Suasana malam di pelataran La Piazza, Kelapa Gading mulai sesak. Bangku-bangku kayu yang sebelumnya berjejer rapi, mulai tak teratur karena dipindah-pindah. Maklum, yang datang untuk bersama-sama nonton Piala Dunia 2010 umumnya rombongan, alhasil bangku -bangku di meja lain pun ‘dibajak’, supaya mereka bisa ngumpul di satu meja.

Jam baru menunjuk angka delapan malam, artinya siaran langsung sepakbola Piala Dunia malam itu masih satu jam lagi, tapi nyaris tak ada lagi bangku kosong. Semua padat terisi. Kalaupun ada, orang di sebelahnya akan berujar, “Maaf ini ada orangnya.”

Biar Beda Tetap Akur

Di La Piazza ada dua lokasi untuk nonton Piala Dunia 2010. Satu tempat di area tebuka dan gratis, satu lagi di dalam ruangan bertarif Rp 58.000. Bedanya, di tempat yang bayar bisa disaksikan siaran langsung Brasil lawan Portugal yang sekaligus lebih seru ketimbang pertandingan Korea Utara melawan Pantai Gading di area gratis. Selain itu, penonton juga dapat makanan dan minuman ringan.

Tapi kalau soal suasana, lebih seru di area gratis karena area ini terbuka dan luas. Tambahan lagi ada sajian musik hidup (live music) sebelum dan saat jeda babak kedua siaran pertandingan.

Penonton acara ini datang dari bermacam kalangan. Ada yang tua, ada pula yang muda.  Bahkan anak-anak tampak berlarian dengan bebasnya. Begitu melebur dan tanpa pretensi apapun. Tak jarang dua pendukung tim sepakbola berbeda duduk dalam satu meja.

Seperti yang dialami rombongan Yoan (21), mahasiswa ini datang bersama empat orang temannya, dan rela berbagi bangku dengan rombongan Alvin (24). Dalam pertandingan itu Yoan menjagokan Pantai Gading dan Alvin menjagokan Korea Utara.“Kami asyik-asyik saja, malah senang dapat teman baru”,kata Yoan.

Hal yang sama dialami pasangan Erna (19) dan Mumu (23). Keduanya bahkan taruhan, “Yang kalah traktir bakso malang,“ kata Mumu sembari melirik sang pacar.

Tidak seperti nonton di stadion yang biasanya sudah diatur posisi pendukungnya. La Piazza memang tidak membuat ruang khusus untuk memisahkan penonton. Semuanya dijadikan satu. Tujuannya, agar suasana tetap cair. Dan tampaknya itu berhasil, terlihat penonton begitu antusias dengan suasana yang tetap meriah.

Nonton dan cari Jodoh

Di Indonesia siaran langsung Piala Dunia 2010 dapat dinikmati melalui saluran TV Nasional RCTI dan Global TV (MNC Group). Tapi bagi sebagian orang, menonton baramai-ramai seperti di La Piazza tentu memiliki kenikmatan tersendiri.

“Suasananya itu loh yang enggak kita dapat kalau kita nonton di rumah, di sini ramai seru, dan kita bisa kongkow-kongkow sambil minum capuchino,” kata Agus, seorang penonton yang datang dari Depok.

Agus tak sendirian, banyak penonton yang bahkan sengaja datang dari jauh untuk sekedar mendapatkan suasana meriah. Bukan itu saja, nonton bersama-sama adalah kesempatan bagi para ‘jomblowan’ dan ‘jomblowati’ (sebutan untuk pria/wanita single-red) untuk mejeng alias tebar pesona demi mendapatkan jodoh. “Yah siapa tahu dapat kenalan dan berlanjut ke pacaran,” ujar Agus sembari tersenyum.

Tak dimungkiri, ajang memang memungkinkan penontonnya berinteraksi, karena semua membaur tanpa batas dan jarak. Kalau pede (percaya diri-red) sedikit, cukup sebut nama, dan jagoin tim sepakbola mana, maka nomor telepon seorang kenalan sudah di genggaman.

Sejauh pantauan Kabari, memang para penonton umumnya adalah anak-anak muda yang tampil berpakaian ‘ngejreng’ (menyolok-red) dan sekeren mungkin. Barangkali tujuannya untuk menarik perhatian lawan jenis.

“Kalau mereka sekalian mau cari jodoh, itu hak mereka, malah bagus ’kan, dapat jodoh dari ajang sepakbola seperti ini, nanti anaknya jago pemain bola deh,” kata Aldi, salah seorang petugas kawal perlengkapan suara (Sound System).

Bukan pula soal jodoh, acara nonton seperti ini juga berkah bagi para penjaja makanan di sekitar lokasi. Salah seorang penjual di booth minuman bernama Raffi mengungkapkan, bahwa hasil jualannya tiap hari terus meningkat.

Meski Raffi mengaku mematok harga minuman lebih mahal sedikit, namun pembeli tetap mengalir. “Biasanya kalau tidak memesan kopi, ya beli minuman ringan di tempat saya,” kata Raffi. (yayat)

<object width=”480″ height=”385″><param name=”movie” value=”http://www.youtube.com/v/ZhIAwwkHwTQ&amp;hl=en_US&amp;fs=1″></param><param name=”allowFullScreen” value=”true”></param><param name=”allowscriptaccess” value=”always”></param><embed src=”http://www.youtube.com/v/ZhIAwwkHwTQ&amp;hl=en_US&amp;fs=1″ type=”application/x-shockwave-flash” allowscriptaccess=”always” allowfullscreen=”true” width=”480″ height=”385″></embed></object>

Untuk Share Artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?35113

Untuk

melihat Berita Indonesia / Utama lainnya, Klik

di sini

Klik

di sini
untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri
nilai dan komentar
di bawah artikel ini

______________________________________________________


Supported by :