Tengah jadi bahan pembicaraan dunia dan dikecam oleh banyak negara, ternyata tidak membuat Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) takut. Justru mereka semakin menujukan perlawanannya dengan menyebarluaskan kekerasan. Terbaru kabar mengagetkan menyerang Amerika Serikat, dilansir Daily Mail ada tersebar video kekejian ISIS yang memenggal kepala jurnalis foto lepas asal Amerika Serikat. Daily Mail melaporkan, pada video yang diunggah di Youtube Selasa (19/9)  memperlihatkan pembunuhan keji aktivis ISIS terhadap James Wright Foley direkam di sebuah gurun pasir.

Dari laporan Daily Mail, aksi dalam video tersebut merupakan aksi balas dendam terkait serangan udara Amerika kepada para militan ISIS.  Munculnya Foley dalam video menguak fakta baru, pasalnya Foley telah dinyatakan hilang sejak November tahun 2012 lalu saat bertugas di GlobalPost di Taftanaz, Suriah Utara. Tidak ada satu pun menyangka, selama menghilang ternyata Foley ditawan.

Dalam video berjudul ‘Pesan Untuk Amerika’, Foley mengenakan pakaian orange layaknya tawanan dengan tangan terikat dibelakang. Di sampingnya berdiri pria berpakaian serba hitam bertopeng dan membawa sebilah belati di tangannya. Ia merupakan salah satu anggota ISIS yang ditunjuk sebagai eksekutor.

Sebelum dibunuh, Foley sempat menyampaikan kekecewaannya terhadap Amerika yang melakukan serangan terhadap ISIS. Ia menyatakan, saat tentara Amerika menjatuhkan bom terhadap ISIS mereka telah menandatangani kematiannya. “Saya berharap punya lebih banyak waktu dan harapan untuk bebas dan melihat keluarga saya sekali lagi. Saya berharap, saya  bukan orang Amerika” kata Foley sebelum dieksekusi.

Dalam video tersebut sang eksekutor juga angkat bicara. Ia mengancam bahwa tidak hanya Foley saja yang akan dihabisinya jika Amerika tetap melakukan serangan. Pria berbaju hitam itu mengancam bahwa masih ada lagi jurnalis AS yang akan mengalami nasib yang sama, yaitu Steven Joel Sotloff yang juga telah dinyatakan hilang sejak Agustus 2013 lalu. “Kehidupan warga negara Amerika ini, Obama, tergantung pada keputusan Anda berikutnya” paparnya.

Tanggapan Ibu Foley

Menyusul beredarnya video tersebut di Youtube, Diane, ibu Foley langsung memberi tanggapan atas penderitaan yang dialami anaknya. Melalui akun Facebook pribadinya Diane menuliskan. “Kami sangat bangga terhadap putra kami Jim. Ia membuktikan hidupnya untuk berupaya mengekspos penderitaan rakyat Suriah kepada dunia”. Diane juga memohon kepada ISIS agar membebaskan para sandera yang saat ini masih hidup. “Kami memohon kepada para penculik untuk menyayangi nyawa para sandera yang tersisa. Sebagaimana Jim, mereka tidak berdosa. Mereka tidak punya kendali atas kebijakan Pemerintah Amerika di Irak, Suriah atau di mana saja di dunia. Kami berterimakasih kepada Jim untuk semua kegembiraan yang dia berikan untuk kami. Dia adalah putra, saudara, wartawan dan orang yang luar biasa. Tolong hormati privasi kami pada hari-hari mendatang saat kami berkabung dan mengenang Jim” tulis Diane.

Gedung Putih

Sementara video aksi keji tersebut telah tersebar, Gedung Putih melalui Juru Bicara Dewan Kemanan Nasional AS, Caitlin Hayden, menyatakan bahwa saat ini keaslian video tengah dipelajari oleh Intelejen AS. “Jika asli, kami merasa ngeri dengan pembunuhan brutal terhadap seorang wartawan Amerika yang tidak bersalah dan kami menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga dan teman-temannya” kaya Hayden.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?69017

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________

Supported by :

Cindy S ChangKabaristore150x100-3