KabariNews – Tingginya penyerapan tenaga kerja provinsi di Pulau Jawa merupakan merupakan implikasi dari realisasi investasi yang dilakukan oleh investor. Di antaranya adalah Provinsi Banten yang mencatatkan pertumbuhan investasi sebesar 40% dengan nilai investasi mencapai Rp 42,5 triliun dan menyerap 100.032 tenaga kerja.

Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan bahwa pihaknya menyambut positif capaian pertumbuhan investasi yang dibukukan oleh Provinsi Banten. “Secara keseluruhan nilai investasi di Pulau Jawa mencapai Rp 297 triliun tumbuh 13% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Banten tumbuh di atas itu,” paparnya.

Banten, merupakan provinsi yang baru menjadi incaran lokasi investasi meningkat seiring dengan pengembangan Banten sebagai salah satu cluster industri di tanah air. “Beberapa rencana proyek-proyek infrastruktur besar juga akan dilakukan di Provinsi Banten seperti PLTU 1.000 MW,” lanjutnya.

Selain Banten, provinsi lain di Pulau Jawa yang juga berhasil mencatatkan pertumbuhan investasi yang signifikan adalah Jawa Tengah dengan pertumbuhan mencapai 40% dengan nilai mencapai Rp 26 triliun. Kemudian diikuti oleh Jawa Timur yang tumbuh 18% senilai Rp 67,6 triliun, Jawa Barat tumbuh 9% menjadi Rp 98 triliun, dan DI Yogyakarta tumbuh 4% senilai Rp 1,5 triliun. Hanya DKI Jakarta yang pada 2015 pertumbuhan investasinya minus 8% dengan nilai mencapai Rp 60,8 triliun.

Franky menilai bahwa masing-masing provinsi di Pulau Jawa memiliki karakteristik dan daya tarik investasi. “Jawa Barat dan Jawa Tengah merupakan lokasi yang dapat banyak ditemui industri Padat Karya, sementara Jawa Timur dan Banten lebih pada industri substitusi impor dan berorientasi ekspor,” imbuhnya.

Lebih lanjut Franky mengharapkan pertumbuhan investasi di Pulau Jawa tersebut menunjukkan tren yang postif dan diharapkan dapat terus meningkat dan berkontribusi pada pencapaian target investasi 2016 sebesar Rp 594,8 triliun. “Dari sisi proporsi Pemerintah memang ingin meningkatkan investasi luar Jawa, namun untuk mencapai target 2016, kontribusi realisasi investasi di Pulau Jawa masih mendominasi,” pungkasnya. (1009)