IMG_9673Sejak disahkan UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia asal Indonesia, wayang kian mendunia. Wayang tak hanya dikenal di tanah Jawa saja tapi telah melalang buana sampai ke negeri Paman Sam.

Sebagai salah satu seniman wayang kulit, Wahono Purwocitro tentunya bangga karena dapat turut ambil bagian melestarikan warisan leluhur bangsa. Pria 60 tahun ini mulai menekuni seni wayang sejak usianya 15 tahun. Sudah hampir setengah abad Wahono menekuni profesinya ini, bahkan saat masih muda, ia kerap pentas ke luar negeri untuk memperkenalkan wayang kulit.

Tak hanya bisa mendalang, Wahono juga piawai membuat wayang kulit dan melukis. Ditemui di galeri miliknya, di Pasar Seni Ancol, Jakarta. Wahyono mengaku keahliannya itu dipelajarinya secara otodidak. Ia sangat mencintai profesinya ini, yang tak hanya mendatangkan rejeki bagi keluarganya, tapi juga memberi kepuasan berkarya. “Selain dapat menjadi pekerjaan, ya ini juga merupakan salah satu wujud kita mempertahankan budaya Indonesia khususnya budaya dan karya seni Jawa” ungkap Wahono sambil tersenyum.

IMG_9669

Ditemani istri tercintanya, Wahono tampak telaten menggoreskan kuas, melukis diatas kulit kambing yang sebelumnya sudah dibuat sketsa. Di sela-sela kegiatannya itu, bapak lima anak ini menjelaskan sedikit bagaimana proses pembuatan wayang kulit dan melukis pada kulit. Untuk membuat 1 wayang katanya dibutuhkan waktu cukup lama, yaitu sekitar 10 hari hingga 2 minggu. Berbeda dengan melukis pada kulit kerbau yang hanya butuh waktu 4 hari. “Tatah merupakan proses pemahatan atau pengukiran ornament-ornamen wayang pada kulit yang telah diproses sebelumnya. Sedangkan sungging adalah proses pewarnaan pada wayang yang telah ditatah” paparnya.

Untuk bahan baku, Wahyono menggunakan bahan dasar kulit kerbau yang didatangkan dari Yogyakarta, sedangkan kulit kambing masih diperolah dari pemasok kulit asal Jakarta. Tak hanya wayang biasa saja yang dikerjakannya, Wahono juga menerima pesanan wayang spesial, yakni wayang yang dilapisi emas asli. “Wayang yang disungging dengan prada emas harganya bisa dua kali lipat dari wayang biasa,” tutur Wahono. Ia menjelaskan, prada emas adalah cat yang dicampuri kandungan emas 18 karat.

Wahono tak hanya melayani pemesan lokal saja, tapi karyanya sudah meluas sampai mancanegara, seperti China, Korea, bahkan sampai Amerika dan Eropa.

Membuat wayang dibutuhkan ketelitian, kulit yang digunakan juga harus kualitas baik. Jadi jangan heran kalau harga cukup lumayan mahal, karena dalam membuat wayang dibutuhkan kesabaran. “Intinya sabar, dan harus teliti” katanya pada Kabari.

IMG_9698 (1)

Sebuah wayang berkualitas standar Wahono menghargai Rp 1-2 jutaan, tapi jika ingin wayang dengan kualitas bagus Wahono menjualnya seharga Rp 5 jutaan. Sedangkan untuk lukisan di atas kulit kambing dibandrol Rp. 400.000. “Untuk membedakan wayang yang berkualitas baik dan standar kita lihat aja dari kehalusan pembuatannya” kata Wahono menambahkan.

Melestarikan budaya bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan seniman, Wahono berpesan, generasi muda juga harus ambil bagian dalam melestarikan budaya bangsa. “Yang jelas, anak muda Indonesia juga harus tetap mencintai dan melestarikan budaya yang ada di Indonesia. Kalau turis asing saja mereka begitu tertarik mempelajari seni wayang, kita juga ingin mengajak anak-anak muda Indonesia menikmati kekayaan budaya, termasuk wayang,” kata Wahono menutup perbincangan.

Ingin lihat koleksi dan aksi Wahono membuat wayang? Saksikan di Video Kabari.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?66817

Untuk melihat artikel Kisah lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

Hosana