KabariNews – Produksi Film Indonesia kini semakin maju oleh banyaknya karya-karya sineas muda tanah air. Cerita dengan tema-tema baru mewarnai khazanah industri perfilman kita.

Salah satunya film berjudul, JINGGA. Film  yang disutradarai Lola Amaria ini menawarkan dimensi ruang baru dalam pemahaman kita atas realitas penyandang tunanetra.

Upaya Lola mendekati realitas kehidupan dilakukan dengan studi dan riset pada beberapa kasus tunet dan disebutnya sebagai sebuah nuansa dramatik dalam hubungan antar penyandang tunanetra dengan lingkungannya.

Film ini diproduksi sendiri oleh Lola Amaria Productions, dengan menampilkan tokoh-tokoh pemeran seperti Hifzane Bob, Hany Valery, Aufa Assegaf dan Qausar HY.

Cerita tentang remaja berkebutuhan khusus tunanetra dikemas menjadi film drama yang memiliki pemahaman bagaimana memperlakukan anggota keluarga yang menyandang tunanetra.

Kisah Jingga (Hifzane Bob) dan teman-temanya seperti Nila (Hany Valery), Magenta (Aufa Assegaf), dan Marun (Qausar HY) mereka adalah penyandang tunanetra dari masing-masing penyebabnya, yang menjalani kehidupan sehari-hari seperti mereka yang normal, mereka besekolah dan mendapat pendidikan yang baik di Sekolah Luar Biasa (SLB) selayaknya anak sekolah normal pada umumnya bahkan sampai mendapatkan prestasi masuk dapur rekaman untuk grup musik disekolahnya