Cynthia Gouw-1KabariNews – Perempuan cantik ini mengasah multitalenta di dalam dirinya sejak dini. Putri sulung dari pasangan Dr Gouw Tan Hok dan Beng Hian dari Indonesia itu kini sukses sebagai figur profesional di banyak bidang: penulis berita dan pembawa acara di TV Amerika, aktris Hollywood sekaligus model. KABARI mewawancarainya untuk Anda!

Wajah cantik oriental Cynthia Gouw sangat akrab bagi masyarakat Amerika. Sejak remaja hingga kini, perempuan kelahiran California, 30 Mei 1963 terus mengukir prestasi demi prestasi yang lekat dengan sorot lampu kamera. Yang belakangan menyita banyak waktunya adalah menjadi L’Oréal Ambassador untuk produk Clarisonic Skin Care System. “Saya mengerjakan video untuk website mereka http:// www.clarisonic.com/get-started/clarisonic-video-library/what-is-clarisonic-video-library.html or http://tinyurl. com/ltvvew8 tentang  produk tersebut dan instruksi pemakaiannya. Terkait proyek ini, secara teratur saya tampil live di beberapa segmen di TV nasional. Produk ini betul-betul bagus, membuat kulit saya halus dan bercahaya,” ujar Cynthia.

Dari banyak perempuan sukses di Amerika, Cynthia Gouw yang dipilih perusahaan kosmetika dunia menjadi duta produk kecantikannya.  Tentu ini prestasi yang sangat istimewa. Sebelum mempercayakan citra produk kosmetika tersebut pada Cynthia, tentu mereka telah melakukan kajian ekstra ketat. Di samping paras yang cantik dan bentuk tubuh ideal, pasti kehidupan pribadi dan catatan prestasinya tak luput jadi pertimbangan.

RAIH 3 EMMY AWARDS

Lahir di dekat Berkeley, California sebagai anak sulung dari pasangan berasal dari Indonesia, Cynthia tumbuh dan besar dengan nilai-nilai yang mengunggulkan rasa saling mengerti dalam komunitas global dan giat menulis banyak kisah di seluruh dunia. Hal ini tak lepas dari pendidikan yang diterapkan orang tuanya.

“Mereka mendidik saya menjadi orang yang bertanggung jawab dan memiliki integritas, satu kata dengan perbuatan. Nilai-nilai ini yang melekat terus dalam diri saya hingga sekarang,” ujar Cynthia hingga ia berhasil meraih Bachelor of Arts (BA) dalam Ilmu Politik/Hubungan Internasional dari UCLA dan Jurist Doctor (JD) di bidang hukum dari UCLA’s School of Law.

Melihat perjalanan karirnya, bisa dibilang Cynthia Gouw seolah terlahir sebagai bintang. Banyak penghargaan yang diperolehnya sepanjang perjalanan karir. Di usia 20 tahun pada 1983, ia berhasil memenangkan gelar Miss Los Angeles, lalu setahun kemudian menjadi Miss Chinatown USA. Kemenangan ini kian menumbuhkan rasa percaya dirinya untuk terjun ke dunia gemerlap entertainment.

Cynthia juga aktif menulis berita untuk stasiun nasional KQED-FM yang memproduksi acara Pacific Time. Masyarakat menyukai acara ini, karena mengeksplor hubungan antara Amerika dan Asia. Untuk kiprahnya itu, Asosiasi Jurnalis Nasional Asia Amerika memberinya penghargaan National Award. Dewan direksi The Public Radio News Directors juga memberi penghargaan kepada acara Pacific Time sebagai The Best Large Market Public Affairs Program.

