Teknologi Internet

Tampaknya kecemasan terhadap teknologi di kalangan orang tua makin meningkat dengan bebasnya tayangan televisi dan informasi. Khusus untuk dewasa bisa di pesan atau gambar bermuatan pornografi dari berbagai media teknologi dan mudah diakses, diantaranya melalui televisi, internet, dan ponsel. Lantas sejauh mana Anda dapat memperhatikan dan memberikan proteksi pada anak-anak saat mereka mengkonsumsi informasi pornografi dari berbagai perangkat teknologi? Sebelum Anda semakin cemas, ada baiknya memperhatikan cara-cara ampuh untuk memproteksi kegiatan anak-anak di luar dari yang Anda duga. Tidak ada salahnya mencoba jika itu juga baik untuk perkembangan anak, agar tidak terprovokasi dengan segala aspek yang berbau pornografi sebelum cukup umurnya. Ingat, sifat anak-anak salah satunya adalah, memiliki rasa ingin tahu yang amat besar. Jadi, jangan biarkan anak Anda mencari lebih jauh tanpa di dampingi.

1. Menyaring acara televisi

Parental Guidance Recommended

Dengan berkembangnya zaman, tayangan televisi semakin beragam. Tentunya beragam adegan, termasuk yang bermuatan pornografi maupun kekerasan juga bisa di tangkap anak-anak saat menonton televisi di rumah. Apalagi kini, promosi pemasangan saluran TV berlangganan (TV kabel) semakin gencar. Pastinya sebuah informasi itu bisa saja menyisakan jutaan pertanyaan dalam benak anak-anak. Hal itu bisa saja membuat mereka ‘menyerap’ mentah-mentah apa saja yang mereka tonton tanpa disaring terlebih dahulu.

Yang perlu Anda lakukan

Keluarga

Bersikaplah terbuka ketika anak Anda bertanya tentang adegan yang berbau pornografi atau kekerasan, dan sebaiknya jangan memarahinya. Sikapi spontanitasnya dengan santai dan tidak menunjukkan sebuah hal yang tabu, atau Anda bisa menimpalinya dengan guyonan. Tujuannya, agar si anak tidak takut mengungkap hal-hal yang mungkin baru pertama kali ia rasakan.

Selami karakter anak lebih jauh. Bila Anda memiliki anak pendiam dan jarang curhat (curahan hati) pada Anda tentang apapun, sebaiknya Anda yang memulai memecah kebisuan itu. Jangan takut mengawali percakapan dengan anak. Setelah ia mulai terbuka, Anda bisa bertanya tentang apa yang sedang dipikirkannya. Siapa tahu, mulai dari situ bisa ditemukan jawaban yang selama ini mencemaskan Anda.

Dampingi anak saat menonton televisi. Kesempatan itu adalah saat yang tepat, karena ketika si anak ingin menanyakan sesuatu, Anda ada berada di dekatnya. Keterbukaan yang terjalin memang bisa mencegah aksi ‘ngumpet-ngumpet’ si anak jika ingin melihat atau ketidaksengajaannya melihat hal-hal yang berbau pornografi. Agar komunikasi dapat terbuka, orangtua dan anak juga harus ‘klik’, jika anak tergolong ‘ceriwis’ bertanya apa yang ingin di tanyakannya. Anda juga harus siap dan berani menjawab, sambil mengajaknya mengobrol santai.

Memblokir acara khusus dewasa. Yang perlu Anda ketahui, jika berlangganan TV kabel, keuntungannya Anda bisa memblokir acara-acara tertentu pada beberapa stasiun televisi lokal. TV kabel menyediakan sejenis parental lock yang berfungsi memblokir program tertentu. Fasilitas ini bisa di program pada televisi Anda. Caranya, dengan mencari fitur parental lock pada layanan TV kabel yang ada. Setelah di program, kini anak-anak Anda tidak akan bisa melihat program dewasa, karena untuk membukanya di perlukan kata sandi.

2. Mengawasi ponsel

Anak Memegang Handphone

Satu lagi perangkat teknologi yang memerlukan pengawasan khusus dari para orang tua. Sebagai jembatan komunikasi saat ini sudah lumrah, jika orang tua membekali anak dengan ponsel. Namun, semakin canggihnya fitur yang tersedia dari jenis ponsel tertentu, mampu membuka jalur keberbagai akses pornografi. Mulai dari fitur kamera, multimedia dan fasilitas internet, sehingga anak-anak dengan mudah dapat mengirim dan menerima secara gratis.

-Bagi para orang tua, sebaiknya mengikuti perkembangan teknologi, karena anak-anak jaman sekarang cukup canggih. Jadi, dalam hal ini orang tua tidak boleh gagap teknologi, paling tidak memahaminya.

-Pantau ponsel anak secara rutin. Bila ada gambar-gambar yang mencemaskan Anda, tanyakan secara baik-baik pada si anak dari mana ia mendapatkannya. Sering-seringlah berkomunikasi dengan anak-anak tentang hal ini.

-Kenali teman-teman anak Anda. Cara ini sekaligus bisa memantau pergaulan anak, kerena tidak jarang dari lingkungannya anak-anak bisa lebih mengenal fitur ponsel terbaru atau situs popular ketimbang Anda.

3. Menjelajah Internet

Internetan

Saat ini media internet bisa dibilang akses pornografi yang paling cepat dan mudah didapat semua kalangan, tak terkecuali anak-anak. Karena perkembangan internet yang semakin luas dan canggih menjadikan anak-anak sebagai salah satu pemikat internet ‘setia’. Selain untuk main game melalui internet banyak hal bisa diakses, baik informasi positif maupun negatif. Di sinilah peran Anda sebagai orang tua dibutuhkan.

Mungkin Anda cemas membayangkan banyaknya gambar maupun pose berbau ponografi yang bisa di akses anak, namun sebaiknya jangan langsung melarang mereka menyusuri dunia maya, pasalnya internet merupakan jendela dunia, dan Anda bertanggungjawab memenuhi kebutuhan untuk pengembangan diri si anak. Jika Anda ‘menutup’ jalan si anak menuju internet, bisa jadi mereka juga ‘menutup’ diri dari lingkungan.

Jangan khawatir, masih banyak cara untuk memproteksi mereka dari muatan pornografi. Ada 3 cara yang perlu Anda praktekkan, antara lain :

-Letakkan komputer di ruangan yang Anda bisa leluasa melihat apa yang di kerjakan anak-anak. Keuntungannya, selain Anda bisa mengawasi apa yang di kerjakan, juga dapat mendampinginya sehingga makin terbuka jalur komunikasi antara Anda dan anak.

-Anda harus aktif mengecek history, sambil mengawasi dan menemani anak bermain internet. Dengan ‘klik’ history pada layar komputer, Anda bisa langsung melihat situs apa saja yang dilihat anak-anak selama mengakses internet.

-Menyaring situs porno, caranya bisa dilakukan dengan menggunakan sejenis software atau piranti lunak yang berfungsi menyaring situs-situs khusus dewasa. Software ini efektif memblokir materi-materi pornografi, karena mampu mengenali website-website berisi pornografi, kekerasan dan bahkan bisa memblokir rasisme atau kebencian. Hanya saja untuk memprogramnya Anda perlu membeli software tersebut. (1001)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?59792

Untuk melihat artikel parenting lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

intero