“Pengobatan yang diusung dari negeri China ini menjadi alternatif penyembuhan kanker”

Pengobatan
alternatif seperti akunpunktur kian hari kian digandrungi, karena
banyak orang yang semula gagal ditangani cara medis, malah sembuh lewat
pengobatan alternatif ini. Seribu satu jenis penyakit pun bisa
disembuhkan. Mulai dari penyakit yang kastanya ringan hingga yang super
berat seperti stroke atau kanker. Bahkan, banyak pasien yang tidak
sanggup disembuhkan lewat metode kedokteran modern dan sudah divonis
“tidak ada harapan”, bisa sembuh lewat teknik akupunktur

Teori pengobatan akupunktur tradisional China didasarkan pada teori aliran qi
(energi) dan darah yang mengalir melalui jalur-jalur atau meridian
tertentu di dalam tubuh. Meridian-meridian tersebut telah dipetakan
oleh orang China sejak ribuan tahun yang lalu melalui hasil observasi,
meditasi, latihan qi gong dan berbagai pengamatan lainnya. Menurut teori pengobatan tradisional China, terapi akupunktur dapat memperlancar aliran qi yang sehat ke daerah yang kekurangan energi positif, dan membuang qi negatif dari daerah yang kelebihan. Dengan cara ini akupunktur dapat mengatur dan mengembalikan keseimbangan qi yang harmonis di dalam tubuh.

Ditemui
di tempat prakteknya di bilangan Jakarta pusat, Siannata Theofilus atau
akrab disapa Pak Kim, menjelaskan “Penderita kanker disebabkan
kelemahan tubuh jadi ada beberapa tahap untuk menyempurnakan kondisi
tubuh. Upaya pertama yaitu dengan membuang toksin di badan melalui
kotoran yang dikeluarkan dari dalam tubuh. Kedua, menguatkan fungsi
tubuh, yaitu menguatkan limpa dengan meningkatkan gizi yang gunanya
mengganti sel-sel yang telah mati. Berikut dengan membuka 9 lubang yang
terdapat di tubuh kita, antara lain mata, hidung, mulut, telinga,
pori-pori kulit, pusar, lubang urine, anus dan lubang hati (kiasan).
Jika semua jalur tersebut sudah bisa dibuka dan sudah mulai stabil,
baru bisa diambil penanganan untuk penyembuhan penyakit apa saja
termasuk kanker”. ujarnya

Pengobatan kanker

Dalam
pengobatan medis, akupunktur bisa digunakan sebagai terapi tunggal,
ataupun penunjang terhadap terapi lain. Pada penyakit kanker,
akupunktur bisa dijadikan sebagai terapi penunjang yang ditujukan untuk
meningkatkan daya imun tubuh, mencegah dan mengurangi efek samping
terapi kanker, serta menanggulangi atau meringankan keluhan yang timbul
akibat kanker.

Menurut Pak Kim, dalam kanker terapi
akupunktur banyak digunakan untuk mengurangi rasa mual yang biasanya
timbul setelah pasien menjalani terapi definitif seperti kemoterapi dan
radioterapi. Dengan cara ini, efek dari obat anti mual oral bisa
dikurangi dan pasien bisa menjalani hidupnya secara normal tanpa harus
tergantung pada obat antimual.

Teknik pengobatan yang bisa
diterapkan pada semua jenis kanker ini juga tidak memiliki efek samping
negatif jika dilakukan dengan cara yang tepat, dengan indikator
keberhasilan tergantung pada kondisi pasien itu sendiri.

Seperti
halnya pengobatan medis pada umumnya, akupunktur juga diterapkan dan
tingkat keberhasilannya pun berlangsung secara bertahap. Pak Kim
menyarankan para pasiennya untuk menjalani terapi secara berseri.

Seri
pertama, biasanya dilakukan sebanyak 12 kali dengan waktu dua kali
dalam seminggu. “Biasanya kalau pasien melakukan pengobatan dengan
akupunktur dari stadium 1,2,3 kita tetap ambil satu paket yaitu 12 kali
pertemuan. Pada kasus pasien dengan kondisi kronis, biasanya saya
menerapkan terapi selama minimal 3 kali seminggu secara berturut-turut
dan akan memakan waktu yang sangat lama untuk penyembuhannnya, maka
diharapkan kesabaran dari pasien” katanya

Titik akupunktur
yang diterapkan pada masing-masing pasien pun berbeda satu sama lain.
Yang harus diperhatikan adalah titik akupunktur yang dituju adalah
titik yang jauh dari pusat kankernya.”Metode dan titik akupunktur
pasien satu dengan pasien lainnya itu berbeda tergantung dari jenis
penyakit dan sejauh mana kondisi pasien tersebut. Karena itu kita
sangat berpatokan dengan patofisiologi yang didiagnosa oleh dokter
medis yang menangani pasien tersebut,” tandasnya (_pipit)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31996

Klik Disini untuk Baca Artikel ini di Majalah Kabari Oktober 2008 ( E-Magazine )

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

Photobucket