Dalam mengobati penyakit, ada
berbagai teknik pengobatan. Mulai dari obat-obatan dari dokter, obat
alternatif seperti tumbuh-tumbuhan, sampai dengan pijat refleksi. Ada
juga salah satu cara pengobatan yang cukup unik, yakni Bekam. Bekam
adalah teknik pengobatan dengan cara membuang darah kotor dalam tubuh
melalui permukaan kulit. Bekam juga biasa disebut hijamah, kop atau chantuk. Sedangkan dalam bahasa Inggris, disebut cupping, karena menggunakan cawan/mangkuk kecil sebagai medianya.

Terapi bekam telah dikenal sejak jaman Nabi Muhammad SAW.
Terapi ini telah menyebar dari Timur Tengah, kemudian meluas ke Eropa
dan Asia. Sekilas terapi ini terlihat menyeramkan karena dapat
mengeluarkan darah dari tubuh. Namun tidak perlu takut, karena darah
yang diambil berasal dari permukaan kulit (epidermis). Salah satu
pasien yang menjalani bekam mengaku tidak sakit sama sekali. Bahkan
terlihat rileks ketika diajak ngobrol.

Sebelum dibekam,
pasien disarankan berpuasa atau tidak makan makanan berat 2-3 jam
sebelumnya. Abu Nufal, salah satu ahli bekam menerangkan, terapi ini
bertujuan membuang darah kotor dari tubuh, sekaligus menyembuhkan
berbagai penyakit. Bekam dipercaya bisa mengobati berbagai macam
penyakit, seperti kanker, asam urat, darah tinggi, asma, dan jantung.
Tak sedikit pula pasien pecandu narkoba yang menjalani terapi bekam dan
berhasil. Seperti akupunktur, dalam terapi bekam juga dikenal istilah
titik-titik aliran darah atau simpul syaraf yang berhubungan dengan
penyakit tertentu. Titik yang pasti dalam bekam adalah disekitar leher
belakang. Menurut Abu Naufal, di situlah tempat semua pusat saraf
berkumpul.

Cara pengobatan bekam diawali dengan
mengoleskan alkohol pada kulit yang akan dibekam untuk mensterilkan
kulit. Jika pada bagian yang akan dibekam terdapat rambut atau bulu,
maka akan dibersihkan atau dicukur terlebih dahulu.

Setelah
itu kop bekam ditaruh di atas kulit, tepatnya di titik-titik tertentu
yang akan diobati. Kemudian kop tersebut dihisap dengan mengunakan alat
hisap (hand pump) dan dibiarkan selama lima menit. Setelah
lima menit, kop dilepaskan. Saat itu warna kulit telah berubah menjadi
merah dan kehitaman. Kemudian kulit ditusuk-tusuk dengan jarum atau
disayat kecil-kecil menggunakan silet guna mengeluarkan darah kotor,
lalu kembali dipasangi kop di tempat yang sama dan dihisap kembali.
Perlahan-lahan keluarlah darah kotor yang menggenangi kop. Darah yang
keluar bisa bermacam-macam. Tergantung dari penyakit yang diderita.
Biasanya penghisapan ini diulangi 2-3 kali hingga darah berhenti keluar.

Frekuensi
melakukan bekam tergantung penyakit yang diderita, bisa seminggu sekali
atau dua minggu sekali. Bagi yang hanya ingin mengeluarkan darah kotor,
terapi bekam cukup dilakukan 3 bulan sekali. Biasanya setelah dibekam,
efek sampingnya adalah mengantuk, sehingga dianjurkan untuk tidak
melakukan kegiatan setelah dibekam. Bekam juga tidak membuat kecanduan.
Kebanyakan pasien tidak perlu bolak-balik untuk dibekam. Semua itu
tergantung dengan penyakit yang diderita.

Abu Naufal
sendiri mengaku telah mengobati sekitar 700 pasien. Ia bahkan pernah
mengobati pasien dengan penyakit berat seperti diabetes, kanker
kelenjar getah bening, kanker payudara dan jantung. Abu Naufal
menerangkan, ia hanyalah membantu menyembuhkan, sedangkan kesembuhannya
ada di tangan Sang Pencipta. Ia tidak bisa memprediksi berapa lama
orang tersebut akan sembuh.

Abu Naufal menjelaskan bekam
bukanlah pengobatan alternatif, melainkan pengobatan utama. Pengobatan
bekam juga tidak menyita waktu. Hanya sekitar 30 menit sampai satu jam
saja. “Bekam merupakan cara pengobatan yang dianjurkan, namun
kesembuhan itu sendiri hanya berasal dari Yang Di-Atas,” pesan Abu
Naufal. (chika)

Lihat videonya di sini Part 1

Lihat videonya di sini Part 2

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?32152

Mohon Beri Nilai dan Komentar dibawah Artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

Photobucket