KabariNews – Muda, cantik dan berprestasi, Ariska Putri Pertiwi telah berhasil membuktikan, bahwa wanita Indonesia mampu bersaing dan bisa menandingi kecantikan wanita-wanita diberbagai belahan dunia.

Gadis berusia 21 tahun ini berhasil menjadi jawara ajang Miss Grand International 2016. Saat masuk 5 besar, ia berhasil mengalahkan kontestan yang berasal dari Thailand, Filipina, Amerika Serikat dan Puerto Rico.

Sesaat setelah kemenangan yang diraihnya, Ika, demikian ia disapa mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang mendukungnya.

“Aku hanya ingin mengatakan terima kasih, terima kasih sekali kepada teman, untuk pendukung, keluargaku, untuk semua dukungan kalian. Kalian adalah yang terbaik,” ucap Ika. “Terima kasih banyak khususnya untuk Yayasan Puteri Indonesia terima kasih banyak dan untuk Mustika Ratu, Ibu Putri, Pak Mega terima kasih banyak, Bunda Henida terima kasih banyak atas segala semua yang sudah dilakuin untuk Ika,” sambung Ika sumringah.

Dalam ajang kecantikan tersebut, mahasiswa Fakultas Kedokteran dari Universitas Islam Sumatera Utara berhasil mengalahkan 75 kontestan lain yang berasal dari berbagai belahan dunia. Ini perasaan Ika saat namanya dipanggil sebagai pemenang? “Saya tidak mengerti. Saya sulit bernafas, dan saya sulit merasakan kaki saya sekarang,” katanya tersenyum.

Ika tak hanya meraih kemenangan sebagai Miss Grand International 2016, tapi juga meraih the Best National Costume. Kostum nasional ini bertemakan Royal Sigokh karya Dynand Fariz. Sigokh merupakan mahkota khas Lampung dan menjadi simbol keagungan budaya setempat yang dikenakan oleh kebayan (pengantin) serta bangsawan. Benda ini dibuat dari lempengan tembaga, kuningan, atau logam lain yang dicat dengan warna emas dan memiliki cabang lekuk berjumlah sembilan atau tujuh.

Sementara untuk kain yang digunakan pada bagian tubuh, menggunakan kain Tapis asli dari Lampung dan tidak menggunakan kain Tapis print. Berat busana khas Lampung yang dikenakan Ika kurang lebih 15 kilogram. “Kalau dibilang berat, mungkin karena ikhlas pakai hati, jadi nggak kerasa sama sekali,” tutur Ika seraya tersenyum.

Ajang ini digelar dari 8 Oktober 2016 dan berakhir pada malam Grand Final 25 Oktober 2016 lalu. Sebelum berangkat ke Las Vegas, Ika mengaku telah melakukan banyak persiapan. Salah satunya belajar merias wajah dan rambut sendiri. “Sejak awal terpilih menjadi 3rd runner up Puteri Indonesia, saya sudah melatih untuk melakukan persiapan. Dengan melakukan perawatan kecantikan luar dan dalam, belajar merias wajah dan rambut sendiri. Saya juga juga membawa produk-produk kecantikan yang telah disiapkan dari Mustika Ratu berupa Lipstik Moors, Footspray dan Hand Cream Zaitun sebagai produk kebanggaan dan unggulan bangsa Indonesia, ” ungkap Ika.

Tak hanya mempersiapkan kecantikan fisik, Ika juga mendapatkan banyak pembekalan diberbagai bidang. Mulai dari kelas Table Manner, pembekalan tentang current issue, filosofi dan filsafat.