Ibu Negara Hj Ani Bambang YudhoyonoNarkoba bahaya laten yang menjadi musuh bagi peradaban manusia. “Sejak 2010 Pemerintah Indonesia telah menyatakan, ancaman penggunaan narkoba sejajar dengan bahaya terorisme dan korupsi. Narkotika dapat merampas masa depan generasi muda, karena itu jangan pernah mencobanya!” demikian Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono kepada 1.600 pelajar dan mahasiswa peserta silaturahmi di UKM Convention Hall, Gedung SME Tower, Jakarta (20/6).

 

Riset yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Pusat Penelitian Kesehatan UI (2011) mencatat, jumlah pengguna narkoba ilegal sebesar 2,2 persen atau sekitar 4 juta dari penduduk Indonesia, berusia 10-59 tahun. Sangat mengkhawatirkan, karena ini dapat mengancam proses regenerasi kepemimpinan di Tanah Air. Dampaknya bisa berakibat terhadap masa depan bangsa dan negara.Remaja dan mahasiswa peserta acara

“Pemberantasan narkoba tidak akan berjalan mulus tanpa partisipasi masyarakat. Dibutuhkan komitmen bersama untuk memeranginya. Kita bisa dan kita lawan narkoba. Katakan ‘Yes!’ kepada prestasi,” pesan Ibu Negara yang disambut penuh semangat oleh para pelajar dan mahasiswa. “Mari kita bersama-sama mewujudkan target “Indonesia, Negeri Bebas Narkoba 2015.”

Acara silaturahmi dengan pelajar dan mahasiswa ini terselenggara atas prakarsa Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB), Dharma Wanita Kementerian Hukum dan HAM (Kemenhukham) dan BNN, yang didukung oleh PT Pertamina.

MEWASPADAI ANCAMAN NARKOBA

Ketua II SIKIB, Ibu Ratna R Djoko SuyantoSementara itu dalam laporannya, Ketua II SIKIB, Ibu Djoko R Suyanto menyatakan, kelompok usia pelajar dan mahasiswa menjadi target peredaran narkoba. Oleh sebab itu, generasi muda harus waspada, saling mengawasi, menjaga dan mengingatkan lingkungan terdekatnya, yaitu keluarga, teman dan lingkungan sekitar akan bahaya narkoba.

Ibu Ratna R Djoko Suyanto menjelaskan kepada kabarinews.com,  dalam kiprahnya SIKIB tak mengenal kata lelah untuk terus mengingatkan masyarakat melawan narkoba, tidak hanya di kota besar melainkan hingga ke daerah-daerah di Tanah Air.

“SIKIB mendatangi sekolah-sekolah melakukan sosialisasi bahaya narkoba, dari SD, SMP hingga perguruan tinggi. Terakhir kami bersama BNN menyapa para pelajar dan mahasiswa yang berada di Pontianak, Padang, hingga Manado,” urainya.

TAK BISA SEMBUH SENDIRI

Kepala BNN Komjen (Pol) Anang Iskandar menegaskan, bahwa melawan narkoba tidak bisa sendiri-sendiri. Kita harus melakukannya bersama-sama. Langkah paling utama adalah merehabilitasi korban narkoba sebanyak 4 juta orang itu. Diharapkan, akan tumbuh semangat untuk melawan dan membebaskan diri dari jerat narkoba.

Kepala BNN Komjen (Pol) Anang Iskandar

“Pengguna narkoba tidak bisa sembuh sendiri. Kita, yaitu keluarga dan lingkungan, harus menolongnya untuk sembuh dengan mengajak dan mendorong mereka melakukan rehabilitasi. Ada pandangan keliru di sebagian masyarakat yang menganggap sebuah aib bila ada anggota keluarganya pengguna narkoba, lalu menyembunyikannya. Justru kita harus segera mencari pertolongan. Pengguna narkoba adalah korban, dan kewajiban kita semua untuk menolong mereka mendapatkan perawatan  dengan membawa ke pusat rehabilitasi,” paparnya.

Di kesempatan terpisah, Anang Iskandar sempat menghimbau para pemangku kebijakan untuk memperhatikan pentingnya ketersediaan pusat rehabilitasi narkoba yang memadai. Saat ini di Jakarta saja yang tercatat banyak sekali pengguna narkoba tetapi belum memiliki pusat rehabilitasi dan perawatan yang memadai. (Buyung Zulfiar)

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?56833

Untuk melihat artikel Jakarta lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :