KabariNews – Dunia kreatif memang tidak ada matinya, terlebih lagi jika berbicara mengenai dunia animasi lokal. Di kota-kota besar Indonesia seperti Bandung contohnya, banyak  bermunculan studio animasi  dengan beragam  karya dan prestasi. Sebut saja studio animasi Bandung Barat Animasi (Bangbara), Kumata Studio, dan yang lainnya

Nah, selain studio animasi tersebut terselip sebuah studio yang cukup punya nama,  yaitu Kampoong Monster.  Nama yang unik, sebab kata kampung yang umumnya hanya menggunakan huruf “U” sekali saja. Diubah menjadi “O” dengan dua huruf. “ Biar panjang saja waktu mengucapkan kata kampungnya heheheh” tutur Alfi Zachkyelle, Chief Creative Officer Kampoong Monste kepada kabarinews, Minggu, (23/11) di acara Toy Game Comic Convention 2014, Jiexpo, Kemayoran.

Didirikan oleh tiga orang founder utama yaitu Ramdhan Dwi Putra (Chief Executive Officer), Alfi Zachkyelle (Chief Creative Officer), dan Aditia A. Pratama (Technical Director).  Kampoong Monster merupakan butik Intellectual Property” (IP) yang  mengelola keperluan animasi, komik atau game, dari A sampai Z dari perkembangan model bisnis , produksi,  distribusi dan dijual baik secara nasional maupun internasional.

“Terbentuk dari hasil dua studio sebelumnya, karena terpilih dari program Telkom Indonesia bernama indigoincubator 2013. Satu proyek kami masuk kemudian terpilih untuk merealisasikan proyek itu di Juli 2013 dan dari situlah Kampoong Monster mulai berjalan “  tuturnya.

Dari mulai terbentuknya hingga sekarang, Alfi menyebutkan Kampoong Monster memproduksi berbagai film animasi. Contoh terakhirnya adalah film animasi Vienetta yang karakter Vienettanya diadaptasi dari serial televisi “Vatalla Sang Pelindung” yang sebelumnya pernah tayang sebanyak 13 episode di TRANS7.  Selain itu, Kampoong Monster juga membuat film animasi pendek yang berjudul Nagi and Friends.  Film yang menceritakan kejenakaan Nagi, Kaka, Ocha, Baba, Epi dan Ririn dalam bermain bersama ini sudah beredar dan dapat dilihat melalui laman Youtube.

1798759_574264825991416_691602338_n

“Proyek kreatif Kampoong Monster didasarkan pada kesadaran melimpahnya kebudayaan dan kearifan lokal di Indonesia yang menarik untuk diolah serta dilestarikan agar bisa memberikan kembali manfaat bagi rakyat Indonesia melalui jalur edukasi, dokumentasi budaya, dan bisnis” kata

Tak hanya memproduksi film animasi, Kampoong Monster juga berusaha menjalin kerjasama dengan  beberapa publishing. Seperti saat studi animasi ini membuat film  yang diadaptasi dari komik yang dibuat serial 10 seri. Tercatat juga beberapa lembaga telah menggunakan jasa Kampoong Monster antara lain Telkom, Bandung Digital Valley (untuk video profil Jogja Digital Valley), Mizan (untuk animasi dari komik adaptasi “Hantu di Sekolah”), Kikom Jakarta (animasi pendek “Si Pitung Next Gen” museum Fatahillah), Menkominfo ( video sosialisasi pencegahan virus komputer), dan yang lainnya.

Kampoong Monster pernah menyumbangkan karyanya dalam ajang Goosberry Project, sebuah film animasi panjang layar lebar garapan studio animasi di seluruh dunia yang dikerjakan dengan sofware Blender pada Januari 2014 silam. Blender sendiri merupakan Free Open Source Software (FOSS) yang sering digunakan Kampoong Monster dalam menghasilkan karya animasi.

Animasi Lokal Dapat Bersaing

Bagi Alfi perkembangan dunia animasi lokal kian berkembang akhir-akhir ini. Menurutnya, animasi produk dalam negeri diibaratkan dengan benih yang kecambahnya mulai  keluar. “Sekarang ini banyak berdiri studio animasi di Indonesia, namun perlu tempat khusus semacam medianya atau dari pemerintahnya sendiri sebagai pelaksana kebijakan memberikan kebijakan yang cocok bagi animator lokal” katanya.

Alfi yakin daya saing animator lokal sangat biasa bersaing dengan animator luar negeri. Dan itu sudah terbukti dari banyaknya animator Indonesia yang  go Internasional. “Tentunya yang namanya bersaing intinya adalah diberikan kesempatan dengan hal-hal yang berhubungan dengan hal-hal diatas seperti media, kebijaksanaan pemerintah dan yang lainnya. Industri kreatif seperti ini kan potensi juga yang dapat menguntungkan negara” tutur Alfi.

Dan yang  menarik bagi dirinya adalah dalam dua hari ini saja ada event besar seperti  Toy Game Comic Convention 2014 dan   Hellofest di Istora Senayan yang artinya animo masyarakat sudah tinggi dan sangat positif. Alfi berharap  acara semacam ini banyak diselenggarakan. Pasalnya, event itu dapat menjadi ajang show of bagi para  animator, komikus lokal untuk memberikan pilihan karya kepada masyakarat diluar produk animasi dan komik dari luar negeri.  (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?73058

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________

Supported by :

Asuransi Rumah