Jumat,
tanggal 11 bulan 11 tahun 2011 dianggap sebagai hari ‘cantik’ dan mengukirnya
sebagai momen istimewa, ada lebih dari 1000 pasangan siap mengucapkan janji
pernikahan hari ini.

Tanggal
yang dianggap unik dan langka ini mengakibatkan permintaan menikah di Kantor
Urusan Agama (KUA) melonjak drastis. Meski bukan hari libur, alasan mudah diingat dan
angka kembar istimewa membuat banyak calon pasangan memilih 11-11-2011 sebagai
tanggal sakral. Yang lebih
unik lagi, kebanyakan jadwal akad nikah yang dipilih pun tepat pukul 11.00,
padahal pada jam itu, umat Muslim akan segera menunaikan ibadah shalat Jumat.

Meli dan
Yudi merupakan salah satu pasangan yang memilih menikah di angka serba 11. Mereka
mengaku tanggal itu dipilih oleh kedua orang tua Meli karena menurut orang
Jawa, tanggal itu merupakan tanggal baik. Selain itu tangal kembar itu juga
jatuh pada hari Jumat Pon yang merupakan hari baik di kalender Jawa.

“Karena
unik kami mau hari ini jadi sejarah, dan kebetulan orangtua yang memilih dan
menyiapkan tanggal. Gampang diingat, dan nomornya cantik. Pokoknya semua serba
sebelas” kata Meli.

Karena saking banyaknya permintaan menikah di
tanggal yang sama, Meli pun mengaku menemui kesulitan untuk melangsungkan akad
nikah. Selain susah mendapatkan perias yang ia inginkan, tanggal yang jatuh
pada hari kerja itu membuat banyak keluarganya dan keluarga calon mempelai pria
tidak bisa menghadiri acara sakral tersebut. Namun pasangan ini tidak kehabisan
ide, meski akad nikah digelar hari ini, resepsi pernikahan akan digelar pada
hari berikutnya.

“Tidak
masalah, toh besok kami baru menggelar resepsi, jadi banyak yang bisa datang
karena hari libur” paparnya.

Fenomena
angka kembar ini tidak hanya dilirik pasangan calon pengantin, tapi para
pengrajin sovenir, penyewaan perangkat penikahan, perias dan penghulu pun laku
keras. Tak jarang banyak pesanan yang mereka tolak karena banjir orderan.

Seperti gerai
sovenir milik Puspita, yang banyak
menolak permintaan pembuatan hantaran pengantin. Menurut Puspita, untuk menyelesaikan satu paket
hantaran pengantin, dibutuhkan waktu 5 hari sehingga pegawai terpaksa harus
lembur. Bagian yang rumit dalam membuat hantaran itu adalah membuat rangkaian
uang koin dan kertas untuk mahar pernikahan. Satu per satu koin disusun
berurutan membuat pola tertentu sesuai tanggal pernikahan. Belum lagi lonjakan
permintaan sovenir, untuk tanggal 11 saja ia sudah melayani lebih dari 500 ribu
sovenir. “Banyak yang saya tolak, karena sudah banyak pesanan sebelumnya. Daripada
tidak bisa dikerjakan dan mengecewakan, kita terima sesanggup kita” katanya.

Meski
banjir pesanan, Puspita mengaku hanya menaikan harga sedikit untuk bonus lembur
para pegawainya. “Saya naikan, karena pesanan banyak jadi pegawai otomatis
lembur. Itung-itung rejeki buat mereka, jadi menurut saya wajar,” pungkasnya.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?37529

Untuk melihat artikel Unik lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________

Supported by :