Setelah kabar kematian Osama bin Laden pada 2 Mei diterima,
beragam reaksi muncul di masyarakat Indonesia. Mulai dari pernyataan
resmi, obrolan di warung sampai pada status di FB atau twitter.
Berbagai media Indonesia juga menyiarkannya, meski tak sesering media
Amerika.

Yahoo Indonesia misalnya. Usai berita kematian Osama, pencarian berita terkait hal itu meningkat tajam. Yahoo! Search Trends
mencatat kenaikan pencarian berita ini di Indonesia mencapai hampir
140.350 persen. Hal ini membuat Osama menjadi orang yang paling dicari
pada hari itu.

“Osama menjadi hal yang paling dicari pada 2 Mei dari semua pencarian di Yahoo Indonesia,” kata Henryl Moreno, Manager, Editorial for Search & Platforms
di Yahoo! Southeast Asia. Dari semua negara Asia Tenggara, Indonesia
menunjukkan peningkatan terbesar pencarian `Osama bin Laden’nya.

Selain pencarian tentang kebenaran kematiannya, biografi dan foto
Osama juga jadi berita paling dicari. Pengguna Indonesia juga banyak
mencari gambar terakhir Osama. Pengguna ingin mengetahui bagaimana
tampilan Osama setelah selama 10 tahun bersembunyi. Yahoo mencatat, 64
persen pencarian Osama bin Laden adalah dari pengguna laki-laki. Dari
angka ini, 18 persen pencarian untuk “Osama bin Laden” adalah dari
pengguna usia 35 – 44 tahun dan 34 persen oleh pengguna berusia 18 tahun
kebawah.

Bagaimana reaksi masyarakat Indonesia?

Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penekanan
pada upaya meningkatan kewaspadaan soal keamanan di Indonesia setelah
kematian Osama. Pernyataan presiden itu dikemukakan oleh Juru Bicara
Kepresidenan Bidang Dalam Negeri, Julian Aldrin Pasha. ” Bapak Presiden
menyampaikan, bahwa Indonesia tentu memiliki semangat yang sama dengan
bangsa-bangsa lain di dunia dalam memerangi ancaman terorisme. Indonesia
berkepentingan untuk membebaskan diri dari ancaman atau serangan
terorisme,” ujar Julian Aldrin Pasha, sehari setelah presiden Amerika
Serikat mengumumkan tewasnya Osama bin Laden. Aparat keamanan Indonesia
meningkatkan pengamanan di sejumlah kedutaan negara asing dan beberapa
wilayah di mana banyak warga asing bertempat tinggal.

Pengurus Besar Nahdatul Ulama Indonesia (PB-NU) bereaksi. Ketua Umum PBNU
KH Said Agil Sirajd mengatakan, “Kabar kematian Osama bin Laden cukup
melegakan. Namun bukanlah akhir dari radikalisme di Indonesia,” katanya.
Said mencontohkan, kematian dua teroris Dr Azahari dan Noordin M Top
yang ternyata tidak membuat teror di Indonesia berhenti. Keseriusan
pemerintah dan seluruh masyarakat diperlukan untuk memberantas
radikalisme. Menurutnya, langkah-langkah yang harus ditempuh dalam
membatasi ajaran radikal adalah pendekatan konstitusi, pendekatan
sosial, dan langkah terakhirnya adalah pendekatan keamanan.

Lain lagi reaksi dari Partai Kesejahteraan Sosial. Partai (PKS) yang anggotanya mayoritas Islam ini. Presiden PKS,
Luthfi Hasan Ishaaq mengatakan, bahwa kematian Osama dinilai tidak
memberikan pengaruh terhadap kelompok-kelompok radikal di Indonesia.
Osama dianggap tak punya sentuhan langsung bagi Indonesia. “Saya rasa
tidak. Osama nggak punya sentuhan langsung. Keluarga Osama tidak ada
investasi di Indonesia. Kalau di Malaysia kan ada,” ujar Luthfi.

Menurut Luthfi, dengan langkah keamanan yang ada sekarang ini,
peluang untuk melakukan kekerasan otomatis berkurang. Menurutnya,
radikalisme tidak selalu menjadi faktor utama. Tapi berawal dari
ketidakadilan dan kesejahteraan yang diabaikan.

