KabariNews – Yayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim (YPA-MDR) didirikan pada tahun 2009 dengan nama Yayasan Astra Bina Pendidikan. Pada tahun 2010, Yayasan Astra Bina Pendidikan berganti nama menjadi Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim untuk menghormati Presiden Direktur Astra, Michael D. Ruslim.

YPA-MDR memiliki visi untuk membantu sekolah-sekolah yang berada di daerah pra-sejahtera agar siswa siswi mampu meningkatkan kualitas, intelektual dan kompetensi kecakapan hidup (life skill) serta memiliki karakter yang didasarkan pada nilai luhur Bangsa Indonesia.

Yayasan ini ditujukan untuk bidang pendidikan dan pembinaan para guru di daerah pra-sejahtera di wilayah Indonesia. Kedudukan YPA-MDR ada di 7 propinsi, seperti Pacitan – Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Serang- Banten, Lampung Selatan dan Kupang – NTT.

Kristanto, Sekertaris YPA-MDR menjelaskan bagaimana pola binaan yang dilakukan oleh YPA-MDR. “Pola pembinaan yang dilakukan ada empat pilar. Pertama adalah Akademis, bagaimana mengajarkan kepada para guru program pembelajaran pada siswa dibidang Pedagogik, pendidikan yang menekankan pada praktek serta manajemen sekolah. Kedua adalah Karakter, diajarkan pada sekolah terhadap para siswa bagaimana membangun karakter yang positif. Ketiga merupakan Kecakapan Hidup (life skill), ini disesuaikan pada daerah unggulan di sana apakah pertanian, apakah batik atau potensi yang lain diajarkan sejak mulai SD, SMP, hingga SMK. Kemudian untuk pilar yang terakhir adalah Kesenian, merupakan kegiatan seni budaya yang ditujukan untuk mengenal kearifan lokal dan seni budaya di daerah tersebut,” ujar Kristanto saat ditemui KabariNews di Sunter, Jakarta Utara ( 28/11).

Pembinaan tersebut sudah berlangsung dari tahun 2006, kemudian akan dikembangkan ke wilayah Indonesia Timur.

“Kami bersyukur selama ini pembinaan didaerah-daerah yang notabene pra-sejahtera banyak melahirkan guru- guru berprestasi ditingkat kabupaten, nasional, “ ujarnya.

Bahkan tahun depan direncanakan memiliki program untuk tingkat dunia, “Kami akan melahirkan guru-guru juara olimpiade di tingkat dunia dan siswa tingkat dunia,“ imbuhnya  bangga.

Sesuai dengan visi-misi Yayasan Pendidikan Asrta Michael D. Ruslim, bermanfaat bagi bangsa dan negara. Karena itu, ada beberapa wilayah – wilayah yang menjadi prioritas, yakni wilayah yang masuk kategori 3T, yaitu Terdepan Terluar, Tertinggal. Sebagai prioritas, standar pendidikan di daerah terpencil itu harus sama dengan standar pendidikan yang ada di daerah perkotaan.

Alasan mengapa wilayah tersebut harus diprioritaskan, menurut Kristanto pendidikan nasional adalah tanggung jawab pemerintah juga masyarakat sekitar dan tidak menutup kemungkinan bahwasannya dunia usaha juga ikut bertanggung jawab memberikan uluran tangan pada dunia pendidikan.

“Astra terpanggil untuk bisa berkontribusi pada bangsa dan negara melaui pendidikan ini, khususnya memang di daerah yang tertinggal tadi, sehingga standar atau mutu pendidikan itu harus sama dengan yang di kota, “ tuturnya.

Ia berharap bahwa Astra melakukan pola pembinaan ini akan melahirkan anak didik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara, sehingga pola pendidikan dengan basis empat pilar tersebut akan melahirkan anak-anak bermutu menjadi agen perubahan.

“ Karena kami punya misi sekolah bidang ini, kita sebut dengan program Sekolah Eskalator, Sekolah Eskalator adalah mulai dari SD, lulusannya ditampuung di SMP dibinaan kita, lulusannya ditampung di SMA binaan kita juga ditambah satu lagi kita bina untuk menjadi calon pengusaha, UKM, ini yang disebut eskalator, “ jelasnya.

Ditambahkan Kristanto, pola pendidikan tersebut memberikan dampak pada pola ekonomi kerakyatan, hal tersebut menjadi cita-cita Astra. “Sehingga tidak sekadar bantuan yang bersifat charity atau hanya sekadar bantuan-bantuan biasa, tapi harus berdampak kepada ekonomi kerakyatan, merupakan cita-cita besar kami, “ pungkasnya. (Asban/Foto: Asban)

Save