Abu Vulkanik masih terus disemburkan dari Anak Gunung
Krakatau, himbauan untuk tidak mendekat zona bahaya Anak Krakatau pun masih
berlaku untuk seluruh warga sekitar dan nelayan.

Menurut Kepala Pos Pemantau Anak Gunung Krakatau, Anton
Pambudi, abu berwarna hitam yang keluar diperkirakan mengandung gas beracun
yang sangat berbahaya jika di hirup manusia.

Sedikitnya ada 10 macam kandungan gas beracun yang keluar
bersama letusan Anak Krakatau. Salah satunya karbondioksida akan sangat
mematikan jika terhirup manusia.

“Bagi siapapun yang menghirup gas ini, secara spontan akan
mengalami sesak napas, pingsan, bahkan hingga menyebabkan kematian,” ujar
Anton, Selasa (10/11).

Anton menuturkan, penyebaran gas beracun dari aktivitas Anak
Krakatau tergantung arah mata angin, dan pergerakanya selalu mencari tempat
yang lebih rendah. Untuk itu selama terjadi letusan dalam radius dua kilometer
dari Gunung Anak Krakatau tidak diizinkan untuk mendekat.

“Yang jelas, jika kita berada dekat lokasi gunung
mustahil bisa selamat, ” Rekomendasi kami tetap dalam radius dua kilometer
masyarakat jangan mendekat” tandas Anton

Tingginya aktivitas Anak Krakatau, dilihat dari data
aktivitas kegempaan yang tercatat di alat seismograf, ada aktivitas gempa
sebanyak 668 kali. Diantaranya gempa vulkanik dangkal sebanyak 266 kali, gempa
vulkanik sebanyak 50 kali dan gempa tremor sebanyak 100 kali. Sedangkan abu
vulkaniknya bisa menyebar sampai radius 1.500 meter.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?35884

Untuk
melihat artikel Khusus lainnya, Klik
di sini

Klik
di sini
untuk Forum Tanya Jawab

Mohon
beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported
by :