Setiap harinya anak-anak punya kegiatan wajib yang dijalani
setiap hari. Belajar, bermain, main video game dan komputer, atau menghabiskan
waktu di depan televisi. Sepulang sekolah atau usai mengerjakan PR (pekerjaan
rumah) mereka kadang terlihat asyik di depan layar kaca dan mengabiskan waktu
dengan film kesukaannya.

Tak jarang banyak orangtua memberi kebebasan anak-anak untuk
menonton televisi, padahal akhir-akhir ini banyak penelitian yang menjelaskan
efek buruk yang akan dialami anak-anak akibat terlalu lama nonton tayangan televisi.

Coba perhatikan anak-anak yang mulai kecanduan tanyangan televisi,
selain malas belajar, kesehatan mereka pun lambat laun akan bermasalah,
misalnya kegemukan karena jadi sering ngemil saat menonton, terlalu agresif
karena ‘meniru’ adegan di televisi, atau sulit tidur karena terlalu asyik
dengan film kesayangan.

Bagaimana mencegah mereka agar punya batasan dan tidak kecanduan nonton televisi?
Berikut ini ada beberapa cara yang bisa Anda coba untuk membatasi anak agar
lebih displin dan tidak lupa belajar :

  • Buat jadwal untuk menonton. Anda bisa memulainya dengan
    mematikan televisi. Anda bisa menyalakannya lagi setelah belajar dan
    mengerjakan PR. Buatkan jadwal film yang biasa ditonton anak dan sesuaikan
    dengan jadwal belajarnya. Batasi
  • Orangtua adalah contoh nyata yang dilihat langsung oleh anak.
    Umumnya anak-anak mengikuti kebiasaan yang dilakukan orangtuanya, jadi bila
    Anda punya kebiasaan menonton, jangan salahkan anak jika mereka punya kebiasaan
    sama.
  • Temukan hiburan alternatif yang bisa mengalihkan perhatiannya dari televisi,
    misalnya main monopoli, atau puzzle. Dampingi dan ajak anak berkomunikasi untuk
    mendekatkan diri si kecil.
  • Jika Anda memiliki anak usia remaja, ingatlah ia membutuhkan hiburan yang baik.
    Membelikannya sebuah buku yang sesuai dengan usianya lebih bermanfaat daripada mengizinkannya
    menikmati program televisi dengan waktu yang lama.
  • Jangan jadikan televisi sebagai ‘pengasuh’ saat Anda sibuk. Tidak
    baik meninggalkan anak sendirian di depan televisi, karena kebiasaan ini akan
    memberikan pengaruh yang kurang baik. Tidak menutup kemungkinan tayangan dewasa
    bisa mereka tonton karena kesengajaan Anda meninggalkannya menonton sendirian.
  • Stop menonton televisi saat waktu makan malam tiba. Bersikaplah tegas dengan
    aturan ini karena nantinya Anda dan keluarga bisa menikmati makan malam bersama
    tanpa gangguan apapun. Selama makan malam, Anda pun bisa saling mengobrol
    dengan anak. Anak juga dapat lebih fokus pada makanannya dan tidak mengalihkan
    pandangannya ke televisi.
  • Tetap izinkan anak untuk menonton televisi. Tetapi sebagai orang tua, Anda
    berhak mengatur tayangan apa saja yang dapat ditontonnya dan kapan ia boleh
    melakukannya.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?36818

Untuk melihat artikel parenting lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :