Sempat terancam gagal digelar karena krisis global, festival tahunan musik jazz bertaraf internasional Java Jazz Festival 2009, akhirnya berlangsung juga. Memasuki tahun kelima penyelenggaraannya, Festival ini tetap memiliki magnet. Tiket masuk seharga ratusan ribu pun hampir tandas ludas.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, festival ini menampilkan ratusan musisi jazz dalam dan luar negeri. Menurut panitia, tak kurang 900 musisi jazz luar negeri bersama lebih dari 1600 musisi dalam negeri ambil bagian dalam even ini.

Java Jazz Festival 2009 yang bernama lengkap Axis Jakarta Internastional Java Jazz Festival 2009 menyuguhkan sedikitnya 70 penampilan dalam sehari di 19 panggung. Sehingga selama tiga hari festival mulai Jum’at (06/03) hingga Minggu (08/03), panitia menjanjikan ada 210 penampilan musisi jazz dalam dan luar negeri.

Pengunjung sesak

Sejak akhir Januari lalu, penjualan tiket Java Jazz telah dimulai. Bagi yang ingin menonton, pihak panitia menyebar lebih dari seratus lokasi ticket box untuk melakukan pemesanan. Tiket dijual seharga Rp. 350.000 untuk daily pass dan Rp 450.000 untuk special show. Dan sampai awal Maret atau sepekan sebelum acara dimulai, hampir seluruh lokasi ticket box sudah kehabisan tiket.

Antrian Penonton Java Jazz Festival 2009

Di Video Ezy cempaka Putih dan Tebet, yang menjadi salah satu lokasi ticket box, sudah tak menyediakan lagi tiket sejak tanggal 1 Maret, begitu juga di Disc Tarra Pondok Indah, Aquarius Mahakam, maupun di Roadlink Kelapa Gading. Tiket sudah habis terjual. Mereka menyarankan agar langsung membeli tiket di lokasi.

Saat dikonfirmasi apakah penjualan tiket melalui ticket box dibatasi, panitia mengaku bukan membatasi, melainkan dikendalikan agar mereka yang ingin membeli tiket secara langsung di lokasi juga kebagian.

Sementara satu hari sebelum acara, di Hotel Sultan terlihat antrian pengunjung yang mencapai seratus meter. Hari itu mereka akan menukar voucher dengan tiket yang sebelumnya telah mereka beli di beberapa lokasi ticket box.

Untuk tiket special show seperti penampilan Jason Mraz, bahkan tiket sudah sold out semenjak tiga hari sebelumnya. Ruang Exhibition Hall B yang berkapasitas 9.000 orang nyaris sesak ketika Jason Mraz tampil pada hari pertama, Jum’at kemarin. Padahal untuk pertunjukan tersebut, penonton dicharges Rp 450.000 diluar harga tiket daily pass.

Pihak panitia mengatakan 90 persen tiket daily pass sudah terjual, sementara untuk tiket special show, hingga hari ini, Sabtu 907/03), juga sudah sold out.

Kata Siapa Krisis ?

Seorang pengunjung bernama Yanti (19), mahasiswa sebuah universitas terkemuka mengatakan,”Untuk ukuran kita, harganya memang mahal. Tapi kita puas karena bisa nonton puluhan musisi jazz sekaligus, makanya saya bela-belain beli.” ujarnya.

Antrian Penonton Java Jazz Festival

Begitu juga dengan Raffi (24), karyawan sebuah perusahaan otomotif yang memegang selembar tiket special show. “Kalau urusan konser musik jazz, saya memang harus nonton, enggak apa-apa deh keluar duit banyak” kata pria yang mengaku penggila musik jazz ini. Raffi juga mengaku sudah menjadi pelanggan setia festival ini, “Saya selalu nonton sejak festival ini pertama kali digelar.” tandasnya.

Lain lagi kata Andre, seorang manajer di perusahaan advertising, “Krisis? Memang sekarang sedang krisis ya? He-he-he. Karena saya termasuk penggemar berat Jazz, biarin deh krisis, yang penting saya bisa nonton.” katanya sambil tersenyum.

Sementara pihak panitia mengungkapkan, sebetulnya harga tiket java jazz kali ini lebih murah daripada tahun-tahun sebelumnya. Dan jika dibanding dengan apa akan yang didapat penonton, jauh lebih sepadan. “Dengan tiket Rp 350.000, penonton sudah bisa menyaksikan ratusan musisi sekaligus. Kalau dihitung matematis mereka sebenarnya hanya membayar sekitar Rp 5.000 per setiap penampilan musisi. Harga itu jauh lebih murah dibanding nonton konser tunggal musisi dalam negeri sekalipun.” ujar Nirmala Hapsari, dari bagian media relations Java jazz Festival 2009.

Mulai tahun depan, menggandeng vendor telepon selular AXIS selama tiga tahun, Java Jazz Festival rencananya akan dilaksanakan di arena PRJ Kemayoran. Menurut panitia, itu dilakukan salah satunya demi menekan harga tiket.

Jadi bolehlah kita lupakan sejenak soal krisis ini. Sekarang mari bergoyang di Java Jazz Festival 2009!

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?32770

Untuk melihat Berita Indonesia / Jakarta lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket