Penyakit paling
ditakuti di dunia salah satunya adalah kanker. Berdasarkan data Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun penderita kanker di dunia bertambah 6,25
juta orang. Penyakit ini sangat ditakuti karena tak jarang penderitanya
berujung pada kematian. Gaya hidup yang semabarangan, stress, polusi, kurangnya
memperhatikan kesehatan menjadi beberapa faktor penyebab penyakit kanker.
Selain pengobatan medis, sebenarnya kanker juga bisa disembuhkan dengan cara
alami, yaitu banyak dan rutin mengkonsumsi makanan, buah dan sayur yang
mengandung nutrisi pembunuh sel kanker.

The
National Cancer Institute (NCI) di Amerika Serikat membuktikan, makan buah dan
sayur bisa mengurangi resiko terkena beberapa jenis kanker. Anda mau coba? Tidak
ada salahnya mencegah daripada mengobati, sebelum terlambat Anda bisa
mencobanya dengan mengkonsumsi 10 jenis makanan penghambat pertumbuhan sel
kanker, karena di di dalam 10 makanan ini mengandung nabati yang menyediakan
vitamin, mineral dan enzim yang sangat penting untuk membantu tubuh membentuk
imunitas melawan kanker. Ini dia 10 makanan pelawan kanker.

Labu kuning

Di Indonesia,
jenis buah ini lebih dikenal dengan sebutan waluh. Di dalamnya terkandung
karotenoid atau betakaroten, vitamin A, C, E, K, mineral seperti kalium,
fosfor, besi dan asam folat. Warnanya yang kuning menandakan buah ini
mengandung betakaroten yang sangat tinggi. Fungsinya sebagai antioksidan super
yang mampu mencegah perkembangan superoksida dan peroksida yaitu sel pemicu
penuaan dini. Buah ini dapat mengurangi resiko kanker pencernaan dan serviks.
Tak hanya itu, buah waluh juga bisa menyembuhkan beberapa penyakit seperti
gangguan ginjal dan kandung kemih. Selain itu dapat menjadi asupan antiradang,
dan mengatasi demam, karena waluh bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

Kedelai

Protein
yang terkandung didalamnya semua orang pasti sudah tahu. Tapi tahukah Anda
kedelai punya zat aktif pelawan kanker yang bernama genistein. Di Journal of The
National Cancer Institute dituliskan bahwa genistein diduga dapat menjadi zat
aktif kanker yang bekerja dengan melemahkan sel kanker sehingga pertumbuhan
kanker melambat dan tidak berkembang. Selain itu zat isoflavob di dalamnya
berfungsi melindungi sel dari efek buruk kelebihan hormone esterogen. Kedelai
juga baik dikonsumsi untuk mengurangi resiko terkena kanker payudara dan
prostat.

Sayur bayam

Selain mengandung
zat antioksidan tinggi, gizi yang terdapat pada bayam beraneka rupa seperti
vitamin A, C, E, K, B1, B6, mineral, kalium, kalsium, dan zat besi. Bayam
mengandung fitonutrisi yang mampu melemahkan sel kanker dan mengurangi radang (salah
satu dasar perkambangan kanker). Beberapa kanker yang bisa dicegah oleh bayam
adalah kanker usus besar, prostat, payudara dan kenker pencernaan. Namun
sayangnya bagi Anda penderita asam urat, sebaiknya hindari konsumsi sayur ini,
karena bayam mengandung purin yang cukup tinggi sehingga tidak boleh dikonsumsi
penderita asam urat.

Bawang putih

Dilansir National
Cancer Institute di Amerika, tidak disarakan untuk mengasup suplemen untuk
mencegah kanker. Namun NCI menyebutkan kandungan bawang putih adalah jenis
sayuran yang berpotensi mengandung antikanker. Di dalam bawang putih terdapat
berbagai zat antikanker seperti zat ariginine, oligosaccharides, flavonoid, dan
selenium yang sifatnya antiradang dan antibakteri. Aroma bawang putih yang khas
berasal dari sulfur tinggi, yaitu allyl sulfur yang bermanfaat memperlambat
kerusakan sel tubuh akibat perkembangan sel kanker.

Wortel

Warna oranye
yang menyala pada wortel menandakan kandungan betakaroten yang terdapat
didalamnya cukup tinggi. Kandungan tersebut bermanfaat untuk menangkal radikal
bebas atau polusi yang bersifat karsinogen. Tak hanya itu saja, antioksidan
alami lainnya juga ada, yaitu alfakaroten. Jika dikonsumsi secara rutin, jenis
sayuran ini bisa mencegah resiko terkenanya kanker paru-paru.

Brokoli

Selain kaya
akan serat, sayuran berwana hijau pekat ini juga kaya mineral seperti thiamin,
niacin, asan patothenat, kalsium, zat besi, selenium, vitamin A, C, B6, folat,
magnesium dan fosfor. Namun zat aktif yang sangat penting untuk melawan kanker
adalah isothiocynate. Zat tersebut bermanfaat menghentikan perkembangan sel
kanker, tak hanya itu saja sulforphane yang didalamnya juga mampu membantu
meningkatkan kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker. Namun Anda harus
hati-hati saat mengolah brokoli, pasalnya jika terlalu matang, ada sekitar 90
persen zat antikanker yang rusak, untuk itu masak brokoli sebentar saja atau
dimasak setengah matang.

Ubi merah

sama halnya
dengan labu kuning dan wortel, ubi merah juga mengandung betakaroten tinggi. Disamping
itu ubi yang berwarna merah juga mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol
yang aktif berfungsi sebagai antioksidan dan antikanker. Zat saponin bersifat
antiradang dan antikarsinogenik, yaitu bermanfaat untuk mencegah zat-zat dari
luar tubuh yang berpotensi menjadi sel kanker di dalam tubuh. Tak hanya itu
saja, vitamin C, E, Serat, karbohidrat kompleks dan rendah kalori pun tersimpan
rapi dalam ubi merah yang bermanfaat untuk menjaga tingkat gula darah. Ubi
jalar sangat baik untuk manula karena vitamin B6 dan asam folat di dalamnya
bisa mengatasi masalah kepikunan.

Teh hijau

Kandungan antioksidannya
seperti polifenol atau ketakin bermanfaat mencegah sel-sel kanker yang dapat
berkembang dengan cepat. Teh hijau yang sudah dikeringkan, mengandung polifenol
sebanyak 40 persn dari beratnya dan bermanfaat untuk mengurangi resiko kanker
pencernaan, kanker paru-paru, kanker usus besar, dan kanker pankreas. Berdasarkan
riset terbitan British Journal of Nutrition menyebutkan, mengkonsumsi 2 cangkir
teh hijau rutin setiap hari selama sebulan bisa menurunkan tingkat kerusakan DNA hingga 20 persen. Dengan
kata lain Anda bisa terbebas dari kanker dan bisa awet muda.

Tomat

Sayuran ini
kaya akan lycopene, zat antioksidan yang mampu mencegah radikal bebas penyebab
kanker. Tomat yang sudah diolah menjadi saus atau pasta tomat yang dimasak sangat
baik dikonsumsi, pasalnya semakin panas lycopane dalam tomat semakin terbentuk.
Tomat tinggi akan kandungan vitamin C. zat lycopenenya penting untuk mencegah
resiko kanker payudara, prostat, pankreas, dan usus besar.

Buah bit merah

Buah bit
merah sama bermanfaatnya dengan injeksi vitamin C berdosis tinggi. Namun sayangnya jika dikonsumsi secara berlebihan
bukan hanya kanker yang bisa ditumpas, tapi liver pun beresiko rusak karena
efek detokfikasinya kuat. Tim peneliti dari University of Wisconsin-Medison,
Amerika Serikat menyimpulkan, pigmen pada buah bit merah bisa mendongkrak liver
protein yang disebut enzim fase II, yaitu enzim yang membantu detoksifikasi sel
yang berpotensi jadi sel kanker.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?37669

Untuk melihat artikel Kesehatan lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

____________________________________________________

Supported by :