Anda pernah
mencoba terapi ikan? Banyak orang menyakini terapi ikan bisa bermanfaat untuk
menyembuhkan beberapa penyakit, diantaranya membantu meregenerasi sel kulit,
meningkatkan penyerapan kelembaban kulit, memperlancar peredaran darah, memberi
sensasi relaksasi dan bisa juga untuk meredam stres.
Namun
dibalik manfaatnya, ternyata terapi ikan juga memberi dampak buruk bagi
kesehatan. Sebuah penelitian dilakukan The Health Protection Agency di Inggris
menyebutkan terapi ikan bisa menjadi media penyebaran virus HIV dan Hepatitis
C.
Pengobatan gigit
ikan ikan bisa memperbesar risiko
penularan penyakit berbahaya. Pasalnya infeksi dan bakteri bisa saja tertular
melalui gigitan ikan garra rufa atau melalui air yang belum diganti. Bisa saja
pelanggan sebelumnya menularkan bakteri atau penyakit serius ke pelanggan
berikutnya, dengan cepat penyakit akan menyebar, karena kurangnya perhatian
terhadap pelayanan kebersihan. Untuk itu organisasi independen yang
berdiri sejak 2003 ini menghimbau kepada semua pemilik terapi ikan lebih memperhatikan
kebersihan dan cermat agar risiko penularan penyakit bisa dicegah.
Supaya
lebih aman, disarankan agar para pemilik terapi memperhatikan standar
ketat kebersihan sarana dan selalu mengganti air setelah digunakan oleh
pelanggan sebelumnya. “Jika prosedur kesehatan dan kebersihan diperhatikan,
maka risiko tertularnya penyakit berbahaya lebih rendah,” ungkap juru bicara
dari organisasi kesehatan masyarakat.
Lebih selektif memperhatikan kebersihan tempat terapi
juga menjadi tanggung-jawab Anda sebagai konsumen, carilah tempat yang bersih
dan memberi pelayanan baik.
Sebagai pelanggan, Anda boleh kritis agar terapi bisa bermanfaat untuk
kesehatan, pasalnya jika diabaikan bukan kesembuhan dan kenyamanan yang
didapat, justru penyakit baru yang akan mendera Anda.
Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?37455
Untuk melihat artikel Kesehatan lainnya, Klik di sini
Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
____________________________________________________
Supported by :
