ID Dr Ikrar

 

 

dr. Taruna Ikrar, PhD

(Staff Academic, School of Medicine, University of California, Irvine, USA)

 

4-Perbandingan Otak Alzheimer & Normal

Perbandingan Otak Alzheimer & Normal

Taruna Ikrar, MD., Ph.D., ilmuwan Indonesia yang bertugas sebagai Staff Akademik, dan Dokter Spesialis di School of Medicine, University of California, Irvine, AS, membuktikan Terjadinya Regenerasi (proses Perbaharuan) Sel-Sel Otak yang menjadi prinsip dasar pengobatan Alzheimer dan Penyakit Degeneratif Otak lainnya. Penemuan tersebut dipublikasikan di jurnal Frontiers of Neural Circuit yang terbit pada 10 Desember 2013.  Dengan judul original research article: Adult neurogenesis modifies excitability of the dentate gyrus: http://www.frontiersin.org/Neural_Circuits/10.3389/fncir.2013.00204/abstract

Dalam surat elektroniknya, Dr. Taruna Ikrar menjelaskan, bahwa Setiap orang dalam hidupnya, pernah lupa akan sesuatu, apalagi jika kejadiannya telah berlangsung lama. Semua orang juga pernah merasakan emosi dan marah, yang mungkin disebabkan harapan tidak kesampaian.  Itu merupakan sifat dasar manusia. Namun kalau terlalu sering lupa, misalnya lupa meletakkan kunci mobil, lupa nomor telepon, lupa mencampurkan gula dalam minuman, atau bahkan disorientasi waktu.  Misalnya keliru dengan keadaan sekitar rumah, tidak mengenali anggota keluarga terdekat. Atau terlalu sering mengalami perubahan mood dan perilaku, seperti menjadi agresif, cepat marah, dan kehilangan minat untuk berinteraksi atau dengan hobi yang pernah diminatinya, bahkan menjerit, terpekik yang tidak terkontrol. Keadaan demikian merupakan hal yang tidak normal, bahkan ini merupakan tanda khas penyakit alzheimer.

5-Bagian Detate Gyrus Hippocampur Yang Mengalami Regenerasi Sel Sel Saraf

Bagian Detate Gyrus Hippocampur Yang Mengalami Regenerasi Sel Sel Saraf

Lanjutnya, Dr. Taruna Ikrar, bahwa penyakit Alzheimer didasarkan pada penurunan kemampuan mengingat yang progresif. Serangan penyakit Alzheimer ditandai dengan kehilangan daya pikir secara bertahap dan akhirnya dapat menjadi cacat mental total. Gejala awal Alzheimer adalah mudah lupa pada hal-hal yang sering dilakukan dan hal-hal baru. Penderita juga mengalami disorientasi waktu  dan mengalami kesulitan berpikir yang kompleks seperti matematika atau aktivitas organisasi. Alzheimer berat ditandai dengan kehilangan daya ingat yang progresif sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, disorientasi tempat, orang dan waktu, serta mengalami masalah dalam perawatan diri, seperti lupa mengganti pakaian. Penderita penyakit itu biasanya juga mengalami perubahan tingkah laku seperti depresi, paranoia, atau agresif. Orang yang memiliki riwayat keluarga Alzheimer berisiko mengalaminya dan risiko tersebut makin meningkat apabila kedua orang tua mengidap Alzheimer.

6-Regenerasi Sel Sel Saraf

Regenerasi Sel Sel Saraf

Kemudian, Dr. Ikrar menjelaskan bahwa proses Degeneratif Menjadi Penyebab Utama Alzheimer. Alzheimer bukan penyakit menular, melainkan merupakan sejenis kumpulan gejala dengan gambaran sel-sel otak mengalami degradasi, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Resiko Alzheimer meningkat seiring dengan pertambahan usia. Dalam gambaran otak, ditemukan perubahan struktur di mana otak terlihat mengerut, yang dipenuhi dengan sedimen protein yang disebut amiloid dan serat-serat neuro fibrillary. Berdasarkan gejala, ditemukan fakta bahwa Alzheimer disebabkan oleh kerusakan vascular, peradangan otak, aterosklerosis, penurunan atau  hipoperfusi otak akibat stroke.

Secara umum penyakit ini ditandai dengan kerusakan otak akibat degeneratif pada sejumlah sistem saraf, termasuk perubahan fungsi pada sistem saraf yang disebut neurotransmiter. Degeneratif atau penurunan struktur dan fungsional sel saraf akibat terjadinya proses degeneratif, yaitu fungsi sel-sel saraf (Neuron) yang menurun, kemudian dilanjutkan dengan perubahan struktur dan akhirnya kematian sebagian dari bagian otak tersebut.

7-Prinsip Regenerasi Otak dan gambaran neuron secara histology

Prinsip Regenerasi Otak dan gambaran neuron secara histology

Dalam ilmu penyakit saraf, sebelum hingga fase 20 tahun terakhir, para ahli masih berpikir bahwa semua system tubuh kita dapat mengalami regenerasi, kecuali sel-sel otak, atau neuron. Namun postulat tersebut berubah, dengan penemuan Dr. Taruna Ikrar, dkk. di University of California Irvine. Dalam penemuan yang dipublikasih, di Journal Frontiers of Neural Circuit, menjelaskan bahwa ada proses regenerasi yang berlanjut secara kontinyu di otak, yang terjadi dalam fase kehidupan seseorang. Penemuan ini yang dilakukan pada mammalia hidup, dengan menggunakan metode: Focal x-irradiation of hippocampus, Voltage sensitive dye imaging (VSDI) of evoked neural activity, Voltage sensitive dye imaging of evoked neural activity. Retroviral vectors, virus preparation and injections, Immunohistochemistry, Imaging Physiology.

Dalam penelitian Dr. Taruna Ikrar, dkk dengan membandingkan 2 jenis individu yang berlainan perlakuan, group pertama mendapatkan dilakukan radiasi pada hippocampus (Otak tengah), sedangkan group yang hanya berupa vehicle (placebo), kemudian kedua struktur otak antara group 1 dan ke 2 dibandingkan, terhadap efek Irradiation, demikian pula, pula dengan menggunakan penggabungan 3 teknik pengujian, yaitu: 1. Voltage Sensitive Dye Imaging (VSDI) {untuk melihat perbedaan sensitifitas neuronal aktivitas}, 2. Whole Cell Recording {untuk melihat fungsi sel-sel yang beregenerasi}, dan 3. Immunohistochemistry {untuk melihat struktur akhir dari sel-sel yang beregenerasi tersebut}. Dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa daerah Dentate Gyrus merupakan pusat regenerasi otak, dan sekaligus menjelaskan secara fungsional kerja otak yang sangat penting tersebut.

8-Skematik regenerasi otak pada DG

Skematik regenerasi otak pada DG

Penemuan ini menjadi dasar penyakit Alzheimer dan kelainan degeneratif otak lainnya. Selama ini dalam pengobatan Alzaemer hanya dilakukan secara simptomatik (atau menghilangkan gejala) berupa peruban pola hidup, serta diperkuat oleh beberapa obat-obatan kimia, seperti; Donepezil dan Rivastigmine. Namun belum bisa mengobati penyakit Alzheimer secara kausal dan mendasar. Sebab, Alzheimer merupakan penyakit degeratif, sehingga pengobatannya seharusnya secara kausal dalam upaya merangsang tumbuhnya atau proses perbaharuan sel-sel otak yang mengalami kerusakan.

Selanjutnya, Tegas Dr. Taruna Ikrar, Menjelaskan bahwa Harapan Masa Depan pengobatan Alzheimer, harus dilakukan secara mendasar, yaitu berupa neuroreplacement (penggantian sel-sel saraf yang rusak), sehingga kerusakan akibat degenerasi sel-sel saraf dapat dicegah bahkan diperbaiki. Teknik ini dimungkinkan, atas prinsip temuan Dr. Taruna Ikrar dkk, berupa pembuktian proses regenrasi otak, khususnya didaerah otak tengah dipusat Hipocampus yang dalam istilah ilmu saraf disebut Dentate Gyrus.

Sehingga kedepan, pada daerah ini terjadi proses regenerasi sel-sel otak secara terus menerus. Jika proses teknik isolasi dan pemeliharaan serta pengembangbiakan Neural Stem cells (NSCs). Bisa dilanjutkan transplantasikan kedalam otak manusia yang menderita penyakit Alzheimer. Maka, teknik replacement atau penggantian sel-sel otak dapat dicegah dan digantikan. Maka, tidak mustahil dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi berbagai kelaianan otak akibat proses kerusakan (Degeneratif) sel-sel otak akan bisa diobati.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?60481

Untuk melihat artikel Amerika / Kesehatan lainnya, Klik disini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

____________________________________________________

Supported by :

Asuransi Kesehatan