KabariNews – Setelah sukses mengadaptasi cerita pendek Filosofi Kopi karya Dee Lestari, Visinema Picture bekerja sama dengan 13 Entertainment dan Iflik mempersembahkan sekuel dari film tersebut dengan judul Filosofi Kopi 2: Ben & Jody.

Sekuel film ini masih diperkuat dengan duet pemeran utama pria, Chicco Jerikho (Ben) dan Rio Dewanto (Jody). Selain mereka berdua, dua artis wanita yang dipilih untuk menjadi bagian dari perjalanan Ben dan Jody adalah Luna Maya yang berperan sebagai Tarra dan Nadine Alexandra yang mendapat kesempatan untuk membintangi karakter baru bernama Brie.

Selain adanya dua karakter baru di dalam film, hal lain yang membedakan dari film pertama yaitu film keduanya syuting di lima kota di Indonesia, antara lain Jakarta, Yogyakarta, Bali, Makasar dan Toraja.

Film Filosofi Kopi yang pertama menceritakan tentang perjuangan mereka membuat kopi nomor satu di Indonesia, namun film keduanya ini mengambil pendekatan yang jauh berbeda.

Pada film sekuel Filosofi Kopi 2 : Ben dan Jody menceritakan tentang perjalanan dua tahun setelah Ben dan Jody memutuskan untuk menjual kedai mereka dan berkeliling Indonesia demi membagikan kopi terbaik. Petualangan seru Ben dan Jody bersama kombi filosofi kopi pun menemui jalan buntu. Puncaknya terjadi disuatu malam di Bali, saat Aga, Aldi dan Nana memutuskan mengundurkan diri dengan alasan mereka masing-masing.

Ben dan Jody pun kini harus membuat mimpi baru, pulang ke Jakarta dan menjadi kedai kopi nomor satu. Lagi, mimpi yang tidak mudah karena Ben yang idealis selalu membuat Jody jengah dan sadar selalu berada di bawah bayang – bayang Ben.
Dalam usaha mereka, Ben dan Jody dipertemukan dengan dua perempuan, seorang investor bernama Tarra, dan barista geek bernama Brie. Pertemuan yang membawa Ben dan Jody pada pertaruhan akan persahabatan mereka.

Filosfi Kopi 2: Ben dan Jody dikembangkan dari cerita yang dibuat oleh Christian Armantyo dan Frischa Aswarini, pemenang kompetisi #NgeracikCerita yang diselenggarakan Visinema Pictures pada pertengahan tahun 2016. Cerita tersebut kemudian dikembangkan menjadi skenario oleh Jenny Jusuf, M. Irfan Ramli dan Angga Dwi Sasongko. Sedangkan Dee Lestari terlibat sebagai konsultan kreatif cerita dalam film ini.

Sebagai yang pertama menjadi user generated movie di Indonesia, film ini melibatkan penggemar untuk ikut menentukan cerita dalam film.(Kabari1008)