Musim liburan Natal dan Tahun Baru tinggal berbilang hari. Anda sedang berpikir soal hadiah buat orang-orang yang anda cintai? Jika Anda akan menghadiahkan gift card tahun ini, Anda perlu berhati-hati.

Tak dipungkiri, hadiah berupa gift card sudah menjadi trend di Amerika beberapa tahun terakhir. Seperti namanya, gift card ini berbentuk kartu. Harganya bervariasi. Dari 5 dollar sampai ratusan dollar. Kartu ini bisa dipakai macam-macam. Mulai dari beli buku, elektronik, baju, nonton bioskop, sampai makan di restoran.

Mengapa orang suka gift card? Alasannya, praktis. Orang cukup memilih harga dan vendor yang dikehendaki. Tinggal beli saja gift card di mal. Dan urusan memberi hadiah bereslah sudah.

Tetapi, semenjak terjadi krisis ekonomi di Amerika belakangan ini, orang mulai berpikir dua tiga kali untuk memakai gift card. Bukan apa-apa. Lihat saja, peritel seperti Sharper Image, Linens N Things, Mervyns, Circuit City sudah gulung tikar alias bangkrut. Kalau perusahaannya saja sudah bangkrut, bagaimana nasib gift card yang kita hadiahkan? Menghadiahkan kartu kosong melompong bisa berabe, bukan?

Menurut jajak pendapat America Research Group untuk Reuter, 43.2 persen responden mengatakan bahwa mereka akan mengurangi memberi hadiah gift card tahun ini karena kuatir girft card tidak bernilai lagi akibat kebangkrutan.

Akhirnya, soal hadiah apa yang Anda berikan tentu saja tergantung kantong dan kesukaan anda. Kalaupun memberi gift card, cek dulu vendor yang tertera di kartu tersebut. Sebagian orang Indonesia malah masih lebih suka dengan cara lama untuk urusan pemberian hadiah. “Mentahnya saja deh!”(magenta)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?32276

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket