KabariNews – Jim Shee adalah lelaki 73 tahun keturunan Asia dan Spanyol. Wajahnya seperti kebanyakan orang Asia, kulitnya sawo matang, rambutnya putih. Lelaki tua ini lahir dan sudah puluhan tahun tinggal di Arizona. Terkenal dengan Grand Canyon, Arizona adalah satu negara bagian Amreika Serikat yang berbatasan dengan Meksiko.

Jim mengingat jelas kejadian 6 April 2010, karena bertepatan dengan hari ulang tahunnya. Hari itu dia baru saja keluar dari car wash ketika menerima teks di telepon genggamnya. Karena tahu ada larangan bicara sambil mengemudi, Jim segera menepi, memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mulai menjawab SMS.

Beberapa menit kemudian, mobil polisi metropolitan Phoenix dengan lampu kedap-kedip membelakangi mobilnya. Si polisi segera turun dan mengetuk kaca mobilnya. Jim membuka jendela mobilnya. Tanpa buang waktu, polisi membuka pembicaraan, “Let me see your papers”. (Bisa tunjukkan surat-surat anda?)

Tanpa kesulitan, Jim menunjukkan SIM dan dokumen lainnya ke polisi. Si polisi lalu kembali ke mobil patrolinya, melakukan kontak radio dan kembali menghampiri Jim.

“Mengapa Anda menghentikan mobil saya?”, tanya Jim yang tidak puas dengan polisi.

Well, saya cuma texting saja. Dan saya tahu larangan texting sambil setir mobil. Karenanya saya berhenti, lalu texting. Jadi Anda memberhentikan saya karena saya kelihatan mencurigakan?”

“Ya…, tapi Anda bebas pergi sekarang”, jawab polisi menutup pembicaraan sembari meninggalkan lokasi.

“Saya merasa didiskriminasi dan mengalami racial profiling! Karena warna kulit, saya terkena perlakuan seperti ini,“ ujar Jim yang warga negara AS.

“Anak cucu saya tidak berambut pirang dan bermata biru. Saya takut kalau mereka mendapat perlakuan seperti saya, ditanyai apa status imigrasi dan seterusnya. Saya merasa ini sangat merendahkan dan memalukan”, katanya di satu wawancara dengan ACLU (American Civil Liberty Union).

Kejadian Jim distop polisi tadi ternyata tidak terjadi sekali, tapi dua kali setelah SB1070 ditandatangani oleh Gubernur Jan Brewer di Arizona pada tahun 2010. Jim tidak tinggal diam. Karena distop polisi dengan alasan mengada-ada itu melanggar Amendemen keempat Bill of Rights. Ini hak tiap orang di AS untuk tidak diusik, ditanyai atau digeledah seenaknya tanpa alasan jelas dan warrant. Bersama dengan puluhan orang lain, Jim orang Asia menuntut Arizona atas perlakuan polisi akibat SB1070.

SB1070 adalah sebuah UU imigrasi di Arizona yang ditulis untuk menendang imigran kriminal dari Arizona dan menangkal banjir imigran gelap dari Meksiko lewat jalur darat. Gawatnya, UU yang meniru SB 1070 Arizona ini sudah merembet ke lima negara bagian AS lain, seperti Alabama, Georgia, Utah, South Carolina dan Indiana.

Pemerintahan federal Obama menentang dan sempat memblokir diberlakukannya SB1070 di Arizona. Tetapi, Gubernur Arizona membawa kasus dengan nama kasus “Arizona vs USA” dari pengadilan distrik federal di Arizona, Pengadilan Banding 9th Circuit di San Francisco, sampai ke Mahkamah Agung AS di Washington, DC.

25 Juni 2012 lalu Mahkamah Agung AS mengambil keputusan penting tentang SB1070. Mayoritas hakim lembaga hukum tertinggi AS ini menguatkan 3 dari 4 butir keputusan pengadilan sebelumnya tentang SB1070. Dengan kata lain, MA memutuskan 3 dari 4 butir SB 1070 tidak konstitusional.

Mahkamah Agung AS memutuskan, bahwa Arizona tidak bisa mengharuskan imigran untuk membawa kartu tanda pengenal federal, seperti green card, paspor, surat izin kerja atau Social Security Card_. Arizona tidak bisa menahan imigran tanpa surat penahanan (warrant), jika polisi mencurigai dia berstatus gelap. Dan, Arizona tidak bisa mendakwa kriminal orang gelap yang mencari kerja atau bekerja tanpa surat. Ketiga hal ini adalah wewenang federal. Dan tiga butir UU imigrasi Arizona SB1070 dianggap mendahului kewenangan federal.

Tetapi, satu butir SB1070 kontroversial lolos Mahkamah Agung AS. Yakni, ketetapan yang membolehkan polisi untuk menanyakan status imigrasi seseorang, apabila ada alasan jelas (probable cause) bahwa yang bersangkutan berstatus gelap. MA menganggap, bahwa dengan satu butir SB1070 Arizona ini tidak mendahului kewenangan federal. Karena, polisi Arizona tidak punya kewenangan mendeportasi imigran gelap.

Keputusan Mahkamah Agung AS mengundang reaksi berbeda

Semua kelompok pembela nasib imigran lantang melancarkan protes atas keputusan MA yang bisa menjurus ke racial profiling dan bisa sasarannya Latino dan warga minoritas yang berstatus legal sekalipun.

Gubernur Brower buru-buru menyatakan “kemenangan semua orang Amerika” atas SB1070 dan akan “segera” memberlakukannnya. Secara prosedur hukum, keputusan MA ini harus turun dulu ke pengadilan sebelumnya agar bisa berlaku.

Polisi Arizona kewalahan diserbu pertanyaan bagaimana menerapkan ketetapan ini di lapangan. Belum ada jawaban pasti berapa lama orang yang non kriminal bisa ditahan kalau gagal menunjukkan status imigrasinya di AS. Polisi harus menghubungi ICE (Immigration and Custom Enforcement) dulu untuk menyelidiki status imigrasi seseorang. Tidak ada jawaban pasti bagaimana menghindari diskriminasi rasial jika berhadapan dengan seorang yang bertampang dan berlogat asing.

Tetapi Joe Arpaio, sheriff Maricopa County yang dituntut karena rasis terhadap Latino, bersikeras bahwa polisi Arizona tetap “melaksanakan tugasnya seperti biasa”.

Setelah keputusan MA ini, banyak orang menilai polisi Arizona dan 5 state lain peniru SB1070 malah semakin berani mengorek status imigrasi seseorang bila dicurigai. Jangankan sekarang. November tahun lalu Detlev Hager, eksekutif perusahaan mobil Mercedez Benz, sempat ditahan polisi Alabama, karena cuma bawa KTP Jerman ketika mengendarai mobil di Tuscaloosa.

Keputusan MA soal SB 1070 ternyata bukan keputusan dengan jalan buntu. Pada dasarnya, MA menegaskan bahwa imigrasi tetap merupakan otoritas federal (bukan State). Dan, pintu untuk menantang SB 1070 karena masalah racial profiling masih terbuka. Karena itulah, ACLU membawa kasus Jim Shee dan kawan-kawannya ke pengadilan. Kasus mereka dikenal dengan nama Friendly House et al vs Whiting

Banyak orang Indonesia bertampang mirip Jim Shee. Juga, daripada menginap di tahanan polisi seperti Hager,jika menyetir mobil di Arizona dan 5 negara bagian yang meniru hukum Show your papers, please,ada baiknya Anda membawa paspor, green card, EAD (kartu ijin kerja), atau Social Security Card. Agaknya, SIM saja tidak cukup! (1006)