Lembaga Sensor Film (LSF) menyatakan film “Balibo” tak lulus sensor dan dilarang diputar di Indonesia. Sampai Rabu ini (2/12), belum ada keterangan resmi dari pihak LSF  mengapa film ini tak lulus sensor.

Kepastian film ini tak lulus sensor setelah semalam, rencana pemutaran film yang digelar klub Jakarta Foreign Correspondents Club (JFCC) batal.

Presiden JFCC, Jason Tedjasukmana, di depan para undangan yang bersiap menyaksiakan “Balibo” di BlitzMegaplex Jakarta, mengatakan,  pihaknya tidak bisa menayangkan film ini.

“Mohon maaf kita belum bisa memutar Film Balibo sekarang,” kata Jason di depan para undangan.

“Ini memang sulit, tapi kami putuskan untuk mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh LSF,” tambah Jason dengan nada kecewa.

Jason menyebutkan pihaknya mendapat kabar dari panitia
Jakarta Internasional Film Festival (JiFFest) sekitar pukul pukul 17.00
WIB atau hanya beberapa jam sebelum pemutaran. Alasannya,  film “Balibo” tidak lulus sensor LSF dan
tidak bisa diputar ditempat umum. 

Bagi pemerintah Indonesia film ini dianggap kontroversial, karena menceritakan tentang tewasnya 5 wartawan asal Australia saat  Timor-Timur  dalam keadaan bergolak antara menolak atau bergabung dengan Indonesia pada tahun 1975. Sementara di Australia  sendiri film ini menjadi perbincangan hangat, bahkan dikabarkan menjadi semacam ‘dendam’  politik Australia kepada Indonesia.

Pihak Deplu RI sendiri pernah mengungkapkan bahwa berdasarkan masukan, film
ini dikhawatirkan akan membangkitkan luka
lama hubungan Indonesia dan Australia.

“Balibo” disutradarai oleh Robert Connolly dengan pemeran diantaranya Anthony Lapaglia, Oscar Isaac, dan Damon Gamaeu.

Silahkan klik Link berikut untuk saksikan trailer “Balibo”

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?34125

Untuk melihat artikel Film lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :