Apa yang terbersit dalam benak kita saat melihat anak asyik bermain? Apakah kita merasa senang atau kesal? Perlukah kita membiarkan anak untuk bermain dan apa batasan-batasan yang harus diperhatikan?

Sebenarnya bermain bagi anak bukan sekadar menghabiskan waktu untuk bersenang-senang. Lebih jauh dari itu, bermain adalah pekerjaan utama anak untuk mempelajari banyak hal. Berikut ini 7 fakta penting seputar bermain pada anak.

Fakta pertama: penting bagi perkembangan pribadi, sosial dan emosional

Bermain memberikan ruang bagi anak untuk mengenali diri sendiri, lingkungan, dan teman-teman sekitarnya. Melalui bermain, anak mengalami berbagai pengalaman emosi dan terlibat aktif bersosialisasi.

Fakta kedua: bermain memberikan efek katarsis bagi anak

Menurut Freud, bermain memegang peranan penting dalam perkembangan emosi anak. Anak dapat mengeluarkan semua perasaan negatif seperti pengalaman traumatik atau harapan yang tak terwujud. Dengan melakukan permainan secara berulang-ulang, anak dapat menyalurkan emosi negatifnya.

Fakta  ketiga: bermain sama dengan belajar dan berlatih

Bermain merupakan hal penting dalam perkembangan kognisi anak. Menurut Piaget, walaupun pada saat bermain anak tidak belajar sesuatu yang baru namun anak belajar untuk mempraktikkan keterampilan yang baru diperolehnya.

Fakta keempat: anak pandai menyukai berbagai permainan

Anak yang pandai biasanya lebih aktif daripada anak yang kurang pandai. Mereka lebih kreatif dan ingin tahu. Kegiatan bermain baik yang aktif maupun yang pasif, sama-sama disukai oleh anak pintar.

Fakta kelima: tak baik jika terlalu banyak bermain

Terlalu lama membiarkan anak bermain akan menyebabkan kebosanan pada anak. Rasa bosan ini akan berpengaruh terhadap kegiatannya yang lain. Terlalu banyak bermain juga membuat anak kurang mendapat apresiasi saat berkarya dan belajar.

Fakta keenam: jangan terpaku pada label batasan usia

Mainan biasa menyertakan label batasan usia. Tidak perlu terpaku dengan batasan tersebut karena tidak semua perkembangan anak sama. Orang tua diharapkan untuk lebih bijaksana dan memilih mainan dengan melihat perkembangan masing-masing anak.

Fakta ketujuh: mainan yang salah akan membuat anak rendah diri

Mainan yang terlalu sulit membuat anak selalu memerlukan pendamping dan bantuan. Anak akan merasa tidak mampu serta merasa rendah diri. Padahal bisa jadi, permainan itu ditujukan untuk usia yang lebih besar, sehingga tidak pas baginya.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?54769

Untuk melihat artikel parenting lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by