KabariNews – Setiap 40 detik di Amerika, seseorang menderita stroke. Setiap empat menit, seseorang meninggal karena penyakit tersebut. Namun statistik tersebut tidaklah sebagaimana menyuramkan: angka orang-orang yang meninggal karena stroke tiap tahunnya telah menurun pesat dalam kurun waktu 30 tahun, dikarenakan meluasnya penggunaan pengobatan tekanan jantung dan kolesterol.

Meskipun begitu, stroke tetap menjadi penyebab utama penyakit cacat di A.S. Stroke mempengaruhi sebagian besar angka dari kaum muda (sekitar seperempat dari seluruh perkara stroke terjadi pada mereka yang berumur di bawah 65 tahun). Dan hanya sekitar tiga puluh persen penderita menyadari gejala-gejala stroke serta memeriksa ke rumah sakit tepat waktu untuk mendapatkan pengobatan Aktivator Plasminogen Jaringan (tPA) yang bisa menyelamatkan otak dan melancarkan penggumpalan.

“Anda kehilangan sekitar 2 juta sel otak per menit di peristiwa stroke,” ucap M. Shazam Hussain, M.D., kepala Program Stroke Klinik Cleveland (Cleveland Clinic Stroke Program). “Bila kita didik masyarakat, orang-orang akan tahu bahwa jika mereka melihat seseorang dengan gejala stroke, mereka harus segera panggil 911”.

Hussain berbicara pada Asosiasi Pensiunan Amerika (AARP) tentang beberapa gejala stroke yang lebih sulit dideteksi, bagaimana cara mencegahnya, dan perkembangan baru yang menarik dalam diagnosa dan pengobatan penyakit otak yang mengerikan ini.

1.Sigap

“Anda barangkali pernah mendengar akronim FAST dari Asosisi Jantung Amerika (American Heart Association),” ucap Hussain. “F untuk ‘wajah’ (face) — apakah ada kelemahan gerakan pada wajah? A untuk ‘kelemahan pada lengan’ (arm weakness). S untuk ‘kesulitan berbicara’ (speaking difficulties). T untuk ‘saatnya panggil 911’ (time to call 911). Di Klinik Cleveland, kami telah menambahkan BE. B untuk ‘keseimbangan’ (balance). Beberapa pasien stroke tidak memiliki kelemahan, tetapi mereka memiliki kesulitan keseimbangan yang parah. E adalah ‘mata’ (eyes). Beberapa pasien kehilangan penglihatan di satu mata, atau bagian-bagian dari bidang visualnya gagal.”

2. Jangan menebak-nebak sendiri

“Bahkan ketika orang-orang tahu gejala-gejalanya, mereka tidak selalu mengenali apa yang terjadi. Itu bisa jadi sebuah renungan terhadap fakta bahwa dampaknya telah sampai ke otak maka mereka tidak sedang berpikir jernih. Anda selalu dengar cerita-cerita ini: ‘Saya tidak bisa menggerakkan lengan saya, tapi saya kira hanya kesemutan saja.’ Dikarenakan kepekaan terhadap waktu dari pengobatan-pengobatan akut ini, saat pasien stroke datang ke rumah sakit, bisa jadi sudah terlambat.”

3. Pergilah ke pusat medikal besar

Pasien dengan stroke parah diharuskan pergi ke rumah sakit yang lebih besar, jika memungkinkan, di mana dokter-dokternya memiliki kemampuan untuk masuk ke otak dengan kateter untuk menyingkirkan penggumpalan. Dulu kami biasanya menunggu satu jam untuk melihat jika pemberantasan gumpalan (tPA) dapat berhasil sebelum kami melakukan prosedurnya. Tetapi kami membicarakan tentang 2 juta sel otak. Itu sangatlah waktu yang berharga. Kini kami melakukan pengobatan-pengobatan tersebut bersamaan dengan satu sama lain.”

4. Segerakan terapi sel batang

“Pada dasarnya, dokter mengambil sel-sel batang dari darah pasien dan memelihara sel-sel tersebut agar bisa disuntikkan kembali ke pasien. Sel-sel batang sangatlah cerdik; mereka pergi ke area-area yang rusak di otak dan membantu memulihkan. Pengobatan tersebut masih dianggap eksperimental, tapi kami kini lebih mengaju ke arah tersedia dari yang kita pernah alami sebelumnya. Saya akan berkata bahwa dalam waktu lima tahun mendatang, kami akan melihat beberapa perkembangan dalam kemampuan kami untuk menawarkan pengobatan ini ke pasien.”

5. 90 persen dari semua penyakit stroke dapat dicegah

“Jika Anda mengikuti diet yang baik, berolahraga, dan mengatur darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi, Anda bisa dengan pelan-pelan mengurangi risiko terkena stroke. Dalam istilah praktis, semakin rendah tekanan darah Anda, semakin baik; 120/80 memang luar biasa, tetapi berbicara secara general, kami ingin melihat sebuah kisaran yang lebih rendah dari 140/90. Untuk olahraga, kami sarankan satu jam lima kali seminggu. Dan itu harus dalam tingkat aktivitas yang sepatutnya — jalan-jalan ringan bisa jadi tidak cukup untuk membuat jantung Anda terpompa (dengan baik). Untuk alkohol, kami berbicara tentang, paling banyak, satu gelas anggur merah, atau semacamnya, sehari. Jika Anda telah terkena stroke, Anda harus teramat sangat waspada terhadap alkohol.”

6. Menggosok gigi juga bisa membantu

“Kami tahu bahwa orang-orang dengan kesehatan mulut yang buruk memiliki risiko lebih tinggi untuk baik serangan jantung maupun stroke. Sebuah studi terbaru menemukan hubungan antara sebuah tipe bakteri mulut tertentu dengan stroke hemoragik. Maka menggosok dan membersihkan gigi setiap hari ialah penting.”