Bagi pecandu rokok, menghisap rokok tak ubahnya seperti kebutuhan pokok. Sehari tak merokok, badan seperti tak fit, pikiran sulit berkonsentrasi, dan mulut terasa asam.  Seorang pecandu bahkan rela mengganti sarapan paginya hanya dengan sebatang rokok dan segelas kopi.

Padahal banyak penelitian menyimpulkan bahaya kebiasaan merokok bagi kesehatan, seperti dapat meningkatkan risiko
timbulnya penyakit jantung dan gangguan pembuluh
darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus,
bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi serta gangguan kehamilan dan cacat
pada janin.

Di dalam satu batang rokok terkandung sedikitnya  4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini
terdiri dari komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas
karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein,
asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol,
ortokresol dan perylene adalah sebagian dari ribuan zat di dalam rokok.

Sementara komponen gas asap rokok adalah karbonmonoksida, amoniak, asam hidrosianat,
nitrogen oksida dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin,
karbarzol dan kresol. Zat-zat ini beracun dan dapat menimbulkan kanker
(karsinogen). Lalu sebetulnya,  apakah zat-zat tersebut dan bagaimana caranya mereka
bisa membahayakan tubuh ?

1. Nikotin.

Meracuni
saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah
tepi dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar
nikotin 4-6 mg yang dihisap setiap hari sudah bisa membuat
seseorang ketagihan.

2. Timah hitam (Pb)

Biasanya dihasilkan sebatang rokok sebanyak 0,5 ug.
Jika sebungkus rokok isinya 20 batang yang dihisap, maka  dalam satu hari menghasilkan
10 ug. Sementara ambang batas timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20
ug per hari. Bayangkan bila seorang perokok berat menghisap rata-rata 2
bungkus rokok per hari…sereeem.

3. Gas karbonmonoksida (CO)

Cenderung berikatan
dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya hemoglobin ini
berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk pernasapan sel-sel tubuh,
tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen, maka gas CO ini merebut
tempatnya si oksigen di  hemoglobin. Maka hemoglobin bergandengan
dengan gas CO. Yang repot, kadar gas CO dalam darah perokok berkisar 4-15 persen, padahal normalnya tak boleh dari 1 persen.

4. Tar

Tar adalah kumpulan
dari ribuan bahan kimia dalam komponen padat asap rokok dan bersifat
karsinogen. Ketika rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai
uap padat. Setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna
coklat pada permukaan gigi, saluran pernafasan dan paru-paru. Pengedapan ini
bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok
berkisar 24-45 mg.

Nah itulah kira-kira zat-zat berbahaya yang terkandung dalam rokok.  Bagi bukan perokok juga dapat mengalami bahaya kesehatan yang sama, ini disebut perokok pasif. Karena mereka bukalan perokok tapi terpapar asap rokok dari orang terdekat yang merokok.

Tapi tahukah AndaPada perokok juga mengalami penurunan zat kekebalan tubuh (antibodi) yang terdapat
di dalam ludah yang berguna untuk menetralisir bakteri.  Sel pertahanan tubuh tidak
dapat mendekati dan memakan bakteri-bakteri penyerang tubuh sehinggal sel
pertahanan tubuh tidak peka lagi terhadap perubahan di sekitarnya juga terhadap
infeksi.

Nah itulah kira-kira zat-zat berbahaya yang terkandung dalam rokok. 
Bagi bukan perokok juga dapat mengalami bahaya kesehatan yang sama, ini
disebut perokok pasif. Karena mereka bukalan perokok tapi terpapar asap
rokok dari orang terdekat yang merokok.

Udara cemar yang dihirup oleh para perokok pasif dapat menimbulkan
kumatnya penderita asma dan gejala-gejala lain yang membahayakan bagi
para penderita alergi lainnya. Bagi para penderita jantung koroner, terpapar asap rokok juga sangat berbahaya, karena asap rokok mengandung karbon monoksida yang melebihi kadar batas.

Bahkan baru-baru ini penelitian menemukan bahwa telah
ditemukan kadar nikotin yang dapat diukur dalam darah dan urine para
perokok pasif. Ini membuktikan karbon monoksida mampu menembus dinding
alveoli ke dalam darah!

Nah bagaimana? Masih ingin tetap merokok?

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31827

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

MedicIns

Lebih dari 10 Program Asuransi Kesehatan

Klik www.TryApril.com      Email : Info@ThinkApril.com

Telp. 1-800 281 6175