Lomat karetKabariNews – Sekolompok masyarakat yang peduli pada permainan tradisional serentak melakukan gerakan nasional bernama Gerakan Kebangkitan Permainan Tradisional Indonesia. Tujuannya, mengajak masyarakat Indonesia dan pemerintah sekaligus untuk mengenali kembali permainan tradisional Indonesia dan melestarikannya. Kelak, permainan tradisional Indonesia tidak tergerus modernisasi.

Endi Aras, kolektor Gasing terlengkap di Indonesia, mengampanyekan secara nasional memimpin Gerakan Kebangkitan Permainan Tradisional Indonesia di Jakarta dan sejumlah kota di Indonesia. Pendiri wahana permainan tradisional Kampoeng Dolanan Nusantara dan penggagas dibentuknya gerakan ini punya cara unik untuk memikat minat masyarakat dan pemerintah untuk bersama melestarikan permainan warisan dari era Opa-Oma dulu. Seperti apakah itu?

Di Bundaran Hotel Indonesia saat berlangsungnya Car Free Day hari Minggu, ia menggelar alat permainan tradisional, foto-foto aktivitas permainan tradisional dan menyediakan peralatan permainan tradisional. Masyarakat bisa menikmati suguhan itu, bahkan mencoba permainan itu

“Jadi, masyarakat bebas ikut bermain. Kami sediakan beberapa alat permainan yang bisa dicoba dan dimainkan di lokasi kegiatan. Misalnya, ada Egrang Bambu, Egrang Batok, Bakiak, Congklak/Dakon, Bekel, Mobil-mobilan Laker, Karet gelang untuk lompat karet, dan masih ada beberapa alat lagi,” ungkap Endi Aras dalam siaran persnya.

Gerakan ini juga akan menyediakan pemandu yang bertugas menemani, mengajari dan membimbing masyarakat yang ingin mencoba memainkan permainan tradisional. Masyarakat bebas menggunakan alat-alat yang sudah disediakan.

Mengawali setiap kampanyenya, gerakan ini mementaskan operet dolanan yang diperankan oleh Sanggar Humpimpah di bawah asuhannya. Sanggar ini terdiri dari anak-anak sampai orang dewasa yang siap memeragakan berbagai potongan permainan tradisional secara beruntun.

“Operet ini cukup penting untuk anak-anak maupun orang dewasa. Anak-anak bisa mengenali permainan tradisional kita, sedangkan bagi orang dewasa, operet ini merangsang ingatan/memorinya ke masa kanak-kanak dulu. Masyarakat pun bisa bergabung dengan operet ini. Kami memang ingin melibatkan masyarakat sebanyak-banyaknya,” ungkap Endi Aras yang juga mantan wartawan ini, meyakinkan.

Kampanye Gerakan Kebangkitan Permainan Tradisional Indonesia dilaksanakan mulai Minggu, 8 Februari 2015, pukul 06.00 – 09.30 WIB sampai Mei 2015. Sebulan dua kali digelar di Bunderan Hotel Indonesia – Jakarta, saat Car Free Day berlangsung.

Tujuan yang mendasar dari gerakan ini adalah bagaimana melestarikan permainan tradisional yang mengandung banyak nilai kearifan ini tidak sampai punah. Sebab, kalau permainan tradisional ini punah, tidak hanya permainannya yang punah, tapi juga nilai-nilai yang terkandung didalamnya.

“Nilai-nilai yang ada dalam permainan tradisional itu misalnya; nilai kejujuran, sportivitas, kebersamaan, kreativitas dan taat pada aturan. Dan masih banyak lagi hal yang positif jika kita memainkannya“ imbuh Endi Aras menjelaskan.

Lomba GasingGerakan ini juga mengajak komunitas-komunitas permainan tradisional di seluruh Indonesia, untuk bersama-sama melakukan kampanye di wilayah masing-masing, dengan mengajak Pemda setempat atau pihak swasta yang memiliki kepedulian terhadap permainan tradisional. Bahkan, Endi Aras menambahkan, bisa saja kegiatan ini dilakukan di daerah atas prakarsa perorangan yang memang memiliki kepedulian terhadap permainan tradisional. Bisa menggerakkan masyarakat, bisa menyediakan peralatan dan bisa mengajak relawan untuk membantunya.

Gerakan yang diprakarsai oleh Komunitas Gudang Dolanan Indonesia ini juga mengajak masyarakat bersama-sama kembali ke akar tradisinya, terutama permainan tradisional Indonesia yang menghadapi gempuran permainan modern yang digandrungi anak-anak.

“Kita tidak bisa melawan atau menolak modernisasi, karena itu merupakan sebuah zaman. Yang bisa kita lakukan adalah memperkenalkan permainan tradisional ini kepada masyarakat, sebagai imbangan atau penyeimbang, sebagai alternatif permainan, khususnya bagi anak-anak dan remaja. Permainan tradisional lebih banyak nilai positifnya. Kami berharap tahun ini bisa dicanangkan sebagai Tahun Kebangkitan Permainan Tradisional Indonesia,” tutup Endi Aras. (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/74677

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Hosana

 

 

 

 

kabari store pic 1