Satu lagi karya anak bangsa yang mampu menembus internasional. Film bergendre thriller (misteri) karya sutradara muda, Joko Anwar berjudul ‘Modus Anomali’ telah tayang perdana di Festival Film SXSW (Festival South by Southwest) 2012 di Austin, Texas, Amerika Serikat. Festival Film SXSW itu digelar selama sebelas hari, pada 9-17 Maret 2012.

Film ‘Modus Anomali’ merupakan karya sutradara asal Medan ini dengan produser Sheila Timothy. Sebelumnya Joko dan Sheila pernah bekerjasama dalam film ‘Pintu Terlarang’. Joko sendiri telah menghasilkan empat film panjang.

Modus Anomali ditayangkan dalam program ‘Midnighters’ dalam Festival Film SXSW. Film-film yang ditayangkan dalam program Midnighters adalah film-film horor, lucu, seksi, dan kontroversial pada tengah malam. Film-film lain yang diputar pada program tersebut meliputi [REC] 3 Genesis karya Paco Plaza, The Tall Man karya Pascal Laugier, John Dies at the End karya Don Coscarelli, CITADEL karya Ciaran Foy, Girls Against Boys karya Austin Chick, dan masih banyak lagi.

Film Modus Anomali bercerita tentang seorang pria yang sedang berlibur ke sebuah hutan bersama istri dan kedua anaknya. Pria tersebut kemudian mendapati keluarganya hilang secara misterius dan dirinya diburu oleh seorang pembantai. Satu-satunya petunjuk adalah alarm yang suka tiba-tiba berbunyi sendiri yang secara misterius menandakan sesuatu.

Sederet bintang menjejali film ini, seperti Rio Dewantoro, Hannah Al Rashid, Surya Saputra dan Marsha Timothy. Di Indonesia, film ini akan diputar pada 26 April mendatang, seperti yang dikabarkan lewat situs Facebook Modus Anomali.

Siapa Joko Anwar ?

Joko Anwar lahir pada tanggal 3 Januari 1976 di sebuah kawasan perkampungan miskin Medan, di mana tumbuh besar dengan menonton film-film kung fu dan horror. Sejak duduk di Sekolah Menengah Pertama, dia juga telah menulis dan menyutradarai pertunjukan drama. Joko kemudian kuliah di Institut Teknologi Bandung untuk belajar Aerospace Engineering karena orang tuanya tidak sanggup menyekolahkannya ke sekolah film.
Dia kemudian menjadi wartawan di The Jakarta Post sebelum kemudian menjadi seorang kritikus film. Saat mewawancarai Nia Dinata untuk The Jakarta Post, produser dan sutradara film itu sangat terkesan dengan Joko dan mengajaknya untuk menulis proyek filmnya yang kemudian dikenal dengan judul Arisan!(2003. Film) tersebut mendapat sukses yang luar biasa baik termasuk menjadi “Film Terbaik” di Festival Film Indonesia pada tahun 2004 and “Best Movie” di MTV Indonesia Movie Awards pada tahun 2004. Joko kemudian menyutradarai Film Janji Joni dan Kala.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?37944

Untuk melihat artikel Film lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________

Supported by :