KabariNews –Kualitas rumput laut di Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata.  Dari total ekspor rumput laut dunia, Indonesia mampu menjadi pemasok utama rumput laut dunia dengan pangsa sebesar 26,50% dari total USD 1,09 miliar permintaan dunia, disusul oleh Chile 16,73%, Korea Selatan 16,06%, Tiongkok 7,98% dan Filipina sebesar 5,77%. Demikian pernyataan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak yang dilansir dari siaran pers Kemendag, Minggu, (2/8).

Permintaan dunia yang tinggi, terutama produk rumput laut kering, diolah menjadi bahan baku makanan olahan, makanan hewan peliharaan, hingga bahan makanan tambahan, pengendalian pencemaran dan bahan kecantikan. Hal tersebut, menurut Nus, menjadi tantangan bagi pelaku usaha rumput laut untuk mempertahankan dan lebih meningkatkan kualitas budidaya rumput laut Indonesia. Pelaku usaha juga diminta meningkatkan produksi produk rumput laut yang bernilai tambah.

Pemerintah terus mendukung pengembangan peta jalan (roadmap) pembangunan sektor rumput laut untuk menciptakan rantai nilai dari petani rumput laut hingga konsumen. Salah satunya melalui kolaborasi Indonesia dengan Filipina. Kerja sama ini akan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dan memaksimalkan pemenuhan pasar rumput laut dunia dalam kerja sama antara Asosiasi  Rumput  Laut  Indonesia  (ARLI)  dengan  Seaweed  Industry  Association  of  the Phillipines. “Hal ini sekaligus memberikan arah pembangunan sektor hulu hingga hilir industri rumput laut Indonesia,” jelas Nus.

Sebagai negara dengan perairan terluas, kekayaan hasil laut Indonesia tidak terbatas. Produksi rumput laut yang melimpah perlu lebih dimanfaatkan oleh industri dalam negeri. Industri pengolahan rumput laut mampu menyerap hasil petani rumput laut sekaligus memberikan nilai tambah. “Variasi rumput laut dan kreativitas pembudidaya memberi citra positif dan kepercayaan dunia bahwa Indonesia sebagai pemasok rumput laut olahan terbesar,” tutur Nus.

Total ekspor rumput laut Indonesia di tahun 2014 mencapai USD 226,23 juta. Nilai ini mengalami peningkatan sebesar 39,25% terhadap ekspor tahun 2013 yang tercatat sebesar USD 162,45 juta. Sementara ekspor rumput laut pada periode Januari-Mei 2015 tercatat mencapai USD 75,73 juta, atau menurun 12,88% dibandingkan periode yang sama tahun 2014. Tren ekspor komoditas ini ke dunia selama lima tahun terakhir (2010-2014) mengalami peningkatan sebesar 11,06%. Lima negara tujuan ekspor terbesar rumput laut adalah Tiongkok dengan pangsa ekspor 72,06%; Filipina dengan pangsa 5,82%, Chile (4,89%);  Korea (4,39%) dan Vietnam (2,05%). (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/78907

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Asuransi Bisnis

 

 

 

 

Kabaristore150x100-2