Merapi yang belum kunjung mereda melucurkan awan panas masih memaksa warga
sekitar lereng Gunung Merapi untuk tetap tinggal di barak pengungsian. Jumlah korban
yang meninggal dunia tercatat sebanyak 141 jiwa dan 453 orang menderita
luka-luka.

Badan Nasional Penanggulanagn Bencana (BNPB) mencatat jumlah warga yang terpaksa
mengungsi ada 270.702 jiwa pada Senin (9/11). Disampaikan Direktur Penanggulangan Risiko BNPN Sutopo
Purwo Nugroho, menyatakan saat ini evakuasi warga yang masih terus dilakukan,
untuk mengurangi jatuhnya korban jiwa.

“Warga yang dijemput akan dibawa ke pengungsian terdekat yang
berjarak sekitar 20 kilometer dari puncak Gunung Merapi,” katanya.

Sutopo pun mengakui masih banyak warga yang menolak
dievakuasi dan tetap memilih bertahan dirumahnya. Namun demi kebaikan bersama
pihaknya telah memutuskan untuk melakukan penjemputan paksa bagi masyarakat
yang tinggal di zona bahaya.

“Penjemputan paksa ini dimaksudkan untuk kebaikan bersama,
karena pemerintah telah menetapkan jarak aman 20 kilometer, sehingga masyarakat
yang masih tinggal dibawah jarak aman akan dijemput paksa”katanya.

Ditambahkannya, meskipun pengungsi diperkirakan terus
mengalami kenaikan namun tidak ada masalah. “Pemerintah terus mendorong
masyarakat yang mau membantu, karena ini semua tidak lagi hanya menjadi tugas
pemerintah melainkan bersama.” Pungkasnya.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?35874

Untuk
melihat artikel Khusus lainnya, Klik
di sini

Klik
di sini
untuk Forum Tanya Jawab

Mohon
beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported
by :