Namun ada juga yang acuh. Nawarni, 31 tahun, seorang mahasiswa S2 di
Universitas Indonesia mengungkapkan, bahwa dirinya tak terlalu peduli
dengan berita kematian Osama. “Tak berpengaruh bagi masyarakat
Indonesia,” katanya. Karena baginya, radikalisme tak harus terinspirasi
dari Osama. “Banyak kekerasan karena pemerintah tak bisa mensejahterakan
rakyatnya,” lanjutnya.

Hal senada dikemukakan oleh aktivis mahasiswa, Soyomukti. Mahasiswa semester 8 Fakultas Kedokteran UGM
ini mengemukakan, bahwa radikalisme tak akan surut karena kematian ini.
“Inspirasi ada, akan datang dari mana-mana dan dapat ditemukan di
mana-mana,” katanya. Apalagi menurutnya, internet memudahkan semuanya.

Reaksi agak mencengangkan datang dari Front Pembela Islam (FPI).
Mereka malah menggelar tahlilan mengenang kematian Osama bin Laden di
markas syariah Front Pembela Islam, Rabu (4/5/2011). Senada dengan
pendapat Abubakar Baasyir, mereka menganggap Osama mati syahid. “Syeikh
Osama bin Laden sebagai syahid. Jenazahnya tidak perlu dimandikan atau
dishalatkan, tapi cukup dikafankan dengan pakaian yang dikenakannya saat
mati syahid dan wajib dikuburkan secara Islam,” ujar Seketaris Jenderal
FPI Ahmad Shobri Lubis, di Jalan Petamburan III, Gang Paksi, Jakarta Pusat.

FPI juga menuntut Amerika Serikat untuk
segera mengembalikan jenazah Osama kepada pihak keluarga agar bisa
dilakukan pemakaman secara Islam. “Jika benar Osama telah dibunuh
tentara Amerika Serikat, DPP FPI menuntut jenazahnya dikembalikan pada keluarga agar diurus pemakamannya secara Islam,” imbuhnya.

Sejalan dengan FPI, jamaah Masjid Al Ikhlas
Jalan Timor Medan, pada Selasa (3/5) melakukan shalat gaib untuk Osama.
Ibadah shalat gaib dilaksanakan dengan khusuk dan ditutup doa untuk
memaafkan semua doa Osama Bin Laden yang tewas atas serangan pasukan
Amerika di persembunyiannya di kota Abbottabad, Pakistan.

Ustad Heriansyah yang memimpin shalat itu mengatakan, bahwa tak ada
maksud apa pun dari mereka untuk shalat tersebut. “Ini semata-mata kita
laksanakan sebagai kewajiban sesama muslim yang salah satunya adalah
menshalatkan saudara seimannya yang meninggal,” tukas Heriansyah.

Pihaknya mengaku tak setuju dengan cara Amerika Serikat yang
menenggelamkan jenazah Osama di Laut Arab bagian utara. “Tindakan ini
tak sesuai dengan kaidah Islam. Dalam Islam, ada ritual mengebumikan
jenazah di tanah bukan di laut,”katanya.

Reaksi yang hampir sama juga dilakukan beberapa umat Islam di Solo.
Organisasi bernama Al Kaida (Aliansi Komando Anti Israel Dan Amerika)
Solo, menggelar aksi 100 Pemuda Solo Baiat Mati (bertekad membela sampai
mati) terkait tewasnya Osama. Al Kaida merupakan organisasi gabungan
sejumlah ormas dan laskar di Solo.

Usai shalat Jumat di Masjid Baitussalam Solo, mereka akan berhimpun dan melakukan longmarch
ke lapangan Gladak, Solo. Ritual baiat adalah sama-sama baca sumpah.
Yang lain menirukan. Ritual ini terdiri dari empat poin sumpah. Humas Al
Kaida, Endro menjelaskan sumpah ini antara lain menentang penjajahan di
negara muslim, mendukung jihad terhadap kafir yang memerangi umat Islam
di berbagai belahan dunia, mendukung kehormatan umat Muslim dan
berbaiat siap mati untuk menuntut balas atas kematian Osama bin Laden,”
tegas Endro. (Indah)

Untuk share artikel ini klik www.kabarinews.com/?36726

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :