KabariNews – Indonesia kembali mengirimkan wakilnya untuk berlaga di perhelatan Miss Universe 2015 yang akan digelar di Planet Hollywood Las Vegas & Casino, Amerika Serikat pada 20 Desember mendatang. Anindya Kusuma Putri, Puteri Indonesia 2015 mengaku siap mengemban tugas mewakili Indonesia pada ajang Miss Universe.

Perempuan yang sangat menyukai olahraga basket ini akan bersaing dengan 90 finalis dari berbagai belahan dunia dalam karantina Miss Universe 2015 yang akan berlangsung mulai 1- 19 Desember. Tak muluk-muluk, gadis asal Semarang, Jawa Tengah itu mengaku akan memberikan yang terbaik untuk Indonesia, minimal bisa mempertahankan prestasi-prestasi yang sudah diraih oleh seniornya pada ajang internasional tersebut.

“Persiapan ke Miss Universe tantangan untuk saya, karena kakak-kakak yang sebelumnya sudah berprestasi. Minimal saya bisa mempertahankan prestasi yang sudah diraih” paparnya pada konferensi pers di Graha Mustika Ratu, Jakarta (25/11).

Bersaing dengan puluhan wanita cantik dunia tentunya banyak persiapan yang dilakukan oleh Anindya. Selama hampir 10 bulan Anindya digembleng dan dibekali banyak ilmu, baik perawatan kecantikan, memperdalam wawasan global, bahasa, sampai belajar merias wajah dan menata rambut sendiri. “Di karantina kita dituntut untuk mandiri, jadi semua harus bisa dilakukan sendiri. Saya sudah siap, mudah-mudahan bekal yang diberikan Yayasan Puteri Indonesia mampu saya gunakan secara maksimal untuk mengharumkan nama Indonesia” katanya.

Sehari sebelum keberangkatannya ke Amerika, Anindya berkesempatan untuk memamerkan busana-busana yang akan dibawanya untuk masa karantina dan sesi penjurian. Ada 25 kostum yang akan dibawa Anindya, beberapa diantaranya kostum nasional karya Dynand Fariz yang bertemakan ‘Mythical Eyes On Barong’. Bobot kostum ini tak main-main, karena beratnya mencapai 27 kg.

National Costume - 'Mythical Eyes On Barong

National Costume – ‘Mythical Eyes On Barong

Dynand punya alasan yang kuat kenapa memilih Bali sebagai inspirasi untuk national costume-nya. Selain mata yang menjadi fokusnya, desainer yang karyanya menyabet rata piala best national costume tahun lalu itu mengaku ‘mata Baron’ punya filosofi tersendiri yang perlu disampaikan ke masyarakat dunia. “Dalam mitologi Bali, Barong adalah dewa semangat dan simbol kebaikan yang memiliki filosofi kuat bahwa hidup hanya sekali karena itu manfaatkan dengan berbuat kebaikan untuk dunia” kata Dynand.

Kostum megah berbobot 27 kg ini cukup detail. Dynand sendiri mengaku cukup lama merenung untuk menciptakan kostum yang spektakuler dan mencuri perhatian dunia seperti sebelumnya. “Pembuatan konsepnya tiga bulan, tapi pembuatannya hanya satu bulan. Ini dikerjakan oleh tim Jember Fashion Carnival” paparnya.

Selain national costume, Anindya juga dibekali sebuah gaun malam rancangan Anaz Khairunnas dengan tema “Shining Irian” yang terinspirasi kekayaan tanah Irian. Anindya mengaku amat nyaman dengan gaun tersebut. Beberapa desainer ternama seperti Ivone Clothing, Batik Ny Indo by Priscillia Saputro, Ikat Indonesia by Didiet Maulana, Batik Sephora, Sophyan Kwan, Tapis Lampung by Egie Christ akan membuat Anindya semakin anggun.