Dr. Taruna Ikrar
(University of California, School of Medicine, Irvine, USA)

Hepatitis C Penyakit Menahun Yang Mematikan

Hepatitis C adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV)
yang menjangkiti hati, Infeksi dapat bersifat akut dan berkembang
menjadi kronis (menahun) dengan ditandai jaringan parut hati (fibrosis),
dan jaringan parut tersebut dapat berkembang ke seluruh jaringan hati
(sirosis). Jika keadaan hati sudah sampai pada tingkat sirosis,
selanjutnya akan berkembang sebagai gagal hati, termasuk kanker hati
dan mengancam kehidupan penderita. (Gambar 1: Illustrasi Virus  Hepatitis tipe C )

Virus Hepatitis C telah menyebar keseluruh dunia. Menurut laporan WHO
(badan kesehatan dunia), penyakit ini telah menjangkiti umat manusia,
dan diperkirakan sekitar 270 Juta terinfeksi hepatitis C. Saat ini belum
ada vaksin terhadap Virus hepatitis C. (Gambar 2: Peta penyebaran
penyakit hepatitis C di seluruh dunia, sumber Science 2011)
Faktor-faktor yang dipercaya dapat mempengaruhi perkembangan penyakit
ini adalah: Umur, jenis kelamin (laki-laki memiliki perkembangan
penyakit lebih cepat dari wanita), konsumsi alkohol (mempercepat
kerusakan hati), Infeksi bersama HIV (terkait dengan tingkat immunitas atau daya tahan tubuh).

Gejala Klinis

Hepatitis C adalah penyakit sistemik dan pasien mungkin mengalami
manifestasi klinis mulai dari gejala ringan hingga berat. Secara umum
tanda-tanda dan gejala yang berhubungan dengan hepatitis C adalah:
perasaan lelah yang menahun, gejala-gejala mirip flu, nyeri sendi, gatal
gatal, gangguan tidur, perubahan nafsu makan, mual-mual, dan depresi.
(Gambar 3 Perbandingan Struktur Hati Normal [a] dan struktur hati yang
rusak [b])

Secara khusus, gejala hepatitis C yang kronis telah berkembang
menjadi parah, dengan gejala yang muncul sebagai akibat kegagalan fungsi
hati, sehingga fungsi hati mengalami penurunan. Hal ini berdampak pada
peningkatan tekanan dalam sirkulasi hati (kondisi yang dikenal sebagai
hipertensi portal). Kemudian dilanjutkan dengan munculnya tanda-tanda
dan gejala kerusakan hati, seperti; penumpukan cairan di perut (ascites)pembesaran pembuluh vena yang terlihat pada leher (varises)warna
kuning pada seluruh tubuh (sakit kuning/ikterus), dan sindrom penurunan
kemampuan berpikir yang dikenal sebagai ensefalopati hati.

Ensefalopati
hati ini, merupakan efek samping dari kegagalan fungsi hati, dan
berkompensasi berupa akumulasi amonia dan zat lain. (Gambar 4: Penderita
hepatitis memperlihatkan gejala kuning pada kulit dan mata)


Penularan dan Pencegahan Penyakit Hepatitis C

Seperti pada umumnya berbagai penyakit infeksi lainnya, pencegahan lebih
dilakukan sebelum penyakit yang mematikan ini menular. Berdasarkan
cara penularan penyakit ini melalui transfusi darah, penggunaan jarum
suntik yang berulang (khususnya pada orang-orang ketergantungan
narkotik), penularan ke bayi pada ibu yang terinfeksi virus hepatitis C,
transmisi melalui hubungan seks, dan berbagai alat atau barang pribadi
yang terkontaminasi dengan Virus Hepatitis C. Sehingga penularan
penyakit ini dapat ditularkan melalui paparan pada darah, baik melalui
kulit atau dengan injeksi.

Selanjutnya perlu dilakukan pencegahan dari penularan virus yang
mematikan ini dengan jalan, untuk transfusi darah, perlu dilakukan screening
secara ketat sehingga penularan penyakit ini lewat transfusi darah ke
pasien dapat dicegah. Demikian pula, disarankan untuk tidak menggunakan
jarum suntik secara berulang, baik ditempat pelayanan kesehatan, maupun
pada orang-orang ketergantungan narkotik.

Pada ibu yang menyusui dan sedang hamil, perlu dilakukan pemeriksaan
dini, dan pencegahan selama kehamilan dari berbagai faktor yang dapat
terkontaminasi virus Hepatitis C ini. Senantiasa menggunakan pelindung
berupa alat preventif bagi orang yang sering berganti-ganti pasangan
seksual. Demikian pula untuk berbagi barang pribadi (seperti pisau cukur
atau sikat gigi) jangan menggunakan berulang atau digunakan oleh lebih
dari satu orang.Dari semua aspek pencegah tersebut, masyarakat perlu
diberikan pemahaman yang mendalam tentang perlunya hidup sehat dan
bersih.

Harapan Penyembuhan Hepatitis C

Virus Hepatitis C begitu berbahaya dan dapat berisiko menimbulkan kanker hati. Mereka yang mengalami sirosis
atau kanker hati mungkin memerlukan pencangkokan hati. Selama ini untuk
pengobatan penyakit Hepatitis ini membutuhkan biaya yang sangat tinggi
dan mahal, serta harus segera diobati, sebab jika terlambat bisa
berakibat fatal.

Saat ini, para dokter melakukan pengobatan dengan menggunakan obat-obatan (interferon dan ribavirin)
selama 48 minggu durasi pengobatan. Dari pengobatan dengan menggunakan
anti virus tersebut dilaporkan terjadi peningkatan penyembuhan hanya
sekitar 17 persen penderita menahun yang kronis. Jika pengobatan selama
fase infeksi akut memiliki tingkat keberhasilan yang jauh lebih tinggi
(mendekati 90 persen).

Baru-baru ini telah ditemukan suatu anti virus untuk mengobati
penyakit kronis hepatitis C. (Hasil tersebut dipresentasikan pada
International Liver Congress di Jerman, dan hasilnya dipublikasikan di journal of science, edisi april 2011). Obat anti virus tersebut telah dilakukan uji klinik fase III pada pasien dan menunjukkan penyembuhan yang berarti. Obat anti virus ini bekerja dengan menghambat enzyme khusus (enzyme polymerase)
yang bisa menghambat pertumbuhan Virus Hepatitis C, yang selanjutnya
dapat membunuh virus-virus tersebut didalam tubuh penderita. (Obat
tersebut diberi nama Cyclophilin A yang dikombinasikan dengan alisporivir), semoga dengan penemuan ini, akan membantu menghilangkan penderitaaan jutaan umat manusia diseluruh dunia.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?36695

Untuk

melihat artikel Amerika / Kesehatan lainnya,
Klik

disini

Mohon
beri nilai dan komentar di
bawah artikel ini

____________________________________________________

Supported

by :