Sistem pencernaan manusia memainkan peran penting dalam penyerapan nutrisi tubuh dan memengaruhi kualitas hidup. Bakteri usus bisa berhubungan dengan otak melalui pembuatan senyawa yang memengaruhi koneksi usus-otak.

Sebuah studi terbaru menemukan, bahwa kesehatan seseorang dan suasana hati berhubungan erat dengan jenis-jenis makanan yang dipilih dan jenis organisme dalam usus mereka. Studi ini mengatakan, bahwa pilihan makanan memengaruhi jenis organisme yang hidup dalam tubuh.

Penelitian yang diterbitkan dalam Nature Journal, menganalisis jenis organisme di dalam perut lebih dari 170 orang berusia 78 tahun. Para peneliti menemukan, bahwa mikroba dalam usus bervariasi sesuai dengan tempat orang tinggal dan apa yang dimakannya. Orang yang hidup dalam masyarakat yang sehat memiliki beragam jenis organisme.

Berbeda dengan masyarakat yang tinggal dalam perawatan kesehatan dalam jangka panjang, lebih rendah variasi mikrobanya, dan kesehatannya pun cenderung lebih lemah.

“Temuan kami menunjukkan, bahwa pada orangtua, terlepas dari kondisi kesehatan awal dan kondisi genetik, ada perbedaan yang signifikan karena faktor usia, pilihan makanan yang berdampak pada ekosistem bakteri usus,” kata peneliti, Paul O’Toole, dari Universitas College Cork.

Sesepuh yang semula tinggal di lingkungan yang sehat dan kemudian pindah ke dalam layanan kesehatan dengan cepat mengalami perubahan pola makanan, tetapi perubahan mikroba dalam usus lebih lambat.

Dibutuhkan sampai satu tahun sehingga mikroba ini benar-benar mengalami perubahan. Kondisi kesehatan menurun tampaknya tidak memengaruhi perubahan komposisi ini, tetapi lebih banyak dipengaruhi oleh diet.

Tak hanya itu, organisme dalam usus manusia juga dapat memengaruhi suasana hati. Penelitian menunjukkan, bahwa bakteri usus bisa ‘berkomunikasi’ dengan otak melalui pembuatan senyawa yang memengaruhi koneksi usus-otak. Perubahan bakteri usus pada orangtua mungkin memiliki dampak pada fungsi kognitif dan suasana hati.

Menurut penelitian sebelumnya, mikroba yang tumbuh di usus menghasilkan berbagai hasil yang bermanfaat  bagi manusia. Peran mikroba dalam usus tua lebih besar, karena sistem pencernaan melemah. Sehingga lebih banyak fungsinya diambil alih oleh mikroba.

Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan mempertimbangkan pemberian perlakuan atas kondisi usus. Maksudnya adalah untuk mempertimbangkan jenis mikroorganisme dalam usus. Tujuannya agar pengobatan yang diberikan lebih efektif. Nah, untuk membuat bakteri menguntungkan yang tumbuh subur di usus, salah satu cara adalah dengan mengonsumsi banyak makanan berserat.(1002)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?47635

Untuk melihat artikel Kesehatan lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

____________________________________________________

Supported by :