1. Kongres dari Partai Demokrat dan Republikan pada prinsipnya sudah menyepakati Reformasi Imigrasi Menyeluruh (Bukan keputusan imigrasi sepotong-sepotong). Anggota Senat AS dari kedua belah partai yang dikenal dengan “GENG DELAPAN” sudah menjadwalkan Reformasi Imigrasi sebagai bahasan pertama persidangan Senat tahun ini.

Dari Demokrat adalah Pemimpin Senat Mayoritas, Harry Reid (Nevada), Senator Michael Bennet (Colorado), Senator Richard Durbin (Illinois), Senator Robert Menendez (New Jersey), Senator Chuck Schumer (Arizona).
Sedangkan dari Republikan adalah Senator Jeff Flake (Arizona), Senator Lindsay Graham (South Carolina), Senator John McCain (Arizona) dan Senator Marco Rubio (Florida).

‘Geng 8’ ini sudah mengumumkan kesepakatan bersama agar 11 juta imigran gelap di AS bisa mendapatkan kewarganegaraan. Ketua Senat urusan Yudisial, Patrick Leahy (D-VT), mengisyaratkan bahwa 6 bulan pertama persidangan Senat membahas pelaksanaan Reformasi Imigrasi.

Ketua House (DPR AS), John Boehner,(Rep.Ohio) , mengungkapkan bahwa Reformasi Imigrasi sebagai prioritas utama. Juga, Pemimpin Mayoritas House, Eric Cantor, (Rep. Virginia) mendukung Reformasi Imigrasi.

2. Presiden Obama telah mengungkapkan, bahwa Reformasi Imigrasi sebagai prioritas pertama utama di masa jabatannya yang kedua. Jangan lupa rangkaian kata dalam pidato pelantikan Obama, yang bunyinya “Perjalanan kita tidak lengkap sampai kita menemukan jalan untuk menyambut para imigran yang penuh perjuangan dan harapan dan melihat Amerika sebagai negeri penuh kesempatan”. Komitmen Obama ditegaskan lagi lewat pidatonya di Las Vegas pada 29 Januari 2013.

3. Masyarakat Amerika sangat mendukung Reformasi Imigrasi. Sejumlah jajak pendapat menunjukkan agar ada solusi manusiawi untuk sistem imigrasi yang sudah bobrok, termasuk legalisasi 11 juta imigran gelap. Survei baru dari Hart Research Associates/ Public Opinion Strategies mendapati, bahwa tiga perempat warga Amerika secara kuat mendukung Reformasi Imigrasi.

4. Pemilihan Presiden 6 Nopember lalu adalah game-changer. Presiden Obama memenangkan pemilihan ulang dengan dukungan besar dari 71 persen pemilih Latino dan 73 persen pemilih Asia, termasuk Indonesia. Para pemilih ini menolak keras usulan kebijakan imigrasi dari Mitt Romney, kandidat Presiden AS 2012, termasuk self-deportation. Obama mendapat dukungan kuat pemilih Latino dan Asia, karena menentang kebijakan anti imigran di Arizona (S.B. 1070) dan memulai Deferred Action Program, yakni program dua tahunan yang menangguhkan deportasi anak-anak muda yang dibawa orang tuanya ke AS waktu kecil dan memberikan mereka ijin kerja.

5. Demografi di Amerika Serikat sudah berubah, khususnya di swing state (negara penentu kemenangan Pemilihan Presiden), seperti Nevada, Colorado, Florida dan Virginia. Suara pemilih minoritas memainkan peran dalam kemenangan pemilihan Presiden.

6. Semakin banyak tokoh Partai Republik yang mendukung Reformasi Imigrasi. Misalnya, Sen. Marco Rubio (R-FL), putra imigran asal Kuba, dan bekas Gubernur Florida, Jeb Bush, yang menulis opini di media masa tentang perlunya Reformasi Imigrasi. Pemandu berita Fox News, Bill O’Reilly, memuji usulan imigrasi dari Senator Rubio. Daftar tokoh Republikan itu termasuk Ketua House, John Boehner (R-OH), Sen. Rand Paul (R-FL), Rep. Raul Labrador (R-ID), Gubernur Louisiana Bobby Jindal yang keturunan India. Sean Hannity, komentator konservatif dari Fox News, berubah haluan mendukung reformasi imigrasi, segera setelah melihat hasil pemilihan Presiden.

7. Perbatasan Amerika semakin aman dibanding sebelumnya. Perdebatan Reformasi Imigrasi 2007 kebanyakan mempermasalahkan pengamanan perbatasan AS-Meksiko. Dewasa ini tapal batas AS-Meksiko makin ketat, karena lebih banyak personil keamanan dan sumber daya untuk memantau, menahan dan menghukum pelintas batas gelap.

8. Tidak adanya Reformasi Imigrasi justru menelantarkan banyak prioritas kebijakan lainnya. Fakta, bahwa sekarang ada 11 juta imigran gelap hidup di AS menjadi kendala politis untuk mengatasi sistem layanan kesehatan, sistem pendidikan dan keamanan (susah membedakan mana orang baik atau orang jahat). Mencari jalan agar imigran gelap ini menjadi Warga Negara AS tidak hanya mengembalikan banyak hak mereka, tetapi juga akan mendorong perekonomian, menyetarakan playing field semua pekerja dan majikan dan membuat komunitas semakin aman.

9. Reformasi Imigrasi merupakan keharusan ekonomi. Jika Reformasi Imigrasi lolos, itu akan menambah $ 1,5 triliun Gross Domestic Product kumulatif AS dalam 10 tahun kedepan. Juga menambah antara $ 4.5 dan $ 5.4 miliar pajak pendapatan AS dalam kurun 3 tahun pertama. Gaji naik artinya perbaikan kondisi pekerjaan dan pendapatan dan membantu perekonomian secara keseluruhan.

10. Reformasi Imigrasi akan mendorong perekonomian AS, menambah sedikitnya $21 sampai $45 miliar dalam selang waktu 10 tahun.

Sepuluh alasan di atas dirangkum dari American Center for Progress oleh Philip Wolgin dan Marshal Fitz. (1006)