Bila Agustus tiba, sebagian besar yang senang adalah anak-anak. Beragam lomba di adakan untuk memperingati hari kemerdekaan RI. Hampir setiap kampung di Indonesia akan lakukan lomba memasukkan bendera, lomba makan kerupuk, panjat pinang, lomba balap karung atau tarik tambang. Ada juga gerak jalan sampai bazaar dan pawai yang meriah. Namun kemeriahan sorak dan gelak tak ada lagi tahun ini karena sejak tanggal 1 sampai 30 Agustus umat Islam menunaikan ibadah puasa.

Mawardi, seorang pegawai kabupaten di Bogor menjelaskan, puasa yang kini dijalani sebagian besar rakyat Indonesia sebenarnya tidak menyurutkan semangat untuk memperingati hari proklamasi. “Hanya itu menjadi pertimbangan untuk tidak melaksanakan lomba atau kegiatan yang sifatnya menguras energi, mengingat sedang puasa,” katanya.

Sementara itu agenda utama yang selalu dilakukan, seperti renungan suci, ziarah ke Taman Makam Pahlawan dan upacara pengibaran bendera merah putih pasti dilakukan oleh pegawai negeri, swasta dan anak-anak sekolah. “Bedanya hanya lomba saja, seperti tarik tambang, gerak jalan dan lomba sejenisnya, tidak dimasukkan adalam acara peringatan 17 Agustus tahun ini,” tandas Mawardi mengutip Antara.

Peringatan Kemerdekaan di Pulau-pulau terluar Indonesia

Bendera merah putih untuk pertama kalinya akan dikibarkan di Pulau Lingayan, pulau terluar di Sulawesi Tengah yang terletak di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, dalam upacara peringatan Detik-detik Proklamasi 17 Agustus 1945 yang dipimpin wakil gubernur setempat Soedarto.

Upacara yang digelar oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) itu akan dihadiri 40-an pejabat pusat dari 17 kementerian yang tergabung dalam Tim Perpres 78/2005 tentang pembangunan pulau kecil terluar yang akan dipimpin Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah Hasanuddin Atjo mengemukakan di Palu, Senin, upacara yang akan diikuti ratusan warga itu juga akan dirangkai dengan penyerahan bantuan pembangunan sarana umum serta pencanangan pembangunan pelabuhan perikanan lingkar luar di Ogotua.

Perlengkapan upacara berupa tiang bendera dan panggung telah disiapkan oleh pemerintah Kabupaten Tolitoli, sementara Korem 132/Tadulako akan mengerahkan ratusan personelnya untuk mengikuti upacara tersbeut sekaligus sebagai komandan upacara.

Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng, kata Hasanuddin Atjo, telah mengirimkan ratusan unit bendera dan umbul-umbul ke Lingayan sehingga mulai hari ini Senin (15/8). Pulau yang dihuni 85 KK atau 352 jiwa itu akan meriah dengan bendera merah putih dan umbul-umbul.

Menurut Hasanuddin, sejak 2009, KKP mempunyai program untuk menggelar upacara memperingati HUT Kemerdekaan RI di pulau-pulau terluar dengan tujuan membangkitkan semangat kebangsaan bagi penduduk setempat dan meningkatkan kepedulian pemerintah dan bangsa terhadap pembangunan di pulau-pulau terluar yang umumnya sangat tertinggal.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?37171

Untuk

melihat artikel Sana-Sini lainnya, Klik

di sini

Mohon beri nilai dan komentar di
bawah artikel ini

____________________________________________

Supported

by :