KabariNews – Pemilu 2009 sudah diambang mata. Inilah pesta yang menjadi penentu kelanjutan bangsa Indonesia kedepan. Partai-partai politik terus gencar memperkenalkan diri guna menarik simpati dan dukungan masyarakat Tak ketinggalan para caleg yang jumlahnya mencapai ribuan juga turut dalam eforia

Sekarang kegiatan mereka yang paling menonjol adalah memasang dan menyebar aneka poster, baliho, spanduk, flyer, pamflet hingga membagikan kaus. Meminjam istilah anak muda, sekarang ini mereka sedang narsis-narsisnya.

Nah peluang ini rupanya dicium para pengusaha konveksi atau pebisnis atribut partai. Saat partai dan para caleg ingin ber-narsis ria, mereka pasti akan mendatangi para pelaku bisnis ini. Berbagai macam atribut partai pun dipesan. Mulai dari bendera, pin, spanduk, stiker, kalender, kaos dan sebagainya. Jika dihitung dari nilai satuannya memang tak seberapa. Misalnya untuk sepotong kaus paling dihargai tujuh ribu rupiah per potong, atau selembar stiker yang seharga lima ratus rupiah. Tapi karena ordernya mencapai ribuan buah, tentu nilainya menjadi menggiurkan dan memancing orang untuk menekuninya.

Seperti yang dialami Jana (26), pria yang belum pernah terjun di bisnis atribut partai ini mencoba peruntungan bersama teman-temannya. Jana dan kawan-kawan mulai merintis usaha pembuatan atribut partai sejak pertengahan tahun 2008 lalu. Sempat sepi order diawal-awal usaha, kini usahanya berkembang. Sejak 3 bulan belakangan dirinya terus menerima orderan pembuatan bendera serta spanduk parpol. Jana memang mengkhususkan pada karya sablon. Sehingga pesanan yang dikerjakan hanyalah kaus, spanduk, bendera atau baliho.

Dalam bekerja Jana dibantu 14 karyawan. Setiap hari Jana juga turun langsung mengawasi karyawan-karyawannya. Jana mengaku dalam sehari dapat menyelesaikan 6000 sampai 7000-an bendera ukuran kecil.

Harga yang diberikan tergantung dari ukuran dan banyaknya jumlah pesanan, biasanya Jana menghitung harga dengan patokan per seratus buah. Jadi dia hanya menerima pesanan minimal seratus buah. Karena alasan efisiensi proses produksi. Soal harga, Jana mengatakan “Saya memberikan harga tidak lihat partainya, mau itu partai apa kek harganya sama saja, tergantung ukuran dan jumlah pesanan”, ujar Jana.

Berapa omsetnya? Jana enggan menjawab, namun dilihat dari jumlah pesanan dan kapasitas produksi, sedikitnya uang yang berputar dari usaha ini mencapai puluhan juta per bulan.

Para pemesan ada yang datang dari anggota partai polotik langsung ada juga yang lewat perantara. Efek samping bisnis ini, Jana mengaku jadi kenal sama orang-orang partai. Kalau soal pada partai apa pilihannya dijatuhkan, jana berkata “Semua partai sama saja, memiliki tujuan membangun negeri ini, kemana pilihannya lihat saja nanti.”

Jana membuka usaha sablonnya di Jalan Kali Baru Barat No 69, Kemayoran, Jakarta Pusat. Jana memproduksi pesanan atribut partai dengan menyewa ruangan bekas gedung sekolah swasta yang sudah tidak terpakai lagi. Di lokasi ini bukan hanya Jana dan kawan-kawannya yang menggeluti bisnis atribut partai, hampir seluruh ruangan kelas di sewa oleh pengusaha untuk digunakan proses pembuatan atribut partai.