Debat yang akan dilangsungkan di Hofstra University, Hempstead, New York  itu dipercaya akan berlangsung sengit.  Puluhan stasiun televisi lokal dan internasional siap menayangkan secara langsung acara tersebut.

McCain yang dalam debat terakhir “kalah telak” dari Obama, bersiap mengeluarkan jurus ‘maut’ menyerang Obama, termasuk mengangkat soal hubungan Obama dengan Profesor William Ayers, tokoh radikal yang diduga terlibat gerakan bawah tanah yang bertanggung jawab dalam serangkaian serangan bom antara tahun 1970 sampai 1974.

Sementara menurut salah satu juru bicara tim kampanye Obama, Jen Psaki, Obama akan memaparkan strategi ekonomi menanggulangi krisis keuangan Amerika, ketimbang menyerang McCain. “Saat McCain sibuk mengangkat isu William Ayers, saat itulah saya kira justru dia membuang-buang waktu.” ujar Jen Psaki tanpa merinci langkah apa yang dilakukan Obama demi menangkis serangan McCain.

Karena menjadi debat terakhir sebelum D-Day yang jatuh pada 4 Novermber nanti, maka debat ini dipercaya menjadi debat yang sengit dan panas. Bahkan beberapa pengamat mengatakan bahwa siapapun pemenang debat kali ini, akan meraih kursi presiden Amerika.

Dari  jajak pendapat terbaru yang dilakukan oleh  Quinnipiac University, Obama saat ini unggul di empat negara bagian penting, yakni  Colorado, Michigan, Minnesota dan Wisconsin.

Empat negara bagian ini memang menjadi tempat ‘panas’ perebutan suara, karena pemilihnya relatif bervariasi. Sementara itu dilaporkan juga, di negara-negara bagian tersebut kaum pekerja menengah kulit putih  mulai berpikir untuk mendukung Obama.  Seperti diketahui, kaum pekerja kulit putih selama ini tercatat setia pada Republiken.

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?32097

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket