Seorang Ibu bernama Neni (30) meracuni bayinya, Reihan, yang berusain 10 bulan. Kejadian memilukan itu terjadi selasa malam. Neni yang tinggal di Perumahan Griya Karawaci I Blok A-2 No 22, Desa Cijengir, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, melakukan tindakan tersebut di sebuah rumah kosong, masih di daerah Tangeramg.

Neni diduga mencampurkan cairan obat serangga dan susu ke dalam botol susu Reihan. Sambil mengendong, Neni memberikannya kepada Reihan.

Salah seorang warga, Sulasmi, yang saat itu hendak mengambil sesuatu di rumah kosong tersebut, tersebut melihat Neni. Ia juga  melihat botol bekas racun serangga tergeletak di sekitar Neni . Sulasmi lalu menanyakan apa yang sedang dilakukan Neni di rumah kosong itu.

Tapi Neni diam tak menjawab. Sulasmi curiga, lalu ia memanggil warga lain. Beberapa warga kemudian berusaha mengajak bicara Neni, tapi Neni sama sekali tak berkata apa-apa.Wajahnya tampak pucat dan tegang. Sementara bayinya terus digendong tak mau dilepaskan.

Warga bertambah curiga karena bayi dalam gendongan Neni sama sekali tak bergerak atau menangis, apalagi sudah tiga jam mereka menunggui dan berusaha mengajak Neni bicara.

Akhirnya salah satu warga berhasil merebut bayi itu. Ternyata bayi mungil itu sudah meninggal. begitu bayi diambil, Neni mengamuk, ia lalu mengambil pecahan bohlam dan menggoreskan ke nadinya sendiri. warga langsung membawa Neni ke rumah sakit dan kasusnya diserahkan ke polisi.

Neni  diduga kuat mengalami babyblues, atau depresi pasca persalinan. Menurut Lanny Kuswandi, terapis hypnobirthing, babyblues merupakan gangguan kejiwaan yang disebabkan ketidaksiapan mental seorang ibu dalam menerima kehadiran buah hati. ketidaksiapan itu bisa dipicu oleh berbagai faktor, tapi utamanya dari jiwa dan mental dari si ibu sendiri. “Ibu yang mengalami babyblues umumnya memiliki gejala takut, cemas atau bingung berlebihan saat  bayi  rewel atau menangis.” lanjut Lanny yang mengaku pernah punya  pasien yang hampir ingin mencekik bayinya sendiri karena mengalami babyblues.

“Dalam kecemasan atau kebingungan yang berlebihan itulah, Ibu bisa bertindak diluar kesadarannya, dengan menyakiti bayinya sendiri.” kata Lanny sambil menekankan bahwa tindakan itu biasanya dilakukan diluar kesadaran si ibu.

“Pada dasarnya si ibu itu sayang pada bayinya, tapi karena jiwanya sedang labil,  ia jadi tak bisa mengontrol emosi atau pikirannya” kata  Lanny menambahkan

Sementara menurut dr. Erwin, seorang psikiater, babyblues adalah gangguan jiwa sementara yang dialami seorang ibu karena ketidaksiapan mental.  “Karena berhubungan dengan kejiwaan, bisa saja ibu yang mengalami babyblues karena jiwanya labil itu, melakukan tindakan yang membahayakan si bayi.” ujarnya.

Dr. Erwin tak dapat merinci faktor-faktor apa saja yang bisa menyebabkan babyblues, “Yang jelas karena mental si ibu belum siap.” tukasnya. Dr. Erwin juga menyarankan ketika sudah timbul gejala babyblues pada si ibu, sebaiknya si ibu segera menjalani terapi di  psikiater karena dikuatirkan kelabilan jiwanya memuncak dan dapat membahayakan bayi.

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?32243

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket