KabariNews –  Provinsi Jawa Barat di sepanjang tahun 2015 berhasil menduduki peringkat teratas provinsi di Indonesia yang menyerap tenaga kerja hingga 301.474 orang atau berkontribusi sebesar 21% dari total penyerapan tenaga kerja di Indonesia sebesar 1.435.704 tenaga kerja.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengemukakan bahwa serapan tenaga kerja di Jawa Barat tersebut mengungguli serapan tenaga kerja di Jawa Tengah yang mencapai 161.811 tenaga kerja. “Setelah itu Jawa Timur dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 130.112, kemudian DKI Jakarta dengan jumlah penyerapan tenaga kerja mencapai 121.224,” ujarnya dalam siaran Pers BKPM, Rabu (10/2).

Franky menambahkan bahwa industri padat karya yang menjadi unggulan Jawa Barat dan Jawa Tengah sebagai sektor industri berkontribusi besar pada angka penyerapan tenaga kerja di Pulau Jawa. “Untuk sektor tekstil dan produk tekstil dua provinsi (Jawa Barat dan Jawa Tengah) ini memang bersaing,” ungkapnya.

Provinsi lainnya yang juga berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja adalah Banten sebesar 100.032 orang, kemudian Yogyakarta yang menyerap 9.025 orang. Dalam kesempatan tersebut, Franky juga menyinggung pentingnya upaya pemerintah untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja sehingga daya saing investasi turut meningkat. “Perlu sinergi antara Balai Latihan Kerja dengan investor. BKPM siap memfasilitasi dan menginisiasi kerjasama tersebut,” lanjutnya.

Sebelumnya, Kepala BKPM menjelaskan bahwa pihaknya masih mengandalkan investasi sektor padat karya. Sepanjang tahun 2015, sektor ini menyerap 414.347 tenaga kerja, 29% dari penyerapan tenaga kerja 2015 sebanyak 1,43 juta orang. Tahun 2016 ini, pemerintah menargetkan 2 juta penciptaan lapangan kerja. (1009)