Sejak 1,5 bulan terakhir, peningkatan data imigran gelap terus bertambah, sampai dengan hari Rabu (29/4),sedikitnya tercatat 951 orang imigran gelap yang masuk ke Indonesia dari berbagai negara.

Angka tersebut didapat berdasarkan data para imigran gelap yang ditangkap dan ditahan oleh aparat imigrasi dan kepolisian setempat.

Jumlah imigran gelap terbesar berasal dari negara Afganistan, yakni berjumlah 484 orang.

Menurut penuturan Kepala Imigrasi Tanjung Priuk, Teddy Soediro saat dikonfirmasi mengatakan, para imigran gelap tersebut masuk ke Indonesia tidak melewati jalur resmi, seperti bandar udara.

Selain warga Afganistan, tercatat pula warga negara Pakistan, Srilangka, Irak, Iran, Bangladesh, India dan Bangladesh.

Kepala Imigrasi Tanjung Priuk, Teddy Soediro menambahkan, bahwa para imigran gelap tersebut masuk ke Jakarta umumnya melalui jalur laut dengan menggunakan kapal Pelni.

“Saat ini terdapat 5 orang dikarantina Tanjung Priuk, Jakarta Utara, 14 orang masuk karantina di Riau, 11 imigran dikarantina di Kalideres, Jakarta Barat, dan 1 orang lagi berada di Direktorat Jenderal Keimigrasian, ujarnya”.

Di tempat terpisah, Direktur Wasdakim Dirjend Keimigrasian Indonesia, R Muchdor M, mengakui bahwa terdapat ratusan imigran gelap yang masuk ke Indonesia.

“Tercatat 951 warga negara asing tanpa dilengkapi dokumen sah berada di seluruh Indonesia saat ini, para imigran gelap tersebut akan segara dipulangkan ke negara masing-masing setelah kami melakukan koordinasi dengan kedutaan besar negara masing-masing,” ucapnya.

Indonesia umumnya menjadi lokasi pendatang para imigran gelap setelah mereka tinggal atau berada di Malaysia, saat ijin tinggal di Malaysia habis, mereka baru akan masuk Indonesia melalui jalur domestik.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?33012

Untuk melihat Berita Indonesia / Jakarta lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Gihan Law Office