KabariNews – Pemerintah Prefektur Fukuoka, Jepang berminat kerjasama dengan Indonesia pada sektor otomotif khususnya dalam pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) untuk memproduksi komponen kendaraan. Hal tersebut diungkapkan Menteri Perindustrian Saleh Husin seusai melakukan pertemuan dengan delegasi Pemerintah Prefektur Fukuoka yang dipimpin oleh Gubernur Prefektur Fukuoka, Hiroshi Ogawa di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (1/2).

“Kami melakukan pertemuan ini dengan maksud untuk bertukar pikiran guna meningkatkan kerjasama para pelaku bisnis industri otomotif dan mempromosikan industri otomotif antara Indonesia dengan Prefektur Fukuoka,” ujar Saleh dalam siaran persnya, Senin, (2/1). Menurutnya, pengembangan industri komponen otomotif menjadi penting bagi produsen yang ingin membangun Indonesia sebagai basis produksinya.

“Saat ini jumlah pemasok lokal untuk industri otomotif di Indonesia sebanyak 709 pemasok. Untuk perbandingan, Thailand sudah memiliki 2000an jumlah pemasok untuk industri otomotif,” tuturnya.

Dari pertemuan tersebut, Menperin juga mengharapkan adanya kerjasama yang dapat dibangun untuk meningkatkan kemampuan vendor atau pemasok lokal di Indonesia. Upaya tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan industri otomotif baik untuk pasar domestik maupun luar negeri. “Vendor atau pemasok lokal di Indonesia diharapkan dapat ikut serta dalam ekspansi industri kecil dan menengah Jepang di Indonesia untuk memperkuat basis industri otomotif nasional,” tegas Saleh.

Untuk itu, Kementerian Perindustrian telah mengusulkan agar dalam waktu dekat kedua pihak dapat menugaskan pejabat teknis masing-masing untuk membahas MoU kerjasama bidang industri otomotif. Kerjasama itu dapat berupa pertukaran bisnis, pertukaran informasi, seminar, kunjungan, pemagangan (internship), capacity building, dan lain-lain yang disepakati kedua pihak.

Dapat disampaikan, Prefektur Fukuoka merupakan basis produksi otomotif terbesar kedua di Jepang setelah prefektur Aichi. Beberapa produsen otomotif besar dan industri pendukungnya yang berada di Prefektur Fukuoka, antara lain: Nissan Motor, Toyota Motor Kyushu, Daihatsu Motor Kyushu, Nissan Shatai Kyushu, Denso Manufacturing Kitakyushu, dan Mitsui High-tec. “Automaker Jepang seperti Mitsubishi Motor Corp, Suzuki Motor Corp, Daihatsu Motor Co, dan Toyota Motors Corp telah menetapkan ekspansi bisnisnya di Indonesia pada tahun 2015, 2016 dan 2017,” kata Menperin.

Fukuoka yang terletak di pesisir utara pulau Kyushu, Jepang, juga merupakan kota terpadat dan ditetapkan sebagai pusat ekonomi dan kebudayaan di Kyushu. Sementara itu, di Kyushu Utara terdapat empat perusahaan manufaktur mobil ternama, yaitu Nissan Motor Co, Ltd (Kyushu Plant); Toyota Motor Kyushu, Inc; Daihatsu Motor Kyushu Co, Ltd; dan Nissan Shatai Kyushudengan kapasitas produksi mencapai 1,54 juta mobil dalam satu tahundan merupakan urutan 11 besar dunia dalam kawasan produksi mobil.

Selanjutnya, produksi mobil di Kyushu Utara sebesar 1,42 juta pada tahun 2012dan 1,37 juta pada tahun 2013, dimana merupakan jumlah terbesar kedua dalam produksi mobil tahunan di daerah tersebut. Nilai pengiriman produk manufaktur melampaui 8 triliun yen pada tahun 2012, dan 30 persennya terkait bidang industri otomotif. Jumlah perusahaan mobil di Prefektur Fukuoka meningkat secara bertahap dan terdapat 475 perusahaan pada tahun 2013.

Di sisi lain, Saleh menyampaikan, Indonesia dan Jepang telah memiliki kerjasama di bidang otomotif dalam kerangka Kerjasama Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Jepang (IJEPA), yaitu sub working group otomotif di bawah program Manufacturing Industry Development Center (MIDEC). Kerjasama itu meliputi program peningkatan kompetensi sumber daya manusia, standarisasi, serta penelitian dan pengembangan. “Kami berharap kerja sama ini dapat lebih diperdalam,” tuturnya. (1009)