KabariNews – Abdul Azis Angkat, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Utara, meninggal dunia Selasa (03/02), sekitar pukul 13.00 setelah sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Internasional Gleni, Medan.

Dari berita yang dihimpun, pagi itu para anggota DPRD sedang rapat membahas tiga agenda, yakni mengenai pergantian antar waktu, pengelolaan keuangan daerah dan pembahasan penyertaan modal Bank Sumut. Agenda pembahasan rapat pagi itu tidak menyertakan agenda pemekaran Provinsi Tapanuli.

Sementara sidang berlangsung, diluar kerumunan massa yang menuntut pemekaran Provinsi Tapanuli telah berkumpul. Mereka berteriak-teriak dan berorasi. Lalu sekitar pukul 11.00 massa merangsek masuk tanpa bisa dihalau petugas keamanan. Massa kemudian masuk hingga ke ruang paripurna dimana sidang berlangsung.
Massa menuntut agar anggota dewan membahas tentang pemekaran Provinsi Tapanuli. Selain itu mereka juga melemparkan segala benda ke ruang sidang.

Suasana menjadi begitu kacau, para wakil rakyat itu kemudian mengungsikan ke ruangan di belakang ruang sidang. Sementara ketua DPRD Sumut, Abdul Azis diamankan petugas ke ruangan khusus. Suasana tak kunjung reda hingga satu jam kemudian.

Petugas lalu membawa Abdul Azis keluar menuju mobilnya. Tapi massa melihat dan mengejar. Mereka berupaya mengeroyok Abdul Azis. Menurut saksi mata Abdul Azis sempat menerima pukulan.

Abdul Azis segera dilarikan ke rumah sakit. Setelah sempat mendapatkan perawatan serius di Rumah Sakit Internasional Gleni, Abdul Azis meninggal dunia sekitar pukul 13.00.

Polisi saat ini tengah melakukan penyelidikan dan telah meminta keterangan dari belasan saksi, termasuk para anggota dewan. Polisi juga telah menetapkan tersangka kasus unjuk rasa anarkis itu.