Transgender, istilah itu semakin menggaung belakangan ini.
Istilah yang berhubungan dengan jenis kelamin seseorang ini memuncak saat
tersiar kabar hamilnya seorang pria di AS. Dan bahkan kini sudah melahirkan.

Di Indonesia isu transgender sebetulnya tidak populer, sama
seperti isu lesbian dan gay. Itu terjadi karena Indonesia adalah Negara yang konon
katanya masih memegang teguh adat ketimuran. Hampir tak ada celah ‘hidup’ bagi
para gay dan lesbian dalam stuktur sosial masyarakat di sini. Oleh
karenanya  harap maklum jika dalam sebuah
keluarga terdapat anggota keluarga yang 
menjadi gay atau lesbian, maka dia dianggap aib yang dashyat sekali
besarnya. Mereka seperti ada dan tiada. Ada
karena memang benar-benar ada, tiada karena tidak dianggap eksistensinya.   

Lalu bagaimana dengan orang-orang yang berganti kelamin?
Dari pria menjadi wanita atau sebaliknya? Secara psikologis tentu mereka juga
mengalami apa yang dialami para gay dan lesbian, yakni nihil eksistensi.
Terpinggirkan. Terbuang dari pusaran sosial masyarakat. Namun  itu biasanya hanya terjadi pada awalnya saja.
Beberapa lama kemudian biasanya mereka akan mendapat ‘pengakuan’ resmi dari
masyarakat. Ini berbeda dengan lesbian atau gay, yang mungkin selama hidupnya
akan dianggap aib masyarakat, kenapa? Karena mereka secara kasat mata adalah
seorang wanita atau pria ‘tulen’. Bahakan, jika seorang wanita menjadi lesbian
‘perempuan’,  sama sekali hampir tidak
ada perubahan dalam prilaku keseharian, hanya disorientasi seksual saja yang
berubah. Berbeda sedikit jika ia sebagai lesbian yang ‘laki-laki’(pasangan
lesbian perempuan-red). Biasanya lesbian ‘laki-laki’ tetap berpenampilan
seperti perempuan, tapi lebih tomboy, keras, cuek dan terkesan seenaknya.  Begitu pula dengan kehidupan para gay.

Satu kisah menarik yang terkait dengan tulisan ini adalah
kisah perempuan bernama Sukarnah yang berganti kelamin menjadi pria bernama
Iwan Setiawan.

Sukarnah adalah seorang atlet
wanita yang pernah merebut medali perunggu dalam cabang lempar lembing putri di
Asian Games ke-3 di Tokyo, tahun 1958.  Sukarnah adalah wanita tulen, meski sebagai
atlet tubuhnya liat dan berotot.

Ketika itu ia menjadi
satu-satunya atlet Indonesia
yang pulang membawa medali, meski cuma perunggu.

Tapi sekarang jangan pernah lagi
mencari Sukarnah, atlet yang mengharumkan nama bangsa di kancah internasional
tersebut. Di rumahnya  yang sederhana di
Desa Cisaga, Tasikmalaya, Jawa Barat, sudah tidak ada sosok Sukarnah, sanga
atlet lempar lembing itu. Kemana gerangan perginya ?

Sukarnah sekarang adalah Iwan
Setiawan. Lho kok bisa? “Saya sendiri yang mengalaminya, terkadang masih
berpikir bahwa ini semua tidak masuk akal, bagaimana mungkin saya yang tadinya
perempuan tulen sekarang jadi lelaki dan bahkan bisa punya anak?” ujarnya saat
diwawancarai di sebuah stasiun televisi.

Sukarnah berganti kelamin menjadi
pria pada tahun 1979, saat ia berusia 41 tahun. Beda dengan pelaku-pelaku  transgender di dunia,  Iwan Setiawan alias sukarnah mengaku sama
sekali tidak melakukan operasi kelamin. Semua perubahan itu hanya terjadi dalam
satu malam saja, akunya polos.

Diceritakan, saat itu ia tengah
berziarah ke makam Bung Karno di Blitar. Sebagai seorang pengagum Bung Karno,
sebetulnya wajar-wajar saja jika ia menziarahi makam sang Proklamator, pun ini
dilakukan oleh banyak orang.

Sukarnah kala itu menginap di sana, ia tidur di sebelah
makam Bung Karno. Di dalam tidur ia bermimpi bertemu Bung Karno.

“Di mimpi itu Bung Karno
didampingi seorang wanita yang katanya akan
menjadi istri saya” tutur Iwan Setiawan. 
Ia sendiri tak habis pikir, bagaimana mungkin saya akan menikah dengan
wanita tersebut sedangkan dia sendiri adalah wanita.

Paginya saat bangun tidur ia
mendapati kenyataan yang mengejutkan, alat kelaminnya telah berubah menjadi dan
payudaranya mengempis.

Saat itu ia benar-benar merasa
kacau dan kalut. Bahkan sesampainya di rumah, selama sebulan lebih ia
‘kucing-kucingan’ dengan suaminya. “Kalau suami saya masuk ke kamar saya
keluar, saya takut suami saya tahu perubahan ini” ujarnya lagi.

Tapi lama kelamaan Sukarnah akhirnya
memberanikan diri untuk mengungkapkan apa yang terjadi pada dirinya. Tentu saja
saat itu seluruh keluarga dan bahkan orang sekampung dibuat geger.

Beberapa tahun kemudian ia
bercerai dengan suaminya dan menikah dengan seorang wanita. Kini Iwan Setiawan
tinggal sederhana bersama anak dan istrinya. (yayat)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31592

Mohon Memberi Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

MedicIns

Lebih dari 10 Program Asuransi Kesehatan

Klik www.TryApril.com          Email : Info@ThinkApril.com

Telp. 1-800 281 6175