Di program ini Cynthia membuat laporan tentang bagaimana komunitas Korea Amerika bertahan setelah 10 tahun berlalu sejak terjadi kerusuhan di Los Angeles. Di Philadelphia, ia juga menjadi pembawa acara sekaligus memproduksi talk show Asian Outlook yang mengupas tentang masalah sosial, hukum dan politik yang dihadapi oleh orang Asia dan Asia Amerika di TV Publik WYBE. Tak terkecuali asosiasi pembawa berita di Pennsylvania menganugerai acara talk show itu sebagai The Best TV Talk Show in the State. Dalam perjalanan karir jurnalistiknya, ia juga pernah bekerja sebagai reporter di KPIXTV Channel 5 (CBS) San Francisco; KDFW-TV Channel 4 (Fox) di Dallas dan KXTV-TV Channel 10 (ABC) di Sacramento.

Star Trek V, The Final Frontier pada 1989 sebagai Caithlin DarDari bidang jurnalistik, ia merambah pula ke dunia glamor yang erat dengan sorot lampu, yakni menjadi aktris. Di awal merintis karir keaktrisan, ia tampil sebagai peran pendamping di acara TV cukup digemari pemirsa, seperti Matlock dan China Beach. Kemudian bermain di film serial yang melegenda, Star Trek V: The Final Frontier, berperan sebagai Caithlin Dar (Romulan Ambassador)

Berbarengan dengan itu, ia juga menjajal dunia modeling yang kemilau. Wajah orientalnya yang cantik berpadu sempurna dengan kecerdasannya, membuat penampilannya sebagai spokesmodel Grand Champion yang mencuatkannya menjadi juara di acara Star Search pada 1988. Ia berhak pulang membawa hadiah uang sebesar $100.000. Kemudian pada 2005, kembali Cynthia mencatat prestasi tersendiri. Majalah More Magazine Marathon dan juga majalah kecantikan ternama lainnya, menampilkannya sebagai model utama bagi perempuan di atas usia 40 tahun. Saat ini dia terikat kontrak sebagai model di Wilhelmina Models, New York.

MC? Tentu saja. Namanya tercatat 1 di antara MC papan atas Amerika. Selama lebih dari 25 tahun ia mengemsi lebih di 150 acara organisasi di seluruh Amerika. Dari pencapaian yang berderet panjang itu, manakah bagi Cynthia, penghargaan yang sangat berkesan?

“Saya paling gembira dengan 3 penghargaan Emmy sebagai jurnalis terbaik. Tugasnya sangat berat dan saya merasa sangat tersanjung jerih payah saya beroleh perhatian,” ujar Cynthia yang bekerja sungguh-sungguh untuk itu.

Dia dijuluki Member of the Year by the Chinese American Council and Honoree of the Year by the Asian Bar Association di Sacramento. Dia juga dikenal sebagai anggota legislatif dan juga anggota Dewan Penasehat Universitas Stanford terkait “Grade the News”. Dia juga menjadi anggota Legislatif California, dan tergabung di dalam Dewan Penasehat sebagai media dan kelompok etika Grade News Stanford University. Dia juga anggota Dewan Kehormatan di Youth and Government.

BERBAGI DENGAN SESAMA

Cynthia dan sang suami lahir di Amerika dari keluarga warga imigran. Namun, latar belakang ini tidak menjadi halangan sama sekali untuk berkarya dan beroleh pencapaian-pencapaiaan. Untuk itulah ia bersyukur sekali meraih sukses karir, popularitas yang mengiringinya, serta keluarga yang sangat menyayangi. Seperti diajarkan orang tua untuk bersyukur, mereka pun terpanggil untuk membagikan berkah dan kebahagiaan tersebut kepada sesama, masyarakat di luar sana.

“Suami dan saya sangat fokus melakukan sejumlah kegiatan sosial. Sekarang kami memberi pembelajaran kepada generasi muda tentang kewirausahaan,” urai Cynthia. “Ayah Ibu saya mengatakan, sebagai imigran yang datang ke Amerika, orang mengenal mereka sebagai kaum ‘under-dog’. Begitu pula saya. Karenanya, orang tua juga menyemangati saya untuk membantu sesama selama saya mampu.”

AKAR BUDAYA INDONESIA

Di California ada banyak orang dari Indonesia yang kemudian bermukim di Amerika. Cynthia salah satunya. Kakek Buyut dari garis ibunya bernama Tan Hoan Kie yang bermigrasi dari Xiamen, Provinsi Fujian, China pada awal 1900-an di Jakarta, Indonesia menjadi buruh kecil atau kuli, sebutan waktu itu. Tetapi pada perjalanannya mendirikan Toko de Zon (Toko Sinar Matahari) yang kemudian menggurita menjadi department store dengan sedikitnya 8 cabang di Sumatera dan Jawa. Dia juga mengimpor kosmetika Max Factor ke Jawa. Beberapa tahun kemudian, Kakek Buyut membangun dan membuka sebuah hotel besar di Kuching, Serawak Kalimantan Utara yang saat itu masih tunduk pada peraturan Inggris. Ratu Elizabeth II dari Kerajaan Inggris sempat memberinya gelar kehormatan ‘Sir’ atas pencapaian yang diraihnya.

Sementara itu, Kakek dari Kakek Buyut dari garis Ayahnya bernama Oei Kok Liang, berasal dari Desa Fujian, China dan tinggal di  Indramayu. Mereka mengelola sejumlah pabrik penggilingan padi di sana. Sementara Kakek dari garis Ayah Gouw Chin Sian (Walter Nilam) tinggal di Jakarta, memiliki perusahaan ekspor-impor minyak esensial dan flavor makanan.

Keluarga orang tuanya kemudian berpencar tempat tinggal. Ada yang kemudian pindah ke Belanda. Di Negeri Kincir Angin inilah orang tuanya bertemu dan menikah. Ayahnya menyandang gelar gelar PhD dari Delft Technological University. Mereka tinggal di Hague sebelum kemudian pindah ke Amerika Serikat pada 1962. Ibunya sendiri berhasil menyelesaikan pendidikan S1 di UC Berkeley.

“Saya pernah datang ke Indonesia ketika masih remaja. Negara yang begitu indah dan dinamis. Suatu hari saya akan kembali ke sana,” ujar Cynthia, yang sama seperti kebanyakan orang Indonesia keturunan Tionghoa yang tetap merasa terpaut dengan lbu Pertiwi Indonesia.

RAHASIA KEBUGARAN

Cynthia Gouw-3 Cynthia Gouw-5Cynthia Gouw-4Di usianya kepala 5 tahun ini, Cynthia Gouw tetap terlihat begitu cantik dan sehat. Apa rahasianya sehingga tetap bugar dan awet muda? “Saya bersyukur mewarisi gen yang bagus!” Cynthia berujar dengan riang. “Untuk kebugaran, saya rutin berolahraga. Waktu di SMA, saya anggota tim badminton di sekolah. Umumnya, keluarga saya semua suka sport. Bahkan keponakan saya, Daniel Gouw, dilatih ketat untuk menghadapi Olimpiade di Indonesia tempo hari.”

Dilanjutkannya, pamannya bernama Andy Gouw, banyak meraih gelar kejuaraan di AS, begitu pula Tantenya di California. Ayahnya sendiri selama 35 tahun mengajar badminton di lingkungan kampus setempat di San Francisco!

“Pokoknya, keluarga kami sangat menjunjung tinggi olahraga badminton –ha ha! Selain itu saya juga senang bermain ski dan scuba. Semoga suatu hari saya bisa menjelajahi perairan di Indonesia. Sekarang saya juga coba bermain tenis, tapi susah mengejar bola di umur ini ya,” katanya.

Waktu bergulir, optimisme dan semangat Cynthia melakukan yang terbaik tak jua surut. Prioritasnya ke depan, katanya kepada KABARI, ingin terus hidup tenteram, damai dan suka cita, dapat menjaga diri dengan sebaik-baiknya, menjadi ibu, anak dan istri yang baik. (1003)

Klik disini untuk melihat majalah digital kabari +

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/74044

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Asuransi Rumah

 

 

 

 

Kabaristore150x100-2