1. Apakah Cardiac Arrest itu?

Jantung memiliki sistem hantaran listrik yang mengontrol irama dan denyut jantung. Jika terjadi gangguan pada sistem hantaran listrik jantung, dapat menimbulkan abnormalitas irama jantung yang disebut arrhythmias. Arrhythmia,bisa berupa; jantung berdenyut terlalu cepat, bisa juga terlalu lambat, atau bahkan berhenti berdenyut. Berhentinya jantung berdenyut secara tiba-tiba disebut cardiac arrest. (gambar 1: Jantung dan gambaran EKG, sumber AHA)

[NPI Float=”none”]/Media/0/jpg/2009/8/50919de8-a0a3-1db5-fcf3647bc8a41acb.jpg[/NPI]

Ada banyak kemungkinan penyebab cardiac arrest. Misalnya, penyakit jantung koroner, kelemahan jantung, kelainan aliran listrik jantung, bahkan ada yang belum diketahui penyebabnya. Jika cardiac arrest terjadi, dan tanpa pertolongan, dapat menyebabkan kematian penderita dalam beberapa menit.

2. Apakah sama dengan perhentian jantung Serangan jantung atau “angin duduk” seperti sebutan penyakit dalam khazanah tradisional di Indonesia?

Cardiac arrest; sedikit berbeda dengan istilah kejang jantung (angin duduk; menurut istilah tradisional). Angin duduk dalam istilah tersebut lebih didefenisikan dengan gejala penyakit jantung koroner, yang berupa gejala; dada terasa nyeri, seperti ditindih batu besar, sehingga tidak bisa bernapas, keringat dingin, bahkan mual dan muntah. (Penyakit jantung iskemik ini disebabkab berkurangnya pasokan oksigen dan menurunnya aliran darah ke otot jantung).

3. Apakah yang menjadi pemicu utama Cardiac Arrest?

Pemicu umum cardiac arrest yang menyebabkan kematian mendadak adalah penyakit jantung koroner, demikian pula sebagian besar diakibatkan terjadi loncatan listrik pada impuls jantung sehingga denyutan jantung menjadi sangat cepat (ventricular tachycardia)
atau terjadi kesemrawutan denyut jantung (ventricular fibrilasi) bahkan bisa terjadi keduanya. Denyutan yang luar biasa ini dapat menyebabkan jantung berhenti mendadak. Penyebab lainnya dapat
terjadi sebaliknya yaitu perlambatan denyut jantung (bradycardia) yang diakibatkan oleh penyakit kronis hati, kegagalan pernapasan, dan keracunan obat (Intoksikasi), serta idiopatik.

4. Bagaimana pertolongannya?

Kematian otak permanen hanya dalam beberapa saat setelah seseorang pengalamani henti jantung. Perhentian jantung dapat di-recovery jika orang tersebut mendapat pertolongan dirawat
dalam beberapa menit pertama dengan bantuan Automatic External Defibrillation (AED) yaitu dengan bantuan sengatan listrik ke jantung untuk memulihkan denyut jantung (Proses ini disebut defibrillation).
Korban jatuh dapat dikurangi sekitar 7 sampai dengan 10 persen setiap menit, dibanding tanpa bantuan defibrillation dan CPR. Sehingga ini menyedarkan kita pentingnya 10 menit pertama serangan.

Diperkirakan lebih dari 95 persen dari cardiac arrest diakhiri dengan korban meninggal dunia sebelum sampai di rumah sakit. Di kota-kota yang memiliki fasilitas defibrillation yang diberikan bantuan dalam waktu 5 sampai 7 menit pertama serangan, dapat meningkatkan
harapan hidup sekitar 30-45 persen.Dengan melakukan CPR (Cardiac
Pulmonary Resuscitation) dini dan dikombinasikan dengan bantuan
defibrillation (AEDs) akan sangat menolong. Jika Anda mendapatkan kasus seperti ini secepatnya panggil 911 dan lakukan CPR untuk
pertolongan pertama.(gambar 2: Langkah CPR [Pertolongan
Penderita Cardiac Arrest], sumber AHA)

[NPI Float=”none”]/Media/0/jpg/2009/8/50913681-c46c-40ae-a68d067c1b1837fe.jpg[/NPI]

5. Bagaimana pendapat dokter mengenai dugaan perhentian jantung yg menimpa Michael Jackson? Sebetulnya apa yang MUNGKIN terjadi pada dirinya?

Kalau melihat historis kesehatan Michael Jackson, mungkin dia meninggal diakibatkan oleh cardiac arrest yang disebabkan oleh intoksikasi obat. Menurut pemeriksaan dokter diketahui bahwa sebelum meninggal Jackson mendapat suntikan dari propofol (Diprivan) dapat menyebabkan depresi pernafasan dan kemudian perhentian Jantung. Hal ini diketahui bahwa Jackson menderita
insomnia Namun, obat ini tidak dimaksudkan sebagai
pengobatan untuk insomnia, bahkan obat ini tidak dapat
diperoleh tanpa resep dokter. 

Selain itu obat ini, hanya boleh diberikan dalam
pengawasan rumah sakit, karena memerlukan pemeriksaan
darah dan risiko yang sangat parah. Propofol merupakan
obat yang membutuhkan pemantauan ketat dan
penggunaannya terbatas hanya untuk digunakan oleh
anesthesiologists.

Dengan historis ini diperkirakan kematian Jackson
disebabkan oleh intoksikasi obat; sehingga terjadi depresi
pernafasan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan
gagal jantung (Cardiac Arrest).

Sebetulnya dalam detik-detik terakhir penyelamatan jiwa
masih bisa dilakukan dengan penyuntikan adrenalin dan
bantuan CPR , namun pada kenyataannya kematian
Raja Pop Dunia tersebut telah terjadi. Tak ada yang
bisa dilakukan, sekarang yang bisa kita lakukan adalah
mengambil pelajaran dari kasus ini

Untuk Share Artikel Silakan Klik www.KabariNews.com/?33388

Untuk melihat Berita Amerika / Amerika / Kesehatan lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :