Dalam waktu kurang dari seratus hari umur pemerintahan SBY periode kedua, SBY
dinilai melakukan langkah-langkah yang tidak populis. Apalagi situasi
ekonomi juga masih belum menunjukan perbaikan terutama bagi rakyat
kecil.

Saat ini harga beras terus naik, di sejumlah wilayah seperti di Pasar Induk Cipinang Jakarta, per Januari harga beras naik rata-rata Rp 1.000. Harga gula juga naik rata-rata Rp 500, kemudian harga minyak goreng di tingkat pengecer juga mengalami kenaikan. Semua kenaikan harga kebutuhan pokok itu nyaris merata terjadi di seluruh Indonesia.

Petani juga mengalami imbas dari kebijakan yang tidak populis dengan diturunkannya subsidi pupuk tahun 2010 menjadi hanya Rp 11,3 trilun dari sebelumnya Rp 17,3 triliun atau turun sebesar Rp 6 triliun di tahun 2009. Kesulitan rakyat seperti tak ada habisnya, karena pemerintah juga berencana menaikan TDL (Tarif Dasar Listrik) pada pertengahan 2010 nanti.

Namun di saat bersamaan, sejumlah kebijakan yang berkesan menghambur-hamburkan anggaran malah tetap terus dilakukan, termasuk menaikkan gaji pejabat negara sebesar 20 persen.

Meskipun, katanya berbagai kebijakan tersebut dilakukan dengan pertimbangan matang, tak pelak hal itu menimbulkan kontroversi di masyarakat.

Bahkan sejumlah kalangan menilai SBY lebih banyak membelanjakan uang negara dalam rangka pencitraan diri ketimbang belanja untuk kepentingan rakyat.

Berikut pengeluaran negara yang disorot masyarakat :

Renovasi Pagar Istana
Biaya : Rp 22,5 miliar

Karena alasan keamanan, pemerintah merenovasi atau menambah pagar pengaman di Istana Presiden dan Istana Wakil Presiden. Renovasi ini menelan dana Rp 22,5 miliar. Di pagar tersebut, juga ditambahkan alat pengaman untuk mengantipasi ancaman bahaya.

Mobil Dinas Menteri
Biaya : Rp 126,8 miliar

Demi menunjang kerja para menteri dan pejabat negara setingkat menteri, pemerintah memberikan fasilitas mobil dinas mewah merek Toyota Crown Majesta yang harganya di pasaran berkisar Rp 800 juta per buah. Ditambah pajak, total pembelian mobil mewah tersebut menyedot uang negara Rp 126,8 miliar.

Kenaikan Gaji Menteri dan Pejabat Negara
Biaya : belum diketahui

Pemerintah menaikkan gaji pejabat negara termasuk presiden, wakil presiden, menteri, dan pejabat negara sebesar 20 persen.

Pesawat Kepresidenan
Biaya : Rp 700 miliar

Dalam waktu dekat ini, kemungkinan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono akan memiliki pesawat khusus kepresidenan jenis Boeing 737-800. Anggaran dana pesawat dengan harga ratusan miliar itu telah disetujui DPR sejak bulan November 2009. Perkiraan harga pesawat VIP Boeing 737-800 sekitar Rp 400 miliar – Rp 700 miliar. Walaupun belum pasti tapi DPR telah menyetujui uang muka pembelian pesawat tersebut sebesar Rp. 200 miliar. Menurut Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi biaya pembelian pesawat Boeing 737-800 jauh lebih murah bila dibandingkan dengan biaya sewa yang dilakukan pemerintah selama ini. Perhitungan rinci terkait rencana pembelian pesawat, saat ini tengah diproses Menteri Keuangan.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?34470

Untuk melihat Berita Indonesia / Utama lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :