Maskapai penerbangan nasional,  Garuda Indonesia, terus mencetak perbaikan kinerja. Perbaikan tata kelola perusahaan dari level manajerial, staf,  hingga penempatan orang-orang di dewan direksi Garuda membuat perusahaan milik negara ini terus berkembang.

Awal bulan ini, Garuda juga berhasil meyakinkan dunia internasional terutama dunia penerbangan Uni Eropa untuk mencabut kembali larangan terbang ke Eropa.

Menurut Presiden Soesilo Bambang Yudhyono saat meresmikan gedung baru manajemen Garuda di Kawasan bandara Internasional Soekarno Hatta, Kamis (23/07).

Presiden mengungkapkan, Garuda  sebelumnya pernah terpuruk dengan kerugian sejumlah Rp 811 miliar tahun 2004. Tapi sejak tahun 2007 Garuda mulai mencetak profit Rp 60 miliar, tahun 2008 meraih laba bersih sebesar Rp 699 miliar.

Bagi Direktur Utama Garuda, Emirsyah Satar, keberhasilan Garuda merupakan  sebuah  tranformasi bisnis yang sukses. kata Emir Garuda akan segera melakukan lompatan besar atau “Quantum Leap” agar bisa bersaing dalam persaingan lokal maupun global.

Dalam kesempatan itu, hadir juga Duta Besar Amerika untuk Indonesia  Cameron R Hume  yang menyambut kedatangan presiden di pintu masuk pesawat Boeing 737-800.

Bersama Ibu Ani Yudhoyono, Presiden SBY berkesempatan melihat-lihat bagian dalam pesawat Boeing seri terbaru itu.  Garuda sendiri telah memesan Boeing 737-800 sebanyak 50 unit.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?33470

Untuk melihat Berita Indonesia / Jakarta lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :