KabariNews –  Fasilitas dan kualitas pendidikan keterampilan teknis bagi anak muda perlu diperbanyak, untuk menjawab tantangan tingginya kebutuhan tenaga kerja terampil, termasuk di bidang industri otomotif. Selain itu, anak-anak muda juga perlu dijembatani, agar kesempatan mereka untuk masuk ke dunia kerja, lebih terarah.

“Hal ini bisa dilihat dari output yang dihasilkan pusat pelatihan otomotif di Pusat Pengembangan Kompetensi Guru dan Kejuruan (P2KGK), Pulogadung, Jakarta. Lebih dari 70 persen alumninya langsung diterima bekerja di sejumlah perusahaan otomotif,” kata Country Director Plan International Indonesia, Mingming Remata Evora, di sela-sela acara serah terima Proyek Pemberdayaan Ekonomi Kaum Muda melalui Pelatihan Otomotif, di P2KGK, Pulogadung, Jakarta, Kamis (24/3).

Mingming menjelaskan, Proyek Pemberdayaan Ekonomi Kaum Muda melalui Pelatihan Otomotif di Pulogadung Jakarta ini ditujukan untuk meningkatkan skill dan kompetensi anak-anak muda di Jakarta, agar bisa memenuhi kebutuhan dunia industri otomotif, dan menjembatani para alumni dengan kalangan industri yang membutuhkan tenaga muda terampil.

Sebagai organisasi pengembangan masyarakat yang berpusat pada anak, lanjutnya, Plan International memiliki perhatian dan berkepentingan untuk memberdayakan kaum muda. Sejak awal, Plan International berjuang agar anak-anak, juga anak muda, menjadi titik perhatian dalam pembangunan global.

“Dari analisis situasi yang kami lakukan tahun 2010, kami melihat adanya kebutuhan tenaga kerja terampil, yang dibutuhkan kalangan industri otomotif. Di sisi lain, Plan International Indonesia melihat bahwa pelatihan otomotif ini sejalan dengan  program Youth Economic Empowerment (Pemberdayaan Kaum Muda) Plan International Indonesia,” katanya.

Sejak tahun 2013, Plan International Indonesia mengimplementasikan proyek ini, yang pendanaannya didukung oleh Hyundai  dan KOICA (Korea International Cooperation agency), Hyundai Motor Company dan Plan Korea. Proyek yang dilaksanakan di P2KGK Pulogadung ini telah menghasilkan 432 alumni.

“Sebagian dari alumni proyek pelatihan otomotif ini adalah anak muda perempuan. Sungguh menarik melihat anak muda perempuan juga bisa bersaing di bidang teknik otomotif,” lanjut Mingming.

Dia berharap, proyek ini bisa diteruskan oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, guna membantu anak muda yang mungkin tidak memiliki akses  untuk mendapatkan pelatihan teknis dan keterampilan kerja, yang ternyata sangat dibutuhkan kalangan industri. (1009)