KabariNews- Anda pecinta kucing? Kalau begitu, saat singgah ke New York, jangan lewatkan Meow Parlour. Kafe istimewa ini sangat nyaman, sekaligus membuat hati Anda senang, karena dapat menyalurkan rasa sayang Anda pada kucing imut yang lucu di sana.

Meow Parlour-3Elizabeth Fried berjinjit untuk melihat Roger yang sedang tertidur lelap di dalam kotak mungil bertuliskan Scratch Lounge. Sesekali Elizabeth mencoba untuk membelai lembut kepala Roger, sambil berhati-hati supaya kucing mungil itu tidak terbangun.

Berbulu hitam dan putih, Roger adalah kucing yang pemalu, tetapi ramah terhadap semua pengunjung. Ia mempunyai adik perempuan bernama Carmen yang sama pemalunya. Kakak beradik ini adalah dua dari sebelas kucing liar yang tinggal di Meow Parlour, kafe bertemakan kucing pertama di kota New York.

Bagi sebagian besar pengunjung, Meow Parlour mungkin merupakan tempat bersantai. Namun, bagi orang-orang seperti Elizabeth, kafe ini merupakan tempat meluapkan cintanya terhadap kucing yang tidak akan pernah bisa ia lakukan di rumah.

“Tempat ini sempurna bagi orang-orang yang alergi seperti saya,” ujar Elizabeth. “Saya tidak mungkin bisa memelihara kucing di rumah, tetapi saya mencintai kucing lebih dari apa pun. Di tempat inilah saya bisa meluangkan waktu untuk bermain-main dengan kucing tanpa harus diserang reaksi alergi.”

Tak hanya itu, Meow Parlour merupakan kesempatan baru bagi kucing liar untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Semua kucing yang ada di Meow Parlour bisa diadopsi melalui tim penyelamat hewan liar KittyKind.

“Saya sudah mengadopsi dua kucing dari KittyKind,” ujar Christina Ha, pemilik Meow Parlour. “Saya menjalin hubungan yang erat dengan mereka, baik itu dengan sering berkunjung dan juga menampung kucing-kucing yang belum mendapatkan rumah baru untuk sementara waktu sampai mereka menemukan orang yang mau mengadopsi.”

Meow Parlour-1Di Meow Parlour setiap kucing bebas makan, bermain dan tidur di manapun mereka inginkan tanpa merasa terkurung. Christina menyediakan tempat tidur yang nyaman, makanan yang cukup, beragam mainan dan yang terpenting lingkungan yang aman dan bersih.

“Kalau kita pergi ke penampungan hewan, hal yang pertama kita lihat adalah hewan-hewan di dalam kandang,” ujar Christina. “Calon pemilik akan kesulitan mengenal kucing mana yang cocok untuk mereka adopsi. Bayangkan kucing yang kurang sehat dan ketakutan bersembunyi di dalam kandang. Kemungkinan mereka untuk diadopsi sangatlah kecil. Di Meow Parlour pengunjung bisa berinteraksi, mengenal lebih dekat atau bahkan jatuh cinta pada kucing-kucing ini.”

Semua kucing di Meow Parlour sudah mendapatkan imunisasi lengkap dan disterilkan. Untuk mengadopsi, pengunjung harus melalui beberapa prosedur, mulai dari pengisian aplikasi, wawancara dan inspeksi rumah untuk menentukan kelayakan bagi kucing yang akan diadopsi. Proses ini dilakukan untuk memastikan bahwa calon pemilik betul-betul memiliki kecintaan terhadap hewan, waktu untuk merawat, dan kemampuan finansial untuk memenuhi kebutuhan si kucing.

Tentu saja sudah banyak yang mengunjungi Meow Parlour dan tertarik untuk mengadopsi. Hal ini sudah dipertimbangkan oleh Christina dan rekan bisnisnya Emelie Legrand. Konsep serupa telah berkembang di Asia terutama di Jepang, maka New York jelas merupakan tempat yang tepat untuk menerapkan konsep yang sama.

Christina yang sudah berkecimpung di bisnis kuliner akhirnya membuat proposal bisnis unik ini dan menyerahkannya kepada sang suami dan Emelie. Melihat potensi yang besar, dibukalah Meow Parlour akhir Desember 2014. Dan sejak pintu dibuka, kafe ini tidak pernah sepi pengunjung. Bahkan buku reservasi sudah penuh sampai bulan Maret.

“Saya kaget bahwa Meow Parlour adalah kafe kucing pertama di New York,” ujar Christina. “Konsep ini sudah menjamur di Asia dan seharusnya New York sudah memiliki kafe seperti ini sejak dulu. Kami sangat senang karena jarang sekali kita bisa menjadi pelopor di kota ini.”

Meow Parlour-2Untuk kenyamanan dan kemudahan semua pihak, Christina menyarankan agar pengunjung membuat reservasi kedatangan melalui Web Site meowparlour.com. Pengunjung akan dikenai biaya US$4 per 30 menit atau US$30 untuk waktu kunjungan maksimal selama lima jam. Anak-anak di bawah sepuluh tahun diperbolehkan untuk datang pada hari-hari tertentu: Senin, Selasa dan Kamis sore. Jadwal ini diberlakukan untuk memastikan pengawasan optimal bagi anak-anak yang datang.

“Kami ingin semuanya merasa nyaman, baik pengunjung maupun kucing yang tinggal di sini,” ujar Christina. “Kami tidak ingin pengunjung terluka karena kucing kami, begitu juga sebaliknya. Maka dari itu kami melarang pengunjung untuk menarik ekor, menggunakan flash ketika memotret atau membangunkan kucing yang sedang tidur. Membelai tentu boleh saja, hanya tidak boleh kasar.”

Sebelum bertemu dengan para kucing, semua orang harus menandatangani surat penjanjian berisikan hal-hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Kemudian, pengunjung membayar di muka. Setelah itu pengunjung diminta untuk melepas sepatu dan membersihkan tangan dengan hand sanitizer.

Untuk memastikan kebersihan dan kesehatan tamu yang datang, makanan dan minuman disiapkan di tempat yang berbeda. Tak jauh dari Meow Parlour, Christina juga membuka Meow Parlour Patisserie di mana sederet kue-kue unik ditawarkan untuk menemani waktu bermain dengan para kucing.

Di antaranya, kue berbentuk kucing, tersedia dalam beragam rasa seperti Linzer cookie dengan fig filling, mint thin, oleo dan juga rosemary & cornmeal dengan selai apricot. Tak ketinggalan, ada juga macaron andalan, masih berbentuk kucing, serta beberapa variasi kopi dan teh.
(1012)

Klik disini untuk melihat majalah digital kabari +

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/74602

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

intero

 

 

 

 

kabari store pic